Chapter 38

4.6K 344 144
                                    

#Typo Everywhere



Happy reading❤

Pagi ini aku hanya sendirian dirumah sakit, awalnya Jorji dan Kevin ngeyel untuk tetap disini, namun aku memaksa mereka untuk pergi bertanding.

Akhirnya setelah bersusah payah membujuk mereka, mereka mau pergi bertanding dengan satu syarat, aku harus mengabari mereka satu jam sekali mengenai keadaanku.

Aku membuka ponselku yang sedari tadi malam tidak ku sentuh sama kali, aku melihat banyak notif chat dari anak-anak Pelatnas.

Namun dari sekian chat yang masuk, aku tidak menemukan chat dari Rian sama sekali.

*Drtt....Drtt*

Mbak Wid is calling

Tanpa pikir panjang aku langsung menerima panggilan Mbak Wid

"Assalamualaikum, Ada apa mbak wid?" sapaku pertama kali

"Waalaikumsalam Ghan, gimana keadaan lo?" tanya Mbak Wid

"Baik Mbak Wid, cuma nunggu cairan infus habis, trus cuss pulang"

"Lo diRumah Sakit mana?"

"Di Rumah Sakit Medika Mbak, ntar kalau mau kesini bareng Mpin sama yang lainnya"

"Ok, ntar gue kesana ya kalau anak gue nggak rewel. Ini Si Jombang nanyain lo, risih gue di tanyain mulu sama doi lo"

"Jangan kasih tau Mbak! Atau gue marah sama lo. Bukan doi, tapi calon mantan"

"Iya deh, serah lo. Udah ya, gue mau kerja again. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelahnya aku meletakkan ponselku diatas nakas, aku memejamkan mataku untuk tertidur kembali ditemani tv yang menyala.

****

Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara bising.

Aku melihat Mitzi dan Nadiya duduk disofa panjang, mereka sepertinya ngobrol hal yang seru, karena sedari tadi mereka tertawa.

"Ehh udah bangun? Suara kita ngeganggu ya?" tanya Mitzi saat menyadari aku sudah bangun.

"Udah, nggak ganggu kok. Kalian kesini udah dari tadi?"

"Gue kesini jam 11, tadi lo tidurnya nyenyak banget. Jadi ga enak kalau mau bangunin" sahut Nadiya

"Kalau gue sih jam 10, soalnya disuruh Ginting" timpal Mitzi

"Ohh gitu, Maaf ya ngerepotin, ini udah jam berapa sih?"

"Santai aja! Ini jam 2, mau ngapain? Bosen ya? Mau jalan ketaman?" tanya Nadiya

Aku menggeleng, jujur saja badanku terasa remuk karena terus terusan tidur.

"Kalian nggak nonton? Kalian kalau mau nonton, nonton aja. Gue nggakpapa kok" tuturku dan melihat ke arah mereka

Nadiya dan Mitzi menggeleng cepat, "Nggak! Kita udah dapet amanah" tolak Nadiya dan diangguki oleh Mitzi

"Amanah? Amanah dari siapa?" tanyaku heran

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang