"cepat kaitkan dengan yang berwarna merah"
Dengan sangat hati-hati.. Jungkook mengerjakannya. Bulir bulir keringat pun sudah banyak memenuhi dahi putihnya. Bahkan banyak yang sudah membasahi lehernya.
"Yap! Bagus, sekarang kau atur waktunya. Kurasa kita butuh 10 menit" Dabin menuntun pekerjaan yang sedang dilakukan Jungkook.
"Sedikit lagi.."
-
"Kau lambat sekali"
-
"Ayolah.."
"Ck.." Jungkook melirik sinis tepat kearah dimana Dabin berdiri. Membuat wanita itu kini diam tak mengoceh lagi.
.
.
.
.
"Aa!! Akhirnya! kerja bagus!" Dabin memuji hasil pekerjaan Jungkook dengan hasil yang sangat baik."Yess! Kau benar-benar dapat diandalkan. Gomawo jungkook-yaa" pujinya lagi dengan senyum yang tak lupa terukir jelas di wajahnya. Melompat lompat kecil karena kegirangan hingga Memeluk Jungkook dengan erat, karena begitu senangnya. Hehe.
Yak?!
Sebentar..
Apa yang dilakukannya barusan?
Memeluk?!
Jungkook benar-benar merasa sangat terkejut, membuatnya reflek mendorong Dabin agar melepaskan pelukannya dan menyisakan sebuah kecanggungan.
"M-mianhae" Dabin tertunduk.
"Kontrol sedikit dirimu!" jawab jungkook dengan kikuk mengusap tengkuknya dan pergi meninggalkan Dabin seorang diri.
Sedangkan Dabin hanya meliriknya dengan senyum tertahan di sudut bibirnya.
Selang beberapa menit kemudian, sebuah telpon masuk membuat ponsel yang berada di saku Dabin berbunyi. Tertera nama seseorang disana dan langsung segera diangkatnya telpon tersebut dengan senang hati.
Sambil berjalan keluar, Dabin berniat pergi kearah luar perusahaan sambil berbicara dengan seseorang di telpon tersebut.
🌈🌈🌈
"Excuse me.." Hana bertanya dengan resepsionis perusahaan ini.
"Ya, Ada yang bisa saya bantu?"
"Em saya ingin bertanya, dimana ruangan Mrs. Somi?"
"Apa sudah buat janji sebelumnya?"
"Belum.." Hana menggeleng.
"Dengan nona siapa?" Tanya resepsionis.
"Nona Hana" sahut Hana.
"Baiklah nona, anda bisa tunggu sebentar lagi. Saya akan menghubungi Mrs. Somi terlebih dulu"
"Eoh ya.. baiklah" Hana.
"Ayo duduk disana dulu" woojin pun segera menarik Hana untuk duduk di kursi yang tak jauh dari meja resepsionis.
Tak ada percakapan apapun yang tercipta antara keduanya. Keduanya masih sibuk dengan diri masing masing. Woojin yang sedang sibuk mengurusi urusan perusahaannya diponselnya, dan Hana yang tengah melamun tak jelas karena pikirannya yang tengah bercabang.
Brukk
Beberapa lembar dokumen dan file kini berhambur-hamburan ke lantai. Seorang karyawan yang terburu-buru lewat dekat meja resepsionis tak sengaja menabrak salah seorang pria yang berjalan berlawanan arah dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fanfiction✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...