Beberapa hari kemudian.
Saat ini kami sedang membantu Ossan aneh untuk meneruskan membuat kapal Bajak Laut. Atau lebih tepatnya, hanya para laki-laki lah yang membangun kapal Bajak Laut itu.
"Ayo, ayo, apa tidak bisa lebih cepat lagi?! Aku tidak peduli walaupun kalian kesulitan! Taruh lebih banyak lagi di sana!"Pekik Ossan aneh.
"Jii-san, tenang saja! Kami akan lakukan apapun untukmu."Ucap Chopper.
"Istirahatlah sebentar, Ojii-chan. Santai lah sejenak."Ucap Nami.
"Bolehkah aku memijit pundak-mu?"Tawar Robin.
Lalu menumbuhkan tangannya di punggung Ossan aneh dan kemudian memijat pundaknya.
"A-Apa ini?"Tanggap Ossan aneh yang terkejut melihat kekuatan Robin.
"Aku akan memijat tangan-mu, Jiisan."Ucapku sambil tersenyum lalu mulai mijit tangan kanan Ossan aneh.
"Ngomong-ngomong, kenapa kapal ini di atas gunung, Jii-san?"Tanya Sanji.
"Ah, ini bukan kapal."Ucap Ossan aneh.
"Bukan kapal?"Tanggapku dan Luffy bersamaan.
"Tunggu dulu! Jika ini bukan kapal, lalu apa?!"Pekik Usopp.
"Ini adalah peti mati."Ucap Ossan aneh.
"Peti mati?"Tanggap kami semua.
"Ya. Ini adalah kuburan-ku"Ucap Ossan aneh.
"Souka. Jadi ini adalah kuburan si Yagi Ossan, kah?"Ucap Luffy sambil menyatukan telapak tangannya untuk berdoa.
"Itu berarti kita harus mendoakannya."Ucapku.
"Jangan mendoakannya sekarang! Itu keterlaluan!"Pekik Usopp.
"Masih terlalu cepat!"Pekik Sanji.
"Masih terlalu dini untuk mati!"Pekik Chopper.
"Kenapa kalian terlihat terkejut? Hidup sendiri di sebuah pulau tak ada salahnya kan kalau membuat peti mati sendiri? Jika suatu saat nanti aku mati."Ucap Ossan aneh.
"Menurutku, peti mati di atas gunung tidak terlalu aneh juga."Ucap Luffy.
"Iya. Terdengar keren juga."Ucapku.
"Tapi kenapa peti mati-mu berupa kapal Bajak Laut?"Tanya Sanji.
Tapi lalu Ossan aneh itu membuat kami semua terbelalak terkejut karena tiba-tiba dia menunduk lemas.
"J-Jiisan!"Pekikku, Usopp, Luffy, dan Chopper yang lalu langsung berlari ke arah Ossan aneh.
"Oi, matte, Jiisan!"Pekik Sanji yang juga ikut berlari ke arah Ossan aneh.
"Peti mati, kuburan, atau apalah itu, sudah hampir selesai! Jangan mati dulu!"Pekik Usopp.
"Jangan mati dulu!"Pekikku dan Chopper.
"Ssshhh... Dia cuma tidur."Ucap Nami.
Membuat kami semua langsung bernapas lega.
Lalu beberapa hari kemudian.
Saat ini Nami sedang bermain catur dengan Ossan aneh itu.
"Yosh."Ucap Nami saat berhasil merubuhkan satu pion Ossan aneh.
"Sekarang giliran-ku."Ucap Ossan aneh lalu memakan keju yang dibuatkan oleh aku dan Sanji.
"Wuah, enak! Bagaimana kalian berdua membuat keju ini?"Ucap Ossan aneh.
"Dari susu kambing pulau ini."Jawabku.
"Itu dapat menambah stamina."Ucap Sanji.
"Sekarang giliran-mu, Ojii-chan."Ucap Nami.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
Fiksi PenggemarSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece....... Ini ceritanya sama persis seperti One Piece yang biasa, hanya saja ada kamu didalamnya, kira-kira apa yang akan terjadi pada dirimu?