#Typo everywhere
Happy reading❤
~Rian Pov
Beberapa hari ini aku tidak membuka ponselku, lebih tepatnya setelah aku dipulangkan untuk membela Klub Jaya Raya. Itu semua karena Sirli, Sirli tidak memperbolehkanku untuk memainkan ponsel.
Malam ini aku bersama teman-temanku dan juga Sirli merayakan tahun baru dipuncak. Aku diam diam mengambil ponselku dari dalam tas Silri saat dia tengah asik barbeque ditaman belakang villa.
Aku membuka Aplikasi WA, alangkah terkejutnya saat aku mendapati banyak Notif chat dari Ghani. Aku membaca pesannya satu persatu, isi pesannya kebanyakan menyanyakan bagaimana kabarku.
Bahkan ada beberapa foto yang dia kirim namun belum sempat terbuka karena disini koneksinya buruk.
"Ri, Disini password wifinya apa?" tanyaku pada Rio yang kebetulan duduk disebelahku
Rio memberitahuku paswordnya, lantas aku segera mengetik apa yang Rio ucapkan tadi.
Alangkah terkejutnya aku saat Ghani mengetahui semuanya, aku yakin dia pasti sangat kecewa. Saat aku scroll sampai bawah, aku merasa terkejut saat Ghani menyatakan bahwa dia mengakhiri hubungan ini. Aku salah, ya aku salah seandainya jika aku tidak menyembunyikan hal ini dari dia, dia pasti mau mengerti dan mengajakku untuk memperjuangkan apa yang telah kita capai.
"Aku harap, aku akan baik baik saja tanpamu nanti" gumam Rio yang ternyata ikut membaca pesan yang Ghani kirim.
"Lo putus sama Ghani?" tanya Rio pelan namun terdengar tak percaya
Aku mengangguk, "Iya, gue diputusin" ucapku pelan dan memandang nanar ponselku.
"Kenapa? Biar gue tebak, lo pasti nggak cerita masalah yang lagi lo hadapi kan?" terka Rio
"Bukan nggak cerita, tapi belum sempat. Lagi pula ponsel gue disita sama Sirli" ujarku
"Jombang, gue yakin lo masih mampu buat beli satu ponsel lagi. Yang gue lihat disini, lo nggak ada usahanya buat terbuka sama dia men" ujar Rio menepuk pundakku
"Bukannya nggak, tapi belum" sahutku cepat.
"Belum? Sampai kapan lo bilang belum? Sampai dia putusin lo? Heh?? Sebagai teman curhat lo, jujur aja gue kecewa. Kecewa karena lo nggak mau terbuka sama dia, sampai dia turun tangan sendiri buat cari tau. Lo inget, cewek sama cowok yang duduk di stand cincin yang pake masker waktu lo nyari cincin?" tanya Rio
Aku mengingat dan mengangguk pertanda aku mengingatnya.
"Mereka Ghani dan Kevin" ucap Rio
Aku menoleh cepat, "Tau darimana?" tanya ku
"Lo inget? Waktu lo nyuruh gue buat ambilin dompet lo dihotel? Nah pas sampai sana gue lihat cewek dua, yang satu nangis yang satu nggak. Dan waktu mereka buka masker si cewek yang nangis itu ternyata Ghani dan satunya Greysia Poli" jelas Rio
"Trus yang cowoknya itu Kevin, gue tau karena gue sempet dengar obrolan mereka" lanjut Rio
"Kenapa lo nggak bilang sama gue sih? Arghhhh!!!" ucapku dan menjambak rambutku.
"Kenapa gue mesti bilang? Lagipula gue yakin kok, kalau lo nggak bakalan ngasih tau dia masalah ini" ucap Rio enteng.
"Trus gue harus apa?"
Rio menepuk pundakku, "Gue nggak bakal ngasih solusi karena gue nggak tau apa yang lo rasain. Saran gue satu, kalau cinta masih melekat dihati lo, berjuanglah" ucap Rio dan meninggalkanku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex)Boyfriend [Rian Ardianto]
Fiksi Penggemar[COMPLETE] You read my story? You only need to vote!! "Memaafkan memang perkara mudah, tapi menyembuhkan hati yang patah bukanlah hal yang mudah." - Ghanilia Vionika Maulana Let's halu with me guyss❤