Sanjuu

8.3K 771 74
                                    

Aku, Zoro, dan Chopper memandang gurun yang begitu luas sampai seperti lautan.

"Enggghh..."Gumam Luffy yang sedari tadi tidak sadarkan diri dan di gendong Chopper yang sudah membesar di pundaknya.

"Kau sudah sadar ya?"Tanya Chopper.

"Arre?"Tanggap Luffy terlihat seperti orang kebingungan.

"Kau sudah bangun ya? Jangan tidur terus."Ucap Zoro.

"Arra-arra. Akhirnya kau terbangun dari tidur-mu ya, Kapten."Ucapku sambil tersenyum.

"Dimana semuanya?"Tanya Luffy saat menyadari tidak ada Nami, Vivi, Sanji, dan Usopp.

"Entah."Jawabku.

"Tak tau."Jawab Zoro.

"Kalian tidak tau dimana mereka?"Tanya Luffy.

"Aku sudah bilang kalau aku tidak tau!"Ketus Zoro.

"Aku juga sudah mengatakannya. Jangan mengulangi pertanyaan yang sama, Kapten."Ucapku.

"Kok bisa?"Tanya Luffy.

"Ha-ha-ha."Tawaku dan Zoro dengan keringnya dan perempatan mulai muncul di kepala kami berdua.

"Ini bukan saatnya untuk tertawa!"Pekik Luffy garang.

"Kau benar."Tanggap Zoro.

"Ya. Kapten memang selalu benar."Tanggapku.

"Jadi kita tersesat lagi ya?"Ucap Luffy.

"KITA TERSESAT ITU KARENA SALAHMU!!!"Teriakku, Zoro, dan Chopper dengan begitu garangnya.

"Salahku?"Tanggap Luffy dengan watadosnya.

Flashback on.

Saat kami semua seperti biasa sedang berjalan di gurun yang begitu panas ini.

"WUAH! MATTE! CROCODILE! AKU PASTI AKAN MENGHAJA MU!"Teriak Luffy tiba-tiba sambil berlarian.

"Hah?"Tanggapku tak mengerti.

"Nani?"Tanggap Vivi.

"Apa yang di teriakan?"Tanggap Nami.

"Dia bisa terbang?"Tanggap Sanji.

"Tidak. Aku yakin, dia meneriakkan 'Crocodile'."Ucapku.

"Dia pasti telah memakan kaktus yang sama lagi."Ucap Usopp.

"Kaktus?"Tanggapku yang tidak ingat ada kejadian seperti itu segala.

"Ya ampun. Bisa tidak dia sekali saja tidak bertingkah aneh? Chopper!"Ucap Nami lalu menoleh ke arah Chopper.

"Dia sedang tidur di sana."Ucap Zoro.

"Chopper terlalu kepanasan untuk terbangun."Ucapku.

"Kalau begitu ya sudah. (Namamu), Zoro, urus dia!"Ucap Nami yang membuatku langsung menjatuhkan rahang ku.

"Kenapa harus aku?!"Pekikku dan Zoro bersamaan.

"Kau mau aku tagih hutangmu sekarang juga, Zoro?"Ucap Nami sambil tersenyum licik.

"Aku tak kan menuruti perintah-mu jika hutangku nanti sudah lunas!"Geram Zoro sambil berjalan pergi ke arah Luffy.

"Kalau begitu, aku tidak perlu menangani Kapten karena aku tak punya hutang padamu."Ucapku.

"Oh? (Namamu), kau ingin membantah-ku?"Ucap Nami lalu menunjukkan dompet kelinci-ku yang berisi semua uang-ku membuat aku langsung menjatuhkan rahang-ku.

Aku langsung mengecek seluruh tubuhku yang seharusnya dibalik pakaian-ku, ada dompet tersebut. Tapi nihil, tidak ada apapun dibalik pakaian-ku.

"Bagaimana bisa kau mengambil dompetku saat dompetku selalu aku bawa kemana-mana?!"Pekikku.

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang