Chapter 32

5.4K 359 13
                                    

#Typo everywhere




Happy reading❤







Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 9jam, aku dan jorji beserta pak hadi sampai dirumah dengan keadaan selamat.

"Jor, ayok! Udah sampai, turun gih" titahku pada jorji yang berada dalam keadaan setengah sadar.

"Iya! Bunda lo dirumah?" tanya pelan

Aku menggeleng, "Enggak, bunda lagi ditoko"

"Ohh gitu, gue langsung masuk ya" ujarnya dan berjalan memasuki rumahku

Aku hanya menghembuskan nafas lelah, yang punya rumah masih disini, tamunya udah nyelonong masuk aja. Mana koper sama barangnya nggak dibawa masuk. Tamu merepotkan!!

"Pak, tolong bantu bawa koper jorji ya" pintaku

Pak hadi mengangguk, "Oh iya non siap. Punya non nggak sekalian?"

"Nggak usah pak, bawa punya jorji aja" ucapku dan berjalan mendahului pak hadi

Aku memasuki rumah yang sudah beberapa bulan aku tinggalkan, setiap sudut rumah ini memiliki kenangan terendiri bagiku.

Aku menyapukan pandanganku ke setiap sudut rumah, dan mendapati jorji yang tergeletak tak berdaya-- tidur di sofa.

Aku bergegas menaiki tangga untuk mandi karena ini sudah sore, dan akan memasak makanan untuk makan malam.

Selesai membersihkan badanku, aku turun dan menghampiri jorji yang sudah bangun dan memainkan ponselnya, "Jor, mandi gih. Lo sekamar sama gue atau kamar lain?"

Dia menoleh ke arahku, "Sama lo aja" sahutnya

"Ohh yaudah, cepet sana mandi! Kamar gue pintu warna putih ada dream catchernya"

"Ok, gue mau mandi" ucapnya dan berjalan menaiki tangga

Belum sampai anak tangga kelima jorji membalikan badannya, "Koper gue masih dimobil?" tanyanya

"Udah ada dikamar, dibawain pak hadi tadi" sahutku

Dia mengangguk lantas melanjutkan langkahnya menuju kamarku berada.

Aku berjalan menuju dapur yang letaknya disebelah tangga menuju lantai dua.

Aku mengeluarkan daging ayam dan seikat kangkung beserta tempe dari dalam kulkas. Rencananya aku ingin memasak tumis kangkung, ayam dan tempe goreng.

Memasak memang hobby ku sejak kecil, menurutku membuat perut orang kenyang adalah kebanggaan tersendiri bagiku.

Dan rencananya aku dulu ingin mengambil sekolah tinggi ilmu yang berhubungan dengan kuliner, namun takdir mengharuskan aku menjadi atlet dan bertemu rain kembali.

Selesai meracik bumbu dan menyiapkan semuanya, aku mulai menggoreng ayamnya.

"Gue bantuin yah, gini gini gue juga jago masak" ujar jorji yang tiba tiba berada disampingku

"Lo mau numis kangkung atau mau goreng tempe? Tuh penggorengan masih ada" tunjukku pada panci penggoreng yang berada di bawah rak piring

"Mau tumis aja gue" ujarnya dan bersiap untuk menumis

Setelah menggoreng ayam dan juga tempe, aku menata piring dan menyajikan masakan ku dan jorji diatas meja.

"Assalamualaikum" sapa bunda yang baru saja tiba dirumah

Aku yang awalnya sibuk menata piring mendongakan kepalaku, "Bundaaa, Ghani kangen" ujarku dan berlari memeluk bunda erat

"Iya bunda juga kangen banget sama kamu" sahut bunda dan membalas pelukanku erat.

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang