Chapter 03

11.9K 614 17
                                    

#Typo everywhere

Happy reading

Hari ini tepat hari dimana aku akan resmi bergabung dipelatnas. Aku hanya membawa satu koper, yang berisikan kebutuhan kebutuhan yang menurutku cukup penting.

Untuk menuju jakarta membutuhkan waktu ±1jam lamanya melalui jalur udara. Sesampainya aku dibandara Soekarno-Hatta aku sesegara mungkin untuk memesan grab, untuk mempermudah perjalananku menuju 'Pelatnas'.

Sembari menunggu abang grab menjemputku, kuputuskan untuk berjalan keluar dari bandara. Saat aku berjalan tak sengaja aku ditabrak oleh seorang lelaki yang sedikit berlari berlawan arah dengan ku.

Dia tidak meminta maaf kepadaku, mungkin dia sedang terburu - buru untuk menemui seseorang.

Setelah 10menit aku menunggu, akhirnya grab pesananku datang.
Aku pun bergegas naik, agar aku cepat sampai ke 'Pelatnas'.

Setelah sampai di pelatnas, aku pun segera membayar dan bergegas turun. Kemudian aku menghampiri satpam di depan pintu penjagaan.

"Pagi pak, saya Ghanilia. Ingin bertemu Ci Susy Susanti" Ujarku

"Oh iya neng, tadi ibu Susy sudah berpesan kepada saya untuk mengantarkan eneng ke ruangannya" jawabnya
"Silahkan eneng ikut saya" lanjutnya seraya berjalan didepanku untuk menuju ruangan ci susi

Aku pun mengikuti Pak Narto, aku mengetahui nama beliau saat mataku tak sengaja melihat name tag bordir yang terpasang di seragamnya.

Setelah sampai di depan ruangan ci susy, pak narto pun pamit untuk kembali bertugas. Aku pun mengetok pintu ci susy.

"Masuk!!!" terdengar teriakan ci susy dari dalam ruangan. Aku pun bergegas masuk.

"Selamat pagi ci" sapaku pertama kali masuk

"Selamat pagi, ehh ghani kamu udah sampai ternyata."
"Silahkan duduk" perintahnya

"Iya ci, terimakasih" ucapku

"Kamu nanti satu kamar dengan Gregoria ya" Tuturnya

"Iya ci, tapi saya tidak tau gregoria yang mana" sahutku

Ya memang aku tidak mengetahui yang mana gregoria, bahkan atlet disinipun aku tidak mengetahui siapa saja. Yang aku tahu hanya Tontowi ahmad, Liliyana natsir dan Jonatan Christie itupun karena dia idola anak - anak di PbDjarum. Karena aku jarang sekali mengikuti berita tentang bulu tangkis. Dan aku juga jarang on sosial media.

"Ya sudah ayo ikut saya ke lapangan, untuk berkenalan dengan atlet lain yang akan menjadi temanmu" kata ci susy seraya berjalan menuju lapangan

"Iya ci mari" jawabku lalu berjalan di sebelah kirinya

Letak lapangan memang agak sedikit jauh dari ruangan ci susi.
Setelah sampai dilapangan aku pun menunduk karena aku merasa malu tentu saja.

Aku diperkenalkan kepada salah satu coach yang berdiri dipinggir lapangan. Yang bernama Coach Herry, kemudian coach herry berteriak,

"Hai kalian semua, latihannya di tunda dulu. Ini ada anggota keluarga baru" teriak coach herry

Setelah itu semua atlet yang sedang berlatih secara otomatis menghentikan aktivitas mereka. Aku pun masih setia menunduk

"Ayo perkenalkan dirimu" perintah ci susi

Aku pun memperkenalkan diriku dengan kepala sedikit mendongak dan tersenyum.

"Perkenalkan nama saya Ghanilia Vionika Maulana. Biasa di panggil ghani, usia saya 21tahun. Semoga kalian semua menerima saya dengan baik disini" ucapku

Anehnya setelah aku memperkenalkan diri mereka semua diam dan beberapa saat kemudian riuh dengan celetukan dan tawa yang membahana.

"Wahh hahahaha san, adek lo gabung pelatnas kok ga bilang bilang sih?" ucap seorang lelaki dengan nada medhoknya dan memiliki banyak tai lalat dimukanya

"Lah iya ya, lo adek gue ya? Nama kita sama ada 'Maulana' nya" tanya semangat seorang lelaki bermata sipit dan biar ku tebak itu pasti yang namanya Ihsan

"San adek lo cantik, buat gue aja ya" ucap lelaki yang ku ketahui bernama jonatan

"ehh enak aja kamu jo, itu buat aku lah.. Fans lo kan udah banyak atuh jo!" ucap seorang lelaki dengan logat sundanya

"Heh aa majalaya inget noh, janda yang sering lo tongkrongin postingannya hahaha" ucap seorang wanita yang memiliki pipi chubby dan style rambutnya seperti lelaki

"Yah neng apri bisa ae" balas lelaki yang dipanggil aa majalaya

"Ohh iya lo bus merah temennya si Tayo ya?" tanya seorang lelaki berbadan sedikit bantet, berkumis tipis, dan kulitnya sawo matang. Dan pertanyaannya disambut tawa oleh teman - temannya.

Aku pun hanya tersenyum menanggapi ucapan mereka. Saat aku mengederkan pandanganku pada wajah atlet - atlet yang berbaris di depan ku, aku pun dibuat penasaran oleh salah satu atlet pria yang sedang menunduk di barisan belakang sebelah kanan.

Aku terus melihatnya karena penasaran, dan mengabaikan celetukan beberapa atlet mengenai perkenalanku. Sepertinya temannya yang berada disebelahnya menyadari jika aku sedari tadi melihat pria tersebut, sehingga temannya itu menyenggol pria yang membuat ku penasaran dan pria itu pun mendongakan kepalanya. Secara otomatis pandangan kita bertemu, dan membuatku sangat terkejut.

"Dia!!!!!" teriakku dalam hati

To be continue❤

Sorry for typo🙏

See you👋

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang