Chapter 33

5.2K 349 91
                                    

#Typo everywhere





Happy reading❤






Empat hari sudah aku berada dirumah, kegiatan yang aku lakukan hanya olahraga kecil dipagi hari bersama jorji. Siang harinya aku membantu bunda ditoko bersama para karyawan dan jorji tentunya.

Seperti siang ini, kudus yang beberapa hari dilanda hujan di siang hari kini tiba tiba dilanda panas terik matahari.

"Huh panas banget, biasanya juga adem" keluhku

"Iya mbak, ini kok panas ya. Biasanya kalau nggak hujan ya mendung" sahut bagus, salah satu karyawan bunda dengan logat medhoknya.

"Apa mulai musim kemarau lagi ya?" sambar jorji yang sibuk menata bunga mawar

"Enggak mbak, kalau menurut kakek saya ini masih musim penghujan kok. Itupun kakek saya tau dari kalender jawa" sahut bagus lagi

"Tapi sumpah ini kok panas banget ya, apa acnya mati ya gus?" tanyaku pada agus

Agus mengecek acnya yang ternyata masih normal tidak ada masalah sama sekali.

"Masih normal kok mbak, saya permisi dulu mbak mau anter pesanan bunga" pamit agus dan berjalan keluar toko.

Aku kembali menyusun bunga Daisy yang sedikit berantakan dari pot nya.

"Bunga Daisy menyatukan dua perbedaan menjadi satu sebuah keharmonisan atas nama cinta sejati, selain itu bunga daisy memancarkan kemurnian dan kesucian disetiap warna yang terdapat pada bunga. Aku berharap aku dan kamu dipersatukan kembali layaknya warna kuning dan putih yang dipersatukan agar terciptanya suatu hubungan yang penuh kemurnian dan kesucian, lebih tepatnya aku berharap aku dan kamu dipersatukan untuk menjadi cinta sejati" ujar seseorang yang mampu membuatku menoleh terkejut.

"Ri----aaannn?? Kaammu nngapain?" tanyaku canggung dan speechless mendengar sedikit filosofi bunga yang keluar dari mulutnya.

"Heyy, apa kabar?" tanyanya tersenyum

"Baik! Kamu ngapain kesini? Katanya pulang?"

Dia tersenyum lagi, "Iya pulang, ini kan pulang"

"Maksud aku, pulang ke rumah"

"Iya ini juga udah pulangkan?"

"Maksudnya pulang kerumah kamu" sebalku

"Rumah kamu kan calon rumah aku juga. Ngapain masih nanya?"

Aku menahan senyumku, "Apasih, ngalus mulu. Kalau bunga tulip filosofinya apa?" tanyaku mengalihkan

Dia tersenyum dan menggeleng, "Nggak tau, belum buka google. Tadikan aku tau karena buka google dulu" ujarnya cengengesan

"Yeee!! Kirain tau, kesini sama siapa?"

"Sama fajar sama jojo. Mereka lagi meet & great sama karyawan bunda kamu"

Aku hanya terkekeh, pantesan sepi!! Orang lagi pada meet & great sama duo kardus.

"Jadi gimana?" tanya rian yang terdengar ambigu

"Apanya?" tanyaku bingung

Rian menghela nafas panjang, "Huhh dari filosofi yang agak belibet tadi, kamu nggak nangkap sesuatu gitu?" tanyanya lesu

"Nggak" aku menggeleng pura pura tidak tahu.

"Ishh, balikan yuk?" ajaknya seperti anak sd yang ngajak main kelereng.

Aku menatapnya mencari keseriusan dari tatapan matanya, "Serius?" tanyaku memastikan

"Iya serius! Udah nggak usah mikir! Kita balikan"

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang