Chapter 17

6.9K 395 21
                                    

#Typo everywhere






 

Happy reading❤




 

"Kok ponsel gue ada di lo?" tanyaku seraya duduk dikursi dibantu oleh jorji. Setelahnya jorji kembali ke bangku penonton untuk menyaksikan aksi minions.

Rian tersenyum dan menoleh ke arah ku "ini bunda kamu video call, trus nangis nanyain keadaan kamu" jelasnya dan menyerahkan ponsel ku yang layarnya menampilkan wajah bunda yang terlihat seperti selesai menangis.

"Assalamualaikum bunda" sapaku

"Waalaikumsalam sayang, gimana keadaan kamu? Kamu cederanya parah nggak?" tanya bunda dengan suara purau penuh kekhawatiran.

"Iya nggakpapa bunda, bunda tau darimana? Tadi bunda streaming ya?"

"Bunda tadi nggak streaming sayang, bunda tadi ada meeting sama wo yang mau kerjasama sama toko bunga kita. Maaf ya bunda nggak lihat kamu tanding, tadi bunda dikasih tau sama karyawan kita yang lagi streaming katanya kamu cedera"

"Nggakpapa bunda, bunda nggak usah khawatir ghani nggakpapa kok. Udah ditangani sama kak ella dokter pelatnas juga" ucapku menenangkan

"Ohh iya bunda mau tanya. Ternyata kamu ketemu lagi sama rian ya?"

Aku menoleh mendapati rian yang sedang menatapku, "iya bun, ghani sama rian ketemu lagi. Kita kan sama sama atlet" sahutku

"Baik baik ya, kalau ketemu mantan jangan di cuekin" goda bundaku

Aku menatap tajam rian seolah mengisyaratkan 'lo ngadu sama bunda?' dan hanya dibalas senyuman oleh rian.

Aku kembali menatap layar ponsel, "Nggak bun, apasihh" sungutku sebal

"Nanti kalau libur ajak rian kesini ya, bunda udah lama nggak ketemu rian. Terakhir ketemu itu ya pas kamu masih jadi pacarnya" tutur bunda

Aku menghela nafasku, "ngg....."
Ucapanku terpotong oleh suara rian "bisa bunda, kebetulan habis French open kita libur seminggu"

"Yaudah ditunggu ya, jorji juga mau kesini kok. Bunda tutup ya assalamualaikum" pamit bunda

"Apaan sih lo! Ngapain di iyain sih? Bilang aja lo lagi sibuk kan bisa" kesalku dan memberikan tatapan membunuh padanya

"Nolak permintaan orang tua itu nggak baik, ghani. Nanti dosa" jelasnya dan lagi lagi tersenyum

"Ahh tau ahh, benci gue sama lo" sungutku

"Iya tau, kamu benci sama aku. Makanya aku mau ngilangin benci itu boleh ya?" tanyanya lembut disertai senyuman

Aku menahan nafas ku, "Jangan goyah, jangan goyah" ucapku dalam hati

Aku tidak tau harus menjawab apa, hatiku ingin tapi egoku menolak.

"Wuihh jombang, mojok aja lo disini. Udah tancep gas ya?" tanya ginting yang datang bersama jojo, menyelamatkan ku dari pertanyaan rian

"Wahh kalah saing beneran gue, astaga mas jom kalau udah ngegas langsung ngajaknya mojok berduaan ya" timpal jojo

Mendengar perkataan jojo, aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan. Benera saja, disini tidak ada orang lain selain kami berempat.

"Siapa juga yang mojok, orang cedera bukannya diucapin GWS atau apa gitu. Ini malah dikatain mojok" sebalku

"Lah iya, kita kesini kan mau nanyain kondisi dia. Gimana sih lo ting" ucap jojo menyalahkan ginting

"Ngapain jadi gue? Orang tadi gue cuma becanda doank kok." sebal ginting

"Gimana keadaan lo? Kata kak ella kram akut atau otot lo ketarik?" tanya ginting

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang