Chapter 20

6.7K 383 28
                                    

#Typo everywhere












Happy reading❤

















Perjalanan menuju ke Perancis membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam, itu cukup membuat ku agak bosan. Karena barang barangku semua masuk ke dalam koper seperti novel dan iPad, alhasil aku hanya membuka tutup menu pada ponsel ku.

Aku belum mencoba untuk meminta maaf kepada rian, aku akan meminta maaf menunggu waktu yang tepat.

Sebenarnya itu bukan salahku sepenuhnya sih, seharusnya kalau dia mau meminjam bilang dulu padaku dan setelahnya kembalikan lagi, jangan membuat ku panik karena ponsel pemberian bundaku tak ada digenggamanku.

"Mikirin apasih?" tanya ginting yang duduk disebelahku

"Nggak ada"

"Mikirin mas jom ya? Santai aja mas jom pemaaf kok"

"Nggak siapa juga yang mikirin rian"

"Kok lo manggilnya rian sih? Nggak kayak yang lain manggilnya 'jombang'"

"Ya kenapa emang? Namanya kan emang rian. Tanya tuh yang bermutu dikit kek"

"Ya enggak, kok nggak kayak yang lain gitu. Gue curiga nya kayak ada something gitu"

"Nggak! biasa aja, gue nggak bisa manggil orang kalau nggak pakek nama asli" jelasku

Bohong banget ya lord, gue tuh suka banget manggil orang dengan nama yang nyeleneh dan jauh dari aslinya. Kayak temen gue SMA namanya tuh Aditya gue dengan seenak jidat manggil dia pace karena dia tuh orangnya lucu lucu gimana gitu, dan satu lagi temen gue tuh namanya Naufal tapi dengan enaknya gue panggil dia 'upil' karena dia pemalu dan mukanya bullyable banget, tapi bully yang bercanda.

Ada yang sama kayak aku nggak? Kalau manggil orang nggak pakai nama asli dan seenak jidat?

"Ehh malah ngelamun, pasang sabuk pengaman pesawat mau landing nih" ujar ginting

Lantas aku memasang sabuk pengaman, sesuai instruksi yang diberikan.

"Ting, panggilin jorji donk. Suruh bantuin gue" perintah ku pada ginting karena ntah bagaimana ceritanya kursi yang aku tempati bersama ginting jaraknya jauh banget dengan kursi atlet lain

"Ngapa dah?? Gue bantuin jalan aja yok" usul ginting

"Yakin lo? Ntar mitzi cemburu gue nggak tanggung ya" aku mengarahkan telunjukku ke mukanya dan memicingkan mataku

Dia meraup telunjukku, "yakin gue, dia udah kenal lo juga"

"Yaudah ayok" aku mengadahkan tanganku agar dibantu ginting untuk berjalan

"WUIH GINTING MAU SELINGKUH, GINTING MAU SELINGKUHHH" teriak kevin saat tau ginting memegang lenganku untuk membantuku berjalan
*bayangin suara mpin yang kayak di vlog kenas, waktu mpin teriak kenas mau selingkuh*

Sontak saja semua orang yang mengerti bahasa Indonesia langsung menoleh ke arah ku dan ginting.

"Gila nih orang" gumamku

Ginting memutar bola mata malas "Bukan temen gue itu, orang mau bantu malah dikatain selingkuh" jengah ginting

"Dia ngebantuin gue kali pin" sahutku

"Alah nggak percaya gue, gue bilangin mitzi ahh" goda mpin

"Bilangin sono, orang mereka udah kenal" ujar ginting

"Yahh gagal ngelambe di mitzi nih gue" tutur mpin lesu

"Ngelambe mulu lo, inget dosa pin" timpal jojo dan menoyor kepala mpin

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang