#Typo everywhere
Happy reading❤
Kami tiba di denmark sekitar pukul 01:00 dini hari.
Beberapa atlet mengalami jetlag ringan seperti pusing dan kelelahan tentunya.
Aku memutuskan untuk merebahkan badanku seperti atlet lainnya di karpet lantai yang berada di ruang tunggu hotel sembari menunggu pembagian kamar.
"Haduhh pusing banget kepala gue" gumamku
"Ini ada minyak kayu putih pakai aja" ujar rian menyodorkan minyak kayu putih entah darimana datangnya
Aku menengok ke arahnya, "nggak usah, makasih!" sahutku datar
"Nggakpapa pakai aja, kamu kayanya pusing banget"
"Gue nggak apa-apa! Ntar tidur juga hilang pusingnya"
"Apa mau dikerok lehernya? Biar sedikit meredam pusing" tawarnya
Aku menolak tawarannya, "Nggak usah! Makasih"
Aku menolak tawarannya bukan karena aku angkuh tidak mau menerima bantuan orang lain, tapi tidak enak saja daritadi jadi pusat perhatian atlet lain.
"Yakin nggak mau? Atau aku panggilin kak ella aja? Biar ngasih obat ke kamu" tawarnya lagi
Aku menggeleng, "Makasih sebelumnya, tapi nggak usah" ujarku pelan
"Yaudah kalau gitu, aku mau kesana dulu"
"Kamu tidur aja, nanti dibangunin kalau udah ada kunci kamarnya" ujarnya dan mengacak rambutkuSemesta apalagi rencanamu hari ini?? Tidak cukup kemarin saja aku berdekatan dengannya dipesawat?
Aku merasa aneh pada diriku sendiri mengapa aku tidak berusah menghindar darinya seperti biasanya? Sebenarnya dia itu perhatian karena ada suatu hal atau karena sesama umat manusia? Semoga saja hatiku tak salah mengartikan sikap rian kemarin dan hari ini.Aku memejamkan mataku untuk mengontrol rasa pusing karena jetlag dan mengontrol detak jantungku, Tuhan jangan goyahkan aku dari tujuanku! Tujuanku untuk melupakannya tentu saja.
"Ghani!! Ayo bangun, lo sekamar sama gue" ujar kak ella, salah satu dokter di pelatnas
Aku mengerjabkan mataku "Oh iya kak, ayokk" ucapku dan menyeret koperku dengan susah payah.
"Kepala lo pusing jetlag?" tanya kak ella
"Iya kak, pusing banget sumpah"
"Udah pakek minyak kayuputih belum? Biar pusingnya hilang"
"Belum kak gue ga bawa"
"Bukanya tadi udah ditawarin sama si jombang ya? Soalnya tadi minta sama gue katanya buat lo"
"Iya ditawarin, tapi gue tolak"
"Kenapa ditolak?"
"Nggakpapa! Nggak enak aja"
"Lebih nggak enak lagi, kalau lo tolak"
Aku hanya tersenyum sekilas, "Kak kita kamarnya dimana sih?" tanyaku karena daritadi nggak sampai sampai
"Dua kamar lagi, tuh kamar 348"
Aku berjalan agak cepat agar cepat sampai, "kak ella mau kasur kanan atau kiri?" tanyaku setelah kak ella membuka pintu kamarnya
"Terserah aja" jawabnya
"Yaudah gue yang kanan" ucapku dan merebahkan diriku diatas kasur
"Mandi dulu sana, biar seger" perintah kak ella dan menarik tanganku
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]
Fanfiction[COMPLETE] You read my story? You only need to vote!! "Memaafkan memang perkara mudah, tapi menyembuhkan hati yang patah bukanlah hal yang mudah." - Ghanilia Vionika Maulana Let's halu with me guyss❤