Chapter 37

4.5K 356 50
                                    

#Typo Everywhere






Happy reading❤

"Ghani"panggil seseorang tepat disampingku

Aku menoleh pelan, takutnya itu Rian. Namun ternyata itu Kak Greys, syukurlah.

"Apa kak?" tanyaku seraya berdiri dan diikuti Kevin

"Lo ngapain sama Mpin jongkok disitu?" tanya Kak Greys curiga

"Jadi detektif donk, kerenkan gue" sahut Kevin dengan medhoknya

"Maksudnya?" tanya Kak Greys

"Kita lagi ngintai Rian sama Sirli Kak" jawabku

Kevin menarik tanganku lagi, "Mereka masuk sana, ayo cepet" ucapnya dan berlari

Kak Greys yang pada dasarnya sudah terlalu kepo, berlari mengikutiku dan Kevin.

Rian dan Sirli masuk ditoko Perhiasan.

Aku dan Kevin berpura-pura menanyakan mengenai cincin pernikahan. Jangan tanya ini ide siapa? Ini ide Kak Greys.

Awalnya kita mau ngintai dari stand gelang, tapi agak jauh dari posisi mereka. Alhasil ide gila ini meluncur dengan mulusnya dari otak Kak Greys, dan sekarang Kak Greys lagi pura pura milih Gelang. Untung dia juga pakai masker, coba kalau nggak udah heboh ini toko. Karena dijajah dua Atlet.

Aku terus mengintai sesekali mengambil gambar mereka, sudah banyak momen yang aku abadikan hari ini mengenai mereka.

"Lo jangan liatin mereka mulu, ntar curiga" ujar Kevin yang sedari tadi sibuk bertanya tanya tentang cincin, padahal beli mah kagak.

Aku mengangguk, "Mereka kayak yang bahagia banget ya Mpin?" tanyaku pada Kevin.

Sedangkan Kevin mengernyitkan dahinya, "Kalau Sirli sih bahagia, tapi kalau Si Jombang kayaknya terpaksa deh" ucap Kevin mencoba membaca ekspresi wajah Rian.

"Beli yang bagus donk cincinnya, Ini kan sekali seumur hidup yan dan acara sakral" ucap Sirli menyapa pendengaranku, karena suaranya cukup keras.

Kevin yang awalnya melihat-lihat cincin melihat ke arah mereka, lalu melihat ke arahku.

"Sekali seumur hidup? Sakral? mereka mau ngapain?" tanya Kevin pelan

Aku menggedikan bahuku acuh, menundukkan kepala, agar air mataku yang jatuh tidak dilihat oleh orang.

"Sabar, gue pasti bantuin lo kok. Itu Si Sirli temennya Fajar sama Kenas, besok gue bantuin cari tau." ucap Kevin

Aku hanya mengangguk dan berjalan keluar toko yang disusul Kak Greys. Sedangkan Kevin masih diposisinya untuk mengintai lebih lanjut.

"Kenapa lo? Kok nangis sih?" tanya Kak Greys panik dan membuka maskernya.

Aku memeluknya erat, "Gue nggak kuat kak, tadi Sirli bilang mau beli cincin yang bagus buat acara Sakral. Mereka mau ngapain Kak?" tanyaku dengan suara purau

Kak Greys memelukku dan mengusap punggungku, "Gue ngga tau pasti, tapi kalau menurut gue acara sakral itu ya--- pernikahan" ujar Kak Greys ragu.

Aku melepaskan pelukan Kak Greys, duduk jongkok dilantai, meratapi nasib percintaanku yang tak pernah mulus.

Dosa apa aku? Sampai kisah percintaanku sebegini menyakitkannya.

Kak Greys menuntunku berdiri, "Udah nggak usah nangis dulu, kita tunggu apa yang didapat Mpin didalam sana" ujar Kak Greys menuntunku berjalan menuju sebuah toko Aksesoris yang didalamnya terdapat berbagai macam pernak pernik gelang dan sebagainya.

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang