Chapter 29

5.5K 376 45
                                    

#Typo everywhere



Happy reading



Hari ini tepat hari dimana para atlet yang sedang bertanding di French open akan tiba diIndonesia.

Namun aku tidak ikut menjemput mereka karena hari ini aku berada dimall bersama a fajar, sesuai janji a fajar tempo hari.

Oh iya soal rian, aku belum memaafkannya. Bahkan kemarin, tepatnya dua hari yang lalu, dia meminta maaf padaku namun aku membalasnya dengan melempar sandal.

Salah sendiri, dia meminta maaf seperti orang yang tidak niat. Meminta maaf tapi tidak ada rasa bersalahnya sama sekali. Tentu saja itu membuatku sebal, dan sontak aku melemparkan sendal bulu ku warna pink ke wajahnya.

"Habis ini mau ngapain lagi? Aa udah capek! Semua permainan udah kita coba semua. Ada yang udah dua kali juga"

"Ada satu yang belum,,,," ucapku menggantung

"Jangan bilang yang joget joget ga jelas itu, aa malu kalau main itu"

Aku membrengut, "Kayak yang punya malu aja! Itu seru tau, ayo lah sekali aja"

"Nggak mau, main sendiri aja sana"

"Nggak seru kalau sendiri, ayo a nanti aku traktir es cream yang 2ribuan deh" bujukku

"Kalau traktir baju yang kaya punya mpin mau deh"

Aku membulatkan mataku, "Ehh mana ada, baju punya mpin itu mahal mahal. Kalau mau beli itu harus nabung se abad dulu" sarkasku

"Lo kemarinkan runner up, duit lo pasti udah banyak"

"Ogah!! Ayok ah main itu"

"Enggak!! Mending kita main capit boneka aja, gimana?"

Aku berpikir sejenak, "ok deh, gue mau. Ayo" ucapku dan menarik tangannya.

A fajar langsung membeli koin banyak, seharga 50ribu mungkin.

"Kok beli banyak?"

"Jaga jaga, kalau susah kan butuh koin banyak buat dapetinnya. Syukur-syukur gampang, biar dapet banyak trus buka toko deh"

"Lo mau banting stir jadi kang boneka?"

"Enak aja!! Jiwa gue masih atlet ya" sarkasnya dan menoyor kepalaku

"Ishh, orang bercanda juga. Cepet ihh ambilin itu tuh yang warna pink" tunjukku pada boneka beruang berwarna pink yang tidak terlalu besar.

"Cuma yang itu aja kan? Kecil" ucapnya menjentikkan jarinya kemudian memasukkan koin untuk mulai mencapit boneka

"Yaudah cepet, gausah banyak gaya" aku menggoyang-goyangkan lengannya

"Ihh sabar, jangan digoyang goyang, nanti ga bisa fokus" decaknya sebal

Aku menyengir, "Hehehe sorry sorry,yaudah cepet. Gue bantu doa deh" ucapku dan melihatnya mencapit dengan wajah serius namun terlihat aneh.

Setengah jam sudah aku menunggu hasil dari capitan a fajar, namun tak ada satupun boneka yang berhasil dia capit.

"A, kira kira butuh berapa tahun lagi buat dapetin itu boneka?" tanyaku jengah

"Nggak usah ngeledek, ini tuh susah tau. Lo cobain aja sok" ujarnya yang membuatku menggelengkan kepala dengan cepat

"Ogah!! Gue udah jelas nggak bisa"

"Ya makannya ga usah ngeledek, tinggal 5 koin nih. Doain aja"

Aku hanya mengangguk dan duduk jongkok serta menopang daguku dengan tangan, persis seperti gembel yang ngga tau jalan pulang.

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang