"jadi setelah saya pertimbangkan berulang bersama dengan para direktur yang lain dengan matang. Perusahaan kita akan kembali bekerja sama dengan perusahaan lokal dikorea agar lebih baik" semua orang diruang rapat kini sedang fokus menyimak penyampaian Tuan Lee selaku pemilik perusahaan.
"Kurasa Mr. Lee benar, dengan bekerja sama dengan perusahaan Korea, kita akan mendapat keuntungan ganda" ujar Mr. Hanson menanggapi presentasi tuan Lee selaku salah satu direktur perusahaan.
"Nona Somi?" Tuan Lee kini bertanya pada Somi yang tengah terdiam memperlihatkan Yeonwoo dengan tatapan menyelidik.
"Ah yes Mr?" Pandangan somi terbuyarkan oleh pertanyaan tuan Lee padanya. Membuat wanita yang sedari tadi diperhatikan nya kini menoleh.
Dengan cepat Somi beralih menatap tuan Lee yang tengah berdiri mempresentasikan rencana perusahaan didepan.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya tuan Lee pada Somi.
"Ah saya.."
Apa yang barusan ia jelaskan? -batin Somi.
"Saya rasa tidak masalah" sambung Somi yang menjawab dengan asal.
"Baiklah, jadi... (Blablabla)" tuan Lee kembali melanjutkan presentasi nya yang belum usai.
Namun lagi lagi, fokus Somi kembali pada wanita itu—yeonwoo.
Kenapa wanita ini terlihat berbeda dari sebelumnya? -Somi merasa curiga.
"Nona Somi?"
"Nona Somi apa kau mendengarku?"
"Mrs. Somi?!""Ekhmm.." salah seorang manager yang duduk disebelah Somi, menyenggol lengan nya.
"Ah yes Mr. Lee?" Somi tersadar, membuat Yeonwoo yang sedang menatap layar laptop nya malah menatapnya dengan dingin.
"Apa terjadi sesuatu antara kalian?" Tuan Lee juga bahkan orang orang yang ada dalam ruangan ini, kini bergantian menatap keduanya (Yeonwoo dan somi) yang duduk berhadapan.
"Em.. tidak, tidak sama sekali Mr. Maafkan saya, saya tidak fokus" Somi menggelengkan kepalanya, lalu berdiri menundukkan tubuh nya 90° beberapa kali untuk memberikan tanda permohonan maaf.
"Kurasa dia sedang tidak enak badan" Yeonwoo menatap sinis Somi dan berbicara dengan nada yang ketus. Sedangkan somi hanya tertunduk diam masih dalam keadaan berdiri, agar sang boss tidak marah padanya.
"Ck aku sudah kehilangan mood ku. Baiklah kurasa cukup meeting kali ini, nanti kita lanjut kembali" seru tuan Lee.
"I'm so sorry.." Somi tertunduk malu.
Semua orang pun keluar dari ruang rapat ini dengan menatap Somi kesal.
🌈🌈🌈
Somi POV
Jam makan siang..
"Ahh kurasa aku sangat memalukan tadi. Aku bahkan tak tahu tuan Lee membahas apa" ujar ku frustasi sambil menutup wajahku dengan kedua tangan.
"Sudahlah, apa boleh buat. Itu sudah terlanjur, ah cepat habiskan makanan mu jika dibiarkan, nanti akan dingin" tegur Sejeong yang duduk dihadapan ku.
"Somi yaa pabbo!" Aku memukul kepalaku sekali, kemudian melanjutkan makan siangku bersama Sejeong.
-
-
-Drttt..
Namun ketika makanan ku hanya tinggal sedikit lagi Habis, tiba-tiba saja aku mendapatkan sebuah telpon dari nomor tak dikenal. Nomor Korea?.
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fiksi Penggemar✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...