#Typo everywhere
Happy reading❤
Saat aku mencoba menutup pintu, tiba tiba ada yang menepuk pundakku.
*Pukk*
Aku menoleh pelan dan mendapati Mitzi yang meletekan jari telunjuknya di bibir mengisyaratkanku untuk diam.
"Ngagetin aja lo, ngapain nyusul kesini? Gue kira tadi orang lain" bisikku pelan namun jengkel karena dia telah membuatku kaget.
"Lo nya lama banget, Bi Ina curiga sama lo bego!" ujar Mitzi tak kalah pelan
"Trus Bi Ina dimana?" tanyaku celingukan
"Bi Ina dibawahlah tadi dia mau nyusulin lo, tapi gue cegahlah. Bisa hancur misi kita"
Aku hanya mengangguk mantap dan berjalan kekamar mandi untuk mencuci tangan.
"Gimana dapet nggak?" tanya Mitzi
Aku mengangguk, "Dapet, dia nyembunyiin dibawah bantal. Gue nyarinya dilemari sama nakas,pusing gue"
"Yaudah ayo cepet" ujar Mitzi menarik tanganku untuk segera turun.
"Haduh Si Eneng kok lama pisan?" tanya Bi ini saat kita berdua sampai diruang tamu.
Aku hanya tersenyum paksa, "Maaf ya Bi lama, tadi udah selesai tapi perutnya mules. Jadi balik lagi" jelasku
Bi Ina hanya mengangguk mendengarkan penjelasanku.
Aku mengisyaratkan Liya untuk segera berpamitan, takutnya malam ini Sirli pulang.
"Bi Ina, kita permisi dulu ya. Ini tadi Sirli chat, katanya nggak jadi pulang malam ini" pamit Liya pada Bi Ina
"Iya neng, maaf ya kalian nunggu lama tapi Neng Sirlinya nggak jadi pulang" ucap Bi Ina.
"Nggakpapa kok Bi, mungkin Sirli lagi sibuk sama calon suaminya" ujarku tersenyum paksa dan berjalan keluar dari rumah Sirli diikuti Mitzi dan Liya.
Kita bertiga berjalan ke mobil dengan perasaan lega, lantas kita langsung menaiki mobil yang terdapat Nadiya didalamnya.
"Gimana gimana? Dapet nggak? Gue yang disini ketar ketir anjirrr" cerocos Nadiya
Aku menggeleng lesu, "Nggak" jawabku pelan
"HAH?? NGGAK?? NGGAK DAPET?? SERIUSAN??" teriak Nadiya kaget
Aku, Liya, dan Mitzi menahan tawa saat melihat ekspresi kaget Nadiya.
"Sabar ya Ghan, kita coba lagi besok. Semoga besok dapet" ujar Nadiya menyemangatiku
Mendengar ucapan Nadiya, sontak membuat kita bertiga tertawa.
"Kok ketawa sih?" tanya Nadiya polos
Aku mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasku, "Taraaaaa!!!! Nih lihat nih, dapet donk gue" ujarku seraya menggoyang-goyangkan amplop diudara.
Nadiya melotot, "Seriusan?? beneran dapet?? Ngerjain gue lo?" sebal Nadiya
Aku hanya terkekeh, "Sekali-kali lah, ngerjain" ucapku tertawa
"Makan yukss, laper nih" ajak Mitzi
"Ayokk, gue yang traktir dehh" ujarku
"Serius ditraktir? Makan gue banyakloh" sahut Liya
"Nggakpapa, dia kemarin habis dapet duit" ujar Nadiya
"Okss kita makan dimana?" tanya Liya
"Makan sekalian ngemall kuy" ajakku dan diangguki setuju oleh mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]
Fanfic[COMPLETE] You read my story? You only need to vote!! "Memaafkan memang perkara mudah, tapi menyembuhkan hati yang patah bukanlah hal yang mudah." - Ghanilia Vionika Maulana Let's halu with me guyss❤