46. Epilog

159 13 5
                                    

Pulau Seribu Sungai adalah julukan dari Pulau Kalimantan, hal ini karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau tersebut. Sungai yang mengalir di pulau Kalimantan bagian wilayah Indonesia yaitu sekitar 73% dari seluruh area pulau. Di Kalimantan Timur sendiri ada sedikitnya 11 sungai besar yang bermuara, itu belum termasuk sungai-sungai kecil yang tidak bisa terdeteksi di peta.

Bersama dengan aliran seribu sungai di Pulau Kalimantan, aku dan anak-anak rantau lainnya telah menciptakan seribu cerita paling berkesan dalam hidup. Seiring dengan berjalannya aliran kehidupam alam, sesungguhnya bersama itu aku telah melewati kehidupan-kehidupan pahit yang paling berharga. Segala keterbatasan di tanah rantau memberi kami semangat setebal baja untuk terus berusaha mencapai cita-cita. Kami tak perduli dengan keterbatasan yang ada. Di mata kami, kerja keras akan mengalahkan keterbatasan.

Di tanah pelosok yang masih dilanda keterbatasan fasilitas, kami merasa kebahagiaan yang sesungguhnya. Kami bebas tertawa di antara barisan pohon-pohon sawit, kami bebas jungkir balik di hilir sungai, kami
menikmat fasilitas seadanya dan tertawa lepas tanpa ada kepalsuan. Tidak ada rasa gengsi yang terus dipertahankan dalam pergaulan, saling beradu penampilan seperti kebanyakan orang-orang kota.

Aku telah mengalami banyak tentang pahitnya hidup. Tapi aku selalu menikmatinya seperti halnya ketika pecandu kopi meneguk rasa pahit kopinya. Suatu hari nanti, aku tidak hanya ingin menikmati kopi saja, Tapi aku juga ingin menikmati manisnya coklat panas dalam hidup ini. Bagaimana caranya? Saat ini aku hanya bisa bermimpi dan meramu coklat manis untuk masa depan. Aku tidak takut untuk menggantungkan mimpi setinggi langit demi tekadnya merubah kopi yang pahit menjadi coklat panas yang manis.

Walau begitu, aku tidak mengharuskan kehidupan yang super mewah di masa depan. Aku akan tetap berusaha untuk mewujudkannya, tapi tak ingin terlalu fanatik. Aku sudah bersyukur dengan kehidupan sekarang. Sebab banyak sekali orang-orang di luar sana yang nasibnya jauh lebih buruk dariku. Aku harus bersyukur atas segala pemberian Allah SWT tethadapku.

Terimakasih sudah mengikuti novel ini hingga selesai. Semoga terhibur.

SERIBU CERITA DI PULAU SERIBU SUNGAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang