#Typo Everywhere
Happy reading❤
Pernikahanku dengan Rian sudah berjalan tiga tahun lamanya, dan aku memutuskan gantung raket satu tahun yang lalu setelah dokter mengatakan jika aku tengah mengandung.
Menjalani ikatan pernikahan bukan hal yang mudah, banyak cobaan yang mengundang pertengkaran namun aku dan Rian dapat mengatasi masalah tersebut dengan kepala dingin.
Pagi ini aku duduk dikursi depan rumah, rumah yang sudah aku tempati bersama Rian lebih tepatnya dua tahun yang lalu.
Aku menunggu Rian ditemani Bi Narti, art yang dulunya bekerja di rumah Bunda.
"Si Aden teh nyari mangganya sampe kemana ya Neng?" tanya Bi Narti cemas
Aku hanya menggelengkan kepalaku dan memakan kue kering yang kemarin dibuatkan Bi Narti
"Haduh! Bibi jadi cemas sendiri, mana Si Aden belum sarapan" gumam Bi Narti
"Nanti juga pulang Bi, Mending Bibi duduk trus makan ini" ujarku menawarkan kue kering
"Nggak usah Neng, buat Neng aja" tolak Bi Narti halus
Aku hanya mengangguk dan memakannya lagi, tiba tiba aku merasakan sedikit nyeri pada perutku.
"Aduh Bi aduhh, perut aku rasanya nyeri Bi" keluhku memegang perutku bagian bawah
Bi Narti panik, "Haduh Si Eneng, ini teh gimana? Si Eneng mau lahiran?" tanya Bi Narti bingung
Aku menggeleng pertanda tidak tau, "Nggak tau, kata dokternya dua minggu lagi Bi" sahutku menahan nyeri
"Yaudah ayok neng masuk aja, biar Bibi yang nungguin Den Rian disini. Si Eneng istirahat didalem" ujar Bi Narti memapahku untuk masuk kedalam Rumah
Aku berjalan memasuki kamar yang berada dilantai bawah, sebenarnya kamar ku dan Rian itu dilantai atas. Namun karena aku pernah hampir jatuh dari tangga dulu sewaktu hamil 4bulan, Rian langsung memindahkan barang barang ke kamar bawah.
Aku langsung memejamkan mataku, dua hari belakangan ini aku memang sering mengalami nyeri namun itu hanya terjadi kurang lebih setengah jam.
"Si Eneng mau dibuatin apa?" tanya Bi Narti
Aku menggeleng, pertanda aku tidak membutuhkan apapun.
"Aku cuma mau makan mangga Bi" sahutku
Tiba tiba aku mendengar kerusuhan di ruang tamu, aku berjalan dibantu Bi Narti karena turut penasaran dengan apa yang terjadi.
Tibanya di Ruang tamu, aku melihat Rian yang berjalan dipapah oleh Kevin dan A Fajar.
"Sayang, mangganya mana?" tanya ku pada Rian
Kevin menampol lenganku cukup keras, "Heh!! Lo jadi istri durhaka ya, suami lo habis jatuh dan lo bukannya nanyain gimana keadaannya malah nanyain mangga?" tanya Kevin kesal
Aku meliriknya sinis, "Ya udah! Sayang kamu habis jatuh? Trus motornya gimana?" tanyaku
A Fajar dan Kevin dengan kompaknya memukul pelan lenganku, "Hehh yang harus lo tanyain tuh kakinya, bukan motornya" ucap A Fajar
Aku hanya menyengir, "Udah udah! Mana sayang mangganya?" pinta pada Rian
Rian menggeleng lesu, "Belum dapet" sahut Rian pelan
Aku melotot, "Belum dapet? Kamu gimana sih? Pergi udah 3jam dan belum dapet mangga?" tanyaku kesal
"Iya maaf, kamu sih mau nya yang aneh aneh. Kan akunya bingung carinya dimana"
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]
Fanfiction[COMPLETE] You read my story? You only need to vote!! "Memaafkan memang perkara mudah, tapi menyembuhkan hati yang patah bukanlah hal yang mudah." - Ghanilia Vionika Maulana Let's halu with me guyss❤