Ditengah keramaian, Hana dan Jungkook memutuskan untuk mengambil minum bersama. Namun tiba-tiba saja ada seorang pria yang menghampiri mereka.
"kau?.."
"Hana!?""Woojin?!! Astaga sudah lama tak melihat mu!" Yak, pria yang kini bersalaman dengan Hana adalah Park woojin-sahabat semasa kecilnya juga CEO perusahaan terbesar saingan Jeoncorp.
Hana dan woojin saling berpelukan erat melepas kerinduan setelah sekian lama tak bertemu semenjak Hana pergi dari Daegu ke Seoul lebih dulu.
"Eh? Tuan Park.." Jungkook memberikan hormat kepada CEO perusahaan saingannya tersebut. Membuat keduanya melepas pelukannya masing-masing.
"Wahh senang bertemu dengan mu tuan jeon" woojin menjabat tangan Jungkook dengan hangat, tak seperti pertemuan terakhir kali saat ia membatalkan rapatnya dengan tergesa-gesa.
"Kalian rupanya telah saling kenal, terlihat sangat akrab" ujar Jungkook dengan nada bicara datar.
"Ahaha.. dia mantan kekasihku, juga kami memang sahabat dekat sedari kecil" Ujar woojin tertawa palsu.
"Ne.. kami sudah seperti kakak beradik" sambung Hana dengan riang.
Bahkan sedari dulu, aku menginginkan lebih dari itu -woojin.
Kenapa aku tak terima! Melihat kalian sangat dekat?! -jungkook.
Ini pertama kalinya Jungkook melihat Hana sebahagia ini. Bahkan kerinduan mereka telah membutakan mereka seakan hanya mereka berdua disini, bertukar kabar dan cerita tanpa menganggap kehadiran Jungkook.
Hingga berani berani nya woojin merangkul pinggang seorang wanita yang bahkan belum pernah semesra itu dengan suaminya—jungkook.
"Ekhm.. " Hana dan woojin sama-sama bingung melihat jungkook yang terlihat diabaikan.
"Ahaha Maafkan kami, sampai lupa jika ini tempat umum" woojin menepuk pundak Jungkook dengan tawa.
"Hana.. tuan jeon, kalian berteman kah?" Kini giliran woojin yang bertanya pada Hana dan Jungkook.
"Emm-" Hana bingung, ia rasa keadaan akan semakin memburuk ketika woojin mengetahui kenyataan nya.
"Bukankah tuan jeon sudah menikah? Lalu dimana istrimu?" Woojin merasa sangat penasaran.
"Kau terlihat sangat ingin tahu sekali tuan Park" Jungkook mengeluarkan smirk nya.
"Haha.. apa kau tak mengajak nya?" Woojin berusaha bersikap ramah, meski omongan Jungkook barusan sedikit membuatnya jengkel.
Jungkook menjawab dengan anggukan. Ia kemudian menarik Hana yang tanpa sadar, sedari tadi dirangkul oleh woojin. Ia kini yang berbalik merangkul pinggang Hana, bahkan terlihat lebih mesra dari woojin.
Hana benar-benar terlihat mematung saat Jungkook menatap nya sesaat dengan lengan kekar nya yang berada di pinggangnya. Woojin yang melihat hal tersebut, menyeringit bingung. Apa maksudnya??.
"Ayo.. perkenalkan dirimu sayang" Jungkook menyuruh Hana mengulurkan tangannya. Dengan ragu ragu, Hana melakukannya pada sahabat sekaligus mantan kekasihnya sebelum ia tahu, ia akan dijodohkan oleh Jungkook.
"P-perkenalkan.." Hana gugup.
Apa maksudnya mereka?? -woojin memicing.
"Ayo katakan semua nya.. perkenalkan siapa kau dalam hidupku" jungkook menatap Hana dengan tatapan yang membuatnya bergidik ngeri. Penuh dengan penekanan.
"Aku.. nyonya Jeon Hana, istri sah tuan jeon jungkook selaku CEO juga penerus jeoncorp" Hana menundukan tatapan matanya.
Mengapa dirinya bisa menjawab sedetail itu? Ia mengatakan hal yang sebelumnya diajarkan Jungkook ketika ada yang bertanya. Ia harus menjawab seperti itu, mungkin agar terlihat sedikit berkelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fanfiction✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...