Chapter 31

5.7K 384 45
                                    

#Typo everywhere







Happy reading



   "Ghani tungguin woy" teriak jorji namun tak aku pedulikan, aku langsung menuju meja yang sudah dibooking yang terletak tepat disamping pintu

*Brakk* aku menarik kursi dengan tidak santainya

"Kenapa lo?" tanya kak melati bingung

"Nggakpapa, udah kelaperan gue" sahutku asal

Kak mel hanya mengangguk paham.

"Woy tayo, ngapa lo nggak nungguin kita?" tanya kevin dan duduk dikursi sebelah kanan

"Gue ghani, bukan tayo"

"Sama aja! lagipula tayo temen lo" sahutnya, aku hanya memutar bola mata malas.

"Udah woy stop!! Mari makan, jangan buat kegaduhan" ujar coach vita yang biasa di sapa ci vita

Kita hanya diam lantas memakan makanan tersebut dengan khidmat tanpa kegaduhan.

Selesai makan aku langsung berpamitan pada mereka semua yang katanya masih mau nongkrong disini, soal fajar dan kevin mereka katanya minta jemput temennya. Sedangkan rian? Dia ngikut dibelakangku.

"Mau apalagi?" tanya ku jengah, karena saat ini dia sudah duduk dibangku penumpang, sedangkan aku dibangku kemudi.

"Aku mau ngejelasin semuanya" ucapnya namun aku hanya diam menunggu kalimat selanjutnya yang ia lontarkan

"Aku beneran minta maaf sama kamu, aku jalan sama nadiya itu janjiannya udah dari malem. Sedangkan kamu ngajaknya pagi, aku mau nolak dengan alasan mau jalan sama nadiya aku takutnya kamu cemburu. Jadi aku putus in buat memakai alasan latihan" jelasnya

Aku meliriknya sekilas, "Hubungan lo sama nadiya apa?" tanya ku datar

"Sekarang temen" jawabnya pelan

Aku memicingkan mataku, "Sekarang temen? Kalau dulu?" tanyaku

"Emm kalau soal yang dulu, aku pernah suka sama nadiya waktu aku patah semangat untuk mencari kamu, aku sama nadiya menjalin hubungan hampir pacaran, tapi nadiya ternyata mau dijodohin sama anak dari temen mama nya. Soal kemarin jalan itu, aku beneran udah nggak ada apa apa, dia kemarin cuma curhat masalah hubungannya sama tunangannya." jelasnya yang hanya ku balas dengan anggukan paham

"Jadi kamu mau maafin aku?" tanyanya bersungguh-sungguh

Aku menatapnya, "Gue mau maafin, asal lo janji untuk nggak bohongin gue lagi" ucapku

Dia mengacak rambutku pelan, "Aku janji" ucapnya tersenyum manis
"Pindah tempat yuk, masa cewek yang nyetir sih" lanjutnya dan ku balas dengan anggukan

"Sebelum balik pelatnas, isi bensin dulu" ucapku lantas keluar mobil untuk pindah tempat duduk

Sesampainya di Spbu aku berniat untuk turun dari mobil, namun rian mencegahnya agar ia saja yang turun dan membayar.

"Biasa isi berapa?" tanyanya padaku

"Isi full aja, mau dipakai pulang besok" jawabku

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang