39

177 11 2
                                    

"Hana!.."

"Sudah waktunya pergi, ayo" pria itu kini berdiri dengan senyuman ramah diwajahnya. Tiba-tiba saja aku menjadi kesal, dengan mudahnya dia membuat yeoja dan anak ku ingin pergi meninggalkan ku.

Dia woojin.

Dengan raut wajah yang berubah drastis, Hana mengembangkan senyumnya membalas senyuman yang diperlihatkan Woojin. Begitu juga dengan anakku, dia terlihat sudah tak menangis. Bahkan terlihat, tawa kecilnya dengan gigi susu yang berderet rapi.

Sebegitu bahagianya kah mereka saat bersama Woojin?

"Hana!"

Ku tarik tangan nya saat ia mulai menjauh dariku.

"Kumohon.. jangan pergi" entah kenapa aku berbicara seperti ini.

"Mianhae, aku harus pergi"

"Setidaknya biarkan aku bersama anakku"

"Dia membencimu, aku takkan membiarkan dia bersamamu"

Aku terduduk lemas, meratapi kepergian mereka bertiga layaknya keluarga bahagia. Sepasang suami-istri dengan anak mereka. Melihat keluarga kecilku pergi dan meninggalkan ku dengan senang hati.

Kenapa rasanya oksigen disini terasa menipis? Aku sangat sesak sekarang. Pandangan ku pun menjadi buyar. Semua mulai berganti dengan cahaya putih yang menyorot ke mata ku.
-
-
-

"eughh" aku terbangun dari mimpiku, setelah merasa sesuatu mencium bibir ku lembut. Membuatku kehabisan nafas.

"Kau sudah bangun sayang?" Tanya Dabin dengan lembut sambil mengusap rambutku.

Mengingat posisinya yang terduduk diatas ku, membuat ku mendorongnya menjauh dengan kesal.

"Wanita gila!"

"Bukankah dulu kau yang selalu memintanya?" Dabin menaikan salah satu alisnya.

Oh shit!! Kenapa dia terlihat begitu seksi dengan penampilannya yang terbilang berantakan.

"Itu dulu! Sekarang kau menjijikan!" Aku segera beranjak dari kasur, menuju kamar mandi.

Beraninya ia mencium bahkan melumat bibirku tanpa izin tepat saat aku tertidur. Bukannya meminta maaf, Dabin justru tersenyum menggoda.

Dia benar-benar membuatku sudah habis akal!.

🌈🌈🌈

Suasana pagi menjelang siang hari...

Kini Hana tengah duduk ditepi pantai dengan baju nya yang sedikit kelonggaran. Melihat hal tersebut, dengan santainya membuat hati Woojin tertuntun untuk menghampiri nya.

Suasana yang tak begitu panas dan angin yang berhembus sepoi-sepoi, menambah kesan yang sangat nyaman untuk menenangkan diri dari segala permasalahan.

Flashback on

"Aku ingin menggugat cerai"

Dengan ragu Jungkook berbalik menghadap Hana, setelah mendengar apa yang diucapkannya. Tapi untuk sebuah berita besar, ekspresi wajah nya sangatlah terlalu datar.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang