Orang yang gemar bergaduh adalah mereka yang mudah dikenal dan ceplas-ceplos. Namun pemikirannya terlalu dangkal, mereka terlihat ceria sepanjang waktu dan cenderung lebih suka bersenang-senang di setiap waktu tanpa memikirkan waktu esok. Biasanya, ambisi mereka hanya memenangkan pertandingan untuk kepuasan diri. Kepribadian ini selalu mempunyai banyak teman, kerena mereka mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan mudah bergaul dengan siapa saja. Mereka ahlinya mencairkan suasana, itulah salah satu hal yang paling disukai orang lain. Kepribadian ini bisa disebut Extrovert.
Sedangkan pendiam menurutku lebih misterius dan susah ditebak. Mereka sebenarnya bukan bisu atau tak mengerti apa-apa. Justru seorang introvert bisa membuat orang lain tercengang dengan beribu talenta dan pemikiran-pemikiran gilanya. Mereka adalah tipe pendengar yang baik, pemikir dan pengamat. Maka tak heran jika orang-orang cerdas lebih banyak diam dari pada berisik, Sebab mereka lebih suka berfikir dari pada bersenang-senang. Buktinya orang-orang hebat adalah berkepribadian Introvert, sebut saja Albert Einstein, Bill Gates, JK Rowling, Barack Obama, Sir Isaac Newton (fisikawan, filsuf alam, ilmuwan), Charles Darwin (ilmuwan dan penemu teori evolusi), Mahatma Gandhi (politikus dan tokoh spiritual asal India) , Mark Zuckerberg (pendiri dan pemilik situs Facebook), Warren Buffet (investor, CEO dan pengusaha AS), Eleanor Roosevelt (mantan ibu negara AS), John Lilly (CEO Mozila), Larry Page (salah satu pendiri Google), Steve Wozniak (pendiri Apple Computer bersama Steve Jobs), dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dunia lainnya yang berkepribadian Introvert.
Namun tak mudah menjadi Introvert. Hal ini karena Introvert sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, susah bergaul/bersosialisasi, sering dijuluki anak rumahan karena tak suka keluar rumah, dan dianggap membosankan karena kaku dan lebih suka melakukan segala sesuatunya sendiri. Tak jarang juga orang lain menganggap Introvert adalah sombong.
Sementara orang yang memiliki kepribadian Ambivert (diantara Ekstrovert dan Introvert) adalah orang yang sangat beruntung. Tipe ini adalah tipe ideal, karena mereka bisa memadukan keduanya. Orang seperti ini cenderung fleksible mampu menggeser kepribadian sesuai dengan siapa mereka berbicara. Seringnya, kalau si ambivert ini sedang berbicara dengan si ekstrovert, maka orang ambivert akan berperan sebagai introvert terhadap lawan bicaranya, begitupun sebaliknya.
Faktanya, orang-orang Exrtrovert lebih banyak dari pada Introvert. Setidaknya 75% dari populasi manusia di dunia adalah Extrovert. Sedangkan Introvert adalah Minoritas, Maka tak heran jika orang extrovert menganggap orang Introvert adalah aneh.
***
Tahun 2010
Sejak aku sekolah di SD Filial 011 Muara Wahau, aku menjadi senang mengamati perilaku teman-teman kelas. Faktanya, tampilan yang terlihat dari kasap mata tek sepenuhnya menggambarkan perilaku mereka. Kita bisa mengambil satu titik pelajaran dari bintang. Jika kita lihat dari luarnya saja, bintang hanya terlihat sebagai benda kecil yang menghiasi langit malam. Namun jika kita sudah kenal siapa itu bintang, maka kita akan tahu bahwa bintang lebih besar dari bumi. Mungkin orang-orang primitif tak akan percaya fakta itu.Maka kawan, untuk menilai seseorang kita harus menganali orang itu. Bagai mempelajari sebuah tata surya secara ditail, maka setelah itu kita akan mengetahui bahwa bumi itu bulat, jupiter adalah plenet terbesar, Venus adalah plenet terpanas di tata surya meski yang paling dekat dengan matahari adalah Markurius, dan sebagainya. Begitu juga ketika kita ingin menilai sesorang, maka kita harus mengenali secara ditail orang tersebut. Setelah itu kita akan tahu bahwa Eby anak yang berisik, Ody anak polos, Liana yang mempesona, dan lain sebagainya.
Sudah hampir 2 tahun aku belajar di SD Filial 011 Muara Wahau, kini sudah kupahami macam-macam perilaku yang mengisi kelasku.
Dimulai dari Akmal teman sebangku sejak kelas 2. Karakternya yang pendiam dan kulitnya yang hitam legam adalah perpaduan yang cocok namun langka. Sebab aku jarang melihat orang NTT pendiam, kebanyakan dari mereka adalah banyak omong. Namun Akmal menampilkan hal yang berbeda. Ia tidak banyak bicara, tetapi sekalinya angkat suara kita akan terkagum-kagum dengan caranya memecahkan teka-teki matematika. Dan saat itu aku menjadi paham, ia lebih banyak diam karena befikir dengan otak cemerlangnya atau bisa disebut inilah yang namanya introvert.
Faktanya, Akmal adalah orang terkaya di kelas kami. Akmal adalah satu-satunya anak dari seorang manager perusahaan di daerah ini. namun penampilan Akmal tak menggambarkan faktanya, ia menampilkan kesederhanaan. Bahkan sejak pertama kali bertemu dengannya, aku kira ia hanya anak seorang petani sawit dengan wajah hitam dan dekil.
Dina Maulina adalah orang yang paling sering memuji Akmal dan diriku. Katanya, sejoli bujang tercerdas di kelas. Wanita paling berbobot di kelasku ini juga sering memuji bahwa Akmal adalah si hitam manis sedangkan aku adalah anak tertampan di kelas. Aku akan sangat berbunga-bunga mendengar pujiannya, namun kenyataannya bukan aku yang tertampan di kelas. Mungkin saja mata Dina sedang terpapar ilusi, jelas-jelas wajahku tidaklah tampan.
Agung Pradana, inilah anak tertampan di kelas. Jika kalian tahu Bio One (seorang artis cilik Indonesia), itulah Agung. Wajahnya yang tampan dengan mata sipit, hidung mancung dan kulit yang kuning, serta badan yang tegap tinggi itulah gambaran fisiknya. Ditambah lagi dengan sikapnya yang tak banyak polah membuat orang lain selalu nyaman ketika bersamanya. Sebab itu aku sangat dekat dengan Agung. Dia membuatku nyaman menjadi teman.
Selain aku, Andi adalah orang yang paling suka bersama Agung. Sifatnya berbalik 180 derajat dengan Akmal. Ia berisik seperti Eby, dungu, dan selalu bersemangat. Dia sering membuat kami tertawa. Namun aku sedih menyebutkan penyebabnya, Andi lucu bukan karena suka melawak, tapi ia lucu karena sifat dungunya. Setiap kali Pak Samsul mengadakan tanya jawab, Andi akan menabak jawaban dengan seenaknya ditambah logat bugisnya membuat dirinya sangat absurd. Atau ketika ditanya oleh Pak Dien perihal mapel sejarah, ia akan clingak-clinguk tak jelas dengan mulut menganga. Dan kami akan tertawa menyaksikan tingkah konyolnya.
Namun salah besar jika Andi dipandang sebelah mata. Mungkin di kelas ia hanya manusia dengan kasta terendah, tapi di lapangan hijau dialah rajanya. Dengan segala kemampuannya dalam menggocek bola, bisa disebut inilah Messi dari Dewata. Ia berkelak-kelok melewati lawan, berlari kencang menggiring bola hingga mencetak gol. Sungguh aku takjub ketika melihanya mendribling bola. Tak ada yang bisa menghentikan driblingnya bahkan seorang Pak Samsul yang berbadan besar sekalipun. Aku yakin, jika ia terus mengasah bakatnya dan mendapat tempat yang layak untuk mengembangkan bakatnya, bukan tidak mungkin ia akan menjadi the next Messi.
Yang tak kalah menarik adalah sejoli dari Afdeling 13, Muhammad Ikhsan dan Denis Aprianto. Dua sejoli ini sama-sama kelahiran Banjarnegara. Walau berbeda hobby, tapi mereka selalu menempel satu sama lain. Dimana ada Ikhsan, maka disitu pasti ada Denis, selalu begitu.
Ikhsan adalah Master of Gemebot, ia selalu membawa gamebot kemana-mana. Ia tak akan diam jika belum memegang gemebot, dengan kata lain ia adalah seorang yang berisik, dan gamebotlah yang hanya bisa membuat dirinya lunak.
Sedangkan Denis, ia lebih suka membahas tentang hal-hal gaib. Ia meyakinkan kami bahwa makhluk tak kasap mata sangat banyak di sekitar kami. Ayahnya adalah guru ngaji yang mampu melihat benda-benda tak kasap mata itu. Ia mendapat inspirasi dari ayahnya, lalu menceritakan kepada kami apa saja yang dialami ayahnya.
Yuli adalah seorang hijabers. Sangat menarik jika melihat Yuli dibanding anak-anak lain. Sebab dia adalah satu-satunya murid yang mengenakan hijab, tentu perilakunya juga seperti penampilannya yang kalem dan anggun.
Sisanya adalah mereka yang tak bisa kujelaskan secara rinci. Seperti Ody si buruk rupa yang polos, Pinky si bongsor yang trendi, Eby yang berisik dan nakalnya na'udzubillah, Lesty si kusut yang gemar bolos sekolah, Ovi yang paling tahu adap sopan santun, dan Liana yang mempesona dengan kecantikannya dan bakat menarinya.
#terimakasih
Bab selanjutnya akan segera dipublish
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU CERITA DI PULAU SERIBU SUNGAI
General FictionTidak ada yang disedihkan. Tak ada yang dimasalahkan pula. Kami anggap ini adalah hukum alam. Siapa yang mau ilmu, dialah yang harus berusaha. Karena bukanlah ilmu yang memberi kita fasilitas, tapi kitalah yang dituntut untuk bekerja keras. Sekeras...