Chapter 28

5.2K 354 31
                                    

#Typo everywhere










Happy reading❤





"A FAJAR GILAAA!!! ITU DAGING PUNYA GUE SISA SATU, JANGAN DI CURI TERUS DONK" teriakku karena sedari tadi a fajar terus mencuri daging yang berada dipiringku

"Dagingnya enak, kalau mau ambil lagi malu lah. Aa udah ambil 6kali. Mana mbak mbak kasirnya daritadi ngeliatin trus" sahutnya jengkel

Yapss!! Kita sekarang lagi ada dirumah makan padang yang dimana kalau makan ambil sendiri dan setelah makan baru bayar dikasir.

"Udah sih santai aja, ambil lagi aja. Yang pentingkan dibayar"

"Yaudah lo ngambil lagi aja, trus ini punya lo gue makan"

"Ehh enggak, enak aja. Tadi gue juga udah ngambil 2kali"

"Yaudah ini kita potong jadi dua aja"

"Mana bisa gitu? Ini punya gue" aku menyingkirkan piringku dari hadapannya

"Bagi dua atau gue comot, trus lo nggak makan!"

Dengan terpaksa aku memotong dagingnya menjadi dua. Mana udah potongan kecil dipotong menjadi dua lagi. Huhhh serasa makan daging semut.

"Nih udah" aku menyerahkan potongan dagingnya ke piring a fajar

"Suapin donk" perintah a fajar memanyunkan bibirnya

Aku memutar bola mata malas, "Dihhh apaan! Punya tangan kan? Makan sendiri sono" ketusku

"Dagingnya lebih enak kalau makannya disuapin lo" tutur a fajar dan menaik turunkan alisnya dan tersenyum

"Gila! Minta sama mbak kasirnya aja sono"

A fajar membulatkan matanya, "Ogahhh!! Mbak kasirnya sama mbak wid aja langsingan mbak wid. Yang ada daging dia kemakan sama gue"

Aku hanya tertawa menanggapi celetukan a fajar

"Udah yuk a, udah kenyang gue" ajakku setelah mengelap mulutku dengan tissue

"Hooh gue juga udah kenyang, banget malah" ujarnya

"Gimana nggak kenyang, lo ambil 2porsi, trus ambil dagingnya 6kali. Busettt!!! Perut karettt"

"Namanya juga laper, pura pura move on juga butuh tenaga kali"

"Nyindir gue lo a?"

"Ngerasa ya? Bagus deh!"

Aku menonjok lengannya pelan, "sok tau, sekarangkan udah enggak" tegasku

A fajar menaikan sebelah alisnya "Oh gitu ya? Hmmm hmmm" ucapnya mencoba percaya

"Udah ayok, lo bayar ya. Kan lo baik udah gitu ganteng lagi" rayuku

"Muji kalau ada maunya. Besok besok kalau makan ngajak mpin aja ya, banyak duit dia! Jangan gue, gue bokek" ujarnya dan berjalan ke arah kasir membayar semua makanan aku hanya tertawa kecil dan mengikut dibelakangnya

****

Aku dan a fajar pulang ke pelatnas dengan keadaan selamat, benar kata orang 'perut kenyang hatipun senang' terbukti dari aku yang saat ini sedikit lupa tentang kebohongan rian dengan keadaan perut yang luar biasa kenyang.

Kami berdua tidak langsung masuk ke kamar masing masing, melainkan nongkrong di lobby pelatnas sambil menonton berita disalah satu channel tv swasta.

"A, ntar sore nganggur nggak?"

"Mau apalagi?" tanyanya was was

"Hehe cuma mau ngajak timezone sih"

"Besok besok ajalah, ntar sore latihan aja. Biar permainan kita meningkat"

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang