Aku, Luffy, Zoro, dan yang lainnya hanya bisa menatap Brogy yang sedang menangis dengan kejer-nya sambil menutup kedua telinga kami karena tangisan Brogy sangat kencang.
"Oe! Lihatlah baik-baik di sana! Ada pelangi di atas sana!"Pekik Luffy.
"Brogy-san sampai kapan selesai menangis-nya ya? Rasanya telingaku sudah berdengung."Ucapku.
"Baru kali ini aku melihat raksasa menangis!"Ucap Nami.
"Ini seperti berada dibawah air terjun saja."Ucap Zoro.
"Aku tau perasaanmu, Master Brogy."Ucap Usopp yang mewek juga.
Tapi tak lama kemudian kami terbelalak terkejut melihat Dorry sudah bangun terduduk.
"Dorry... Kau... Kok bisa?"Ucap Brogy.
"Sepertinya tadi aku hanya pingsan saja. Tentu saja karena senjata-mu itu..."Ucap Dorry.
"Senjata? Souka! Setelah 100 tahun digunakan terus menerus untuk bertarung, bahkan senjata dari Elbaf pun juga tidak bisa memotong apapun. Syukurlah! Ini adalah sebuah keajaiban!"Ucap Usopp.
Brogy pun lalu tertawa dan kemudian memeluk erat tubuh Dorry.
"Oe, Brogy. Pelukanmu ini terlalu erat."Ucap Dorry.
"Aku senang kau masih hidup! Gepapapa."Ucap Brogy.
"Gegyagyagya."Tanggap Dorry.
"Ini bukan keajaiban. Ini sudah wajar. Sungguh aneh kalau senjata mereka yang masih utuh setelah digunakan selama 100 tahun, begitu juga si pemakainya."Ucap Zoro.
"Hari ini adalah hari yang indah! Terima kasih wahai dewa Elbaf!"Pekik Brogy sambil tertawa dengan bahagianya.
"Oh, Brogy. Sepertinya tadi kau terlihat senang saat memiliki kesempatan untuk membunuhku."Ucap Dorry.
"Dasar bodoh! Jangan mengungkit-ungkit hal itu lagi!"Ucap Brogy sambil memukul pundak Dorry.
"Ittai! Jangan memukul lukaku! Gegyagyagya."Ucap Dorry sambil memukul dada Broggy.
"Gepapapapa."Tanggap Broggy sambil memukul rahang Dorry.
Lalu mereka berdua pun terus saling pukul sambil tertawa senang.
"Mau bertarung lagi, brengsek?!"Pekik Dorry yang lama-lama kesal.
"Ya! Aku akan menghajar-mu lagi!"Tanggap Broggy.
"HEBAT! HEBAT! HEBAT!"Pekik Luffy kagum.
"Sepertinya pertarungan mereka akan segera dimulai lagi."Ucapku.
"KENAPA KAU MAU BERTARUNG LAGI?!"Teriak Nami garang.
Akhirnya, mereka berdua pun berhenti bertarung untuk sementara. Kemudian kita semua berkumpul kembali didekat goa tempatnya Dorry untuk menjahit dan memperban luka Dorry dan Brogy.
"Selesai."Ucapku sambil tersenyum setelah selesai mengobati luka Dorry dan Brogy.
"Gepapapa terimakasih, gadis kecil."Ucap Brogy.
"Sama-sama."Ucapku yang lalu berjalan ke tempat Luffy, Usopp, dan Karu yang sedang santai memakan kue beras.
"Gegyagyagyagya jadi alasannya mereka mengincar harga di kepala kita? Aku benar-benar sudah lupa."Ucap Dorry.
"Tapi alasan utama kedatangan mereka di pulau ini adalah mengincar-ku."Ucap Vivi dengan wajah yang murung, membuat Nami langsung menarik pipi Vivi kencang.
"Ittai!"Ringis Vivi.
"Jangan menyalahkan diri sendiri!"Omel Nami.
"Dia benar, Vivi! Kenapa kau murung begitu? Kau mau kue beras?"Ucap Luffy yang lalu menyodorkan kue beras ke arah Vivi.
![](https://img.wattpad.com/cover/155042748-288-k782497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
FanficSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece....... Ini ceritanya sama persis seperti One Piece yang biasa, hanya saja ada kamu didalamnya, kira-kira apa yang akan terjadi pada dirimu?