Chapter 09

8.2K 428 0
                                    

#Typo everywhere

Happy reading

Seminggu lagi para atlet akan menjalani pertandingan Denmark Open. Maka dari itu mulai hari ini para atlet disibukkan latihan dengan menambah jam latihan.

Para atlet tidak diperbolehkan keluar asrama seperti biasanya karena menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan atlet cedera.

Diperbolehkan keluar jika ada kepentingan yang benar benar mendesak.

"Gila capek banget gue, Ya Tuhan" keluh jorji seraya duduk dilapangan karena habis latihan

"Iya, biasanya 4jam ini sampai 5jam" sahutku seraya duduk disebelahnya

"Gue sih udah biasa latihan kek gini kalau mau pertandingan. Tapi tetep aja badan mau remuk" ucap jorji santai

"Untungnya satu hari sebelum berangkat kita dikasih hari bebas"

"Iyalah, kalau itu mah udah dari dulu juga gitu"

Aku menoleh ke arah jorji "Gue tuh deg deg an tau nggak sih jor"

"Kenapa?" tanya jorji heran

"Ini turnamen pertama kali coyy, dulu juga pernah ikut pertandingan tapi tingkat sekolah itupun pas SMP" keluhku

"Udah nggak usah takut keluarkan semua kemampuan kamu selebihnya serahkan sama yang di Atas" ujar koh sinyo yang berjalan kearah kita bersama kevin

"Nah bener tuh, semua tergantung takdir Tuhan. Yang penting kita harus selalu berusaha" imbuh kevin

Aku hanya menganggukkan kepalaku

"Kalian latihannya udahan nih?" tanya koh sinyo

"Iya koh, udah capek banget. Gilaa!!" keluh jorji

"Hilih baru segini aja ngeluh, gimana pipi lo mau kurusan" ledek kevin dengan nada medhoknya yang kental dan menjadi ciri khas seorang kevin

Jorji mendengus sebal ke arah kevin "Hehh cewek gembul tuh ngangenin tau nggak sih lo"

"Iya ngangenin, pengen nabok!! Kan cewek gembul makanya banyak!" sahut kevin tertawa, aku dan koh sinyo hanya terkekeh

"Kata siapa? Ghani tirusan tapi dia makanya lebih banyak dari gue!" ungkap jorji yang otomatis membuatku menatapnya tajam

"Kok jadi gue sih?? Enak aja lo jor. Makan gue sedikit ya" sahutku tak terima

" Kemarin yang habis 2porsi waktu makan sama mbak wid siapa ya?" ucap jorji mengerlingkan matanya menggoda ku

"Dihhh..."
"Apasih ini kok ribut ribut? Ajak aa atuh" ucapan ku terpotong oleh aa fajar yang datang bersama rian lalu duduk di depan ku dan jorji

"Ini loh jay si ghani, ternyata makannya banyak" ledek kevin menjelaskan

"Beneran ghan? Untung badan lo nggak gendut kayak mbak wid ya" sahut fajar

"APAAN LO, LO NGATAIN GUE GENDUT?" Teriak mbak wid dari pinggir lapangan

"ENGGAK KOK, KATA SIAPA? MBAK WID SALAH DENGER KALI" kilah fajar berteriak

"Aduh apaan sih?! Jaraknya deket ga usah teriak teriak" celah koh sinyo

Aku bangun dari duduk ku"Gue mau balik dulu ya, bye" pamitku karena aku tak mau berdekatan dengan rian

"Kok buru buru sih neng? Aa sama jombang baru aja gabung" tanya a fajar

"Hmmm??! Itu, aku kebelet hehehe iya kebelet" ujarku cengengesan

"Disini kan ada kamar mandi ghan, ga musti harus balik kamar lo kali" ucap kevin

My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang