Robin, Zoro, Wiper, dan Gan Fall siap untuk bertarung melawan Dewa Petir, Enel.
"Yahahaha! Kalian ingin aku mati? Lakukan jika bisa."Ucap Enel.
"Bahaya! Orang itu bahaya, (namamu)!"Pekik Nami padaku dengan suara pelan.
"Aku tau! Makanya aku bersembunyi bersama-mu, Nami!"Tanggapku.
'Aku manusia normal. Seharusnya manusia normal itu terkena seribu volt listrik atau petir, sudah mati! Dan Enel menyetrum itu berjuta-juta volt! Aku pasti mati! Pasti mati!'Pikirku ngeri.
"Jadi itu yang kalian harapkan dari survival game-nya. Tapi sepertinya kalian tidak sadar kepada siapa kalian sedang bicara. Sepertinya kalian masih juga belum mengerti tentang keberadaan Dewa. Tua bangka yang mengharapkan kebahagian bagi Skypiea. Pejuang bodoh yang menginginkan 'tanah kelahiran'-nya. Dan para pencuei Sekai yang mengejar emas. Begitu banyak penderitaan di dunia ini, jadi aku tak peduli tentang masalah-masalah kalian. Tapu negara ini punya masalah mendasar."Ucap Enel.
"Jika kau punya waktu membual, beritahu aku dimana Divine Squad! Sebenarnya apa tujuanmu?!"Pekik Gan Fall.
"Kembali ke asal, Gan Fall."Ucap Enel.
"Kembali?"Tanggap Gan Fall.
"Benar. Dewa akan kembali ke tempat semestinya."Ucap Enel.
"Tempat semestinya? Apa kau mau meninggalkan Skypiea?"Tanggap Gan Fall.
"Benar. Aku harus kembali ke tempat semestinya. Aku akan kembali ke tempat semestinya dimana itu disebut rumah Dewa."Ucap Enel.
"Maksudnya..."Gumam Nami.
"Apa yang sedang dia bicarakan, Nami?"Tanyaku.
"Entah. Aku juga tak mengerti."Tanggap Nami.
"Fairy Vearth, begitulah orang menyebutnya. Di saja terdapat tanah terbentang yang bisa melihat ke manapun. Itulah dunia impian yang aku inginkan! Tempat yang cocok bagiku hanyalah Fairy Vearth! Memperebutkan Upper Yard?! Itu hanyalah sebagian kecil dari Vearth! Benar-benar menyedihkan! Dengar! Akar masalah kalian itu tersembunyi di tempat yang lebih dalam. Pikirkan ini baik-baik! Dia terlahir di langit walaupun bukan awan. Dan dia juga seekor burung. Sebuah negara yang ada di langit. Negara ini memang luar biasa. Tanah punya tempat kembali. Manusia punya tempat kembali. Begitu juga Dewa pun punya tempat kembali!"Pekik Enel.
"Jangan-jangan kau..."Ucap Gan Fall.
"Dia mau menjatuhkan Pulau Langit ke bawah?"Gumamku.
"Eh?! Tidak mungkin! Jika dia melakukan itu, orang-orang Pulau Langit pasti mati!"Pekik Nami.
"Aku hanya menebaknya."Tanggapku.
"Tak usah menebak-nebak seperti itu. Sebagai Dewa, aku hanya ingin menempatkan dimana seharusnya alam itu berada. Artinya, aku akan menurunkan semua manusia dari langit."Ucap Enel.
"Dia beneran mau melakukan itu!"Pekikku.
"Dia..."Ucap Nami.
"Kau mau memusnahkan negara ini?"Tanya Gan Fall.
"Itu sudah seharusnya."Jawab Enel.
"Kau tak tau apa-apa, Enel! Istilah 'Dewa' hanyalah gelas bagi pemimpin negara ini!"Pekik Gan Fall.
"Terus? Aku harus percaya?"Tanggap Enel.
"Dewa yang sesungguhnya tidak tinggal di dunia manusia!"Pekik Gan Fall.
"Benarkah, Mantan Dewa Gan Fall? Kau khawatir dengan Shinta, kan? Enam tahun lalu, kau kalah melawanku dan aku mengambil 650 bawahan-mu. Pagi ini, mereka telah menyelesaikan apa yang aku perintahkan. Tadi kau sudah dengar, kan? Yang ada di sini hanya kita bertujuh saja. Jadi terima takdirmu saja."Ucap Enel.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
FanfictionSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece....... Ini ceritanya sama persis seperti One Piece yang biasa, hanya saja ada kamu didalamnya, kira-kira apa yang akan terjadi pada dirimu?