Chapter 26

5.8K 354 35
                                    

#Typo everywhere





Happy reading❤







Selesai makan bersama nadiya dan daren, aku memutuskan untuk kembali kepelatnas.

Sebelum kembali ke pelatnas aku mampir ke minimarket sebentar, membeli kebutuhan bulanan yang mulai habis.

Aku menelusuri rak seraya mengingat-ingat kira kira kebutuhan apa yang aku butuhkan.

Aku mengambil sabun yang biasa aku gunakan setiap harinya,

"Ehh ghani, beli apa?" aku menoleh melihat siapa yang bertanya padaku

"Ehh??" aku mengernyitkan dahiku bingung, kayak pernah lihat tapi siapa ya

"Gue mitzi, masa lupa sih" ujarnya dan tersenyum

"Ohh mitzi, astaga gue lupa. Maaf ya" ujarku tak enak hati

"Nggakpapa, lagi pula kita kenalnya waktu itu divc"

"Iya juga ya, kamu belanja juga?" tanyaku dan mulai berjalan mencari barang lainnya

"Enggak, tadi gue gabut di rumah. Trus jalan jalan, ehh nggak sengaja ngelihat lo didalem sini. Yaudah gue samperin"

"Ohh gitu, sekarang mau kemana? Ikut ke pelatnas yuk! Gue sendirian disana" ajakku yang dibalas anggukan olehnya

Aku membayar belanjaan ku dikasir, setelahnya aku dan mitzi mengendarai mobil masing masing untuk menuju pelatnas.

****

Aku sampai lebih dulu dipelatnas, sedangkan mitzi lima menit setelahku.

Aku dan mitzi jalan berdampingan menuju asrama, lebih tepatnya kamarku berada.

"Mit, mau makan sesuatu nggak? Kalau iya gue masakin, kebetulan ada beli sayuran sama ayam nih tadi" tanyaku, aku memang membeli beberapa sayuran dan ayam diminimarket.

"Boleh deh, tapi siapa yang masak? Bukannya kalau lagi turnamen kantin pelatnas chefnya libur?"

"Kalau mau bikin perut kenyang, gue bisa masak kok. Walaupun nggak seenak makanan restoran"

"Beneran bisa? Ayo deh, disini ada siapa? Masakin sekalian"

"Nggak tau, katanya sih a fajar tadi sore udah dari bandung. Nggak tau deh udah sampai sini belum" ujarku

"Yaudah ayo masak" ajak mitzi yang menarik tanganku menuju dapur kantin pelatnas

Sesampainya kita disini, aku langsung menyiapkan bahan dan peralatan apa saja yang dibutuhkan. Beruntungnya disinu masih ada beras, jadi aku tak perlu repot repot mencari beras untuk memasak nasi.

"Mit, bantu potongin sayurannya ya. Gue mau goreng ayam" perintahku pada mitzi yang dibalas anggukan olehnya

Setelah kurang lebih 2 jam lamanya berkutat didapur, masakan yang aku buat bersama dengan mitzi telah matang. Dan sudah tertata rapi dimeja lengkap dengan nasinya.

"Lo yang panggil yang lain atau gue yang panggil?"

"Lo aja deh ghan, gue tunggu sini"

Aku hanya mengangguk dan mulai berjalan keluar kantin menuju kamar rian. Kenapa kamar rian? Karena waktu diparkiran, aku hanya melihat mobil rian.

"Rian, mau makan nggak? Tadi gue masak banyak"

Tak lama setelah aku memanggil rian, terdengar suara gedebukan dari dalam kamar.

"Ehh iya, kebetulan aku belum makan" ucapnya

"Gue nggak diajak nih?" seru seorang lelaki dari dalam kamar rian

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang