Nanajuu Hachi

6.9K 771 507
                                    

Yoo, Minna!

Gimana khusus hari ini, kita taruhan? Jika vote-nya dengan cepat mencapai angka 400 dan komennya juga rame. Aku akan langsung update cerita lagi. Jadi update dua kali sehari.

Jadi kalian gak perlu menunggu tiga hari sampai seminggu untuk arc Dressrosa di mulai.

Semoga berhasil.

* * *

Tashigi dan Zoro terus berlari untuk menghindari asap ungu yang terus mengikuti kami. Tentu saja dengan aku yang terus memukul kepala Zoro karena terus salah arah.

"Itu anak buah-ku!"Pekik Tashigi saat sudah melihat pasukan G-5 di depan sana.

"Ah! Disana juga ada Nami, Robin, Sanji-kun, dan anaka-anak!"Pekikku.

"Kapten-chan dan Bunny-chan!"

"Syukurlah kalian baik-baik saja!"

"Si wanita burung itu sudah dikalahkan, ya?!"

"Tapi kenapa mereka datang dari arah sana?! Kukira mereka berada di belakang kita agar kita bisa tetap berlari ke depan!"

"Kuso Marimo! Kau masih saja menggendong (namamu)-chan?! Kemarilah, (namamu)-chan! Biar aku yang menggendong-mu!"Pekik Sanji.

"(Namamu), Zoro, cepat berbalik!"Pekik Nami.

Zoro pun langsung menghentikan langkahnya dan kemudian membalikkan badannya lalu berlari pergi kembali.

"Anak-anak, ganbatte! Jangan sampai kalian terkena asap ungu itu!"Pekikku sambil menoleh ke belakang.

"Kesini, anak-anak!"Pekik Robin yang mengarahkan para anak-anak itu.

'Mocha dan Chopper tidak ada. Berarti Mocha sudah memakan semua permen itu dan jadi jatuh sakit.'Pikirku yang mengkhawatirkan Mocha.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"Tanya Zoro.

"Banyak reruntuhan yang terjatuh dan itu karena laboratorium ini tertebas. Torao terlalu berlebihan menghancurkan tempat SAD. Kenapa kalian para laki-laki suka sekali melakukan sesuatu hal yang berlebihan?"Ucapku.

"Berarti kau juga seorang laki-laki?"Tanggap Zoro.

"Apa maksud-mu?! Bisa-bisanya perempuan kawaii seperti-ku disamain sama seorang laki-laki!"Pekikku.

"Kau tadi berkata kalau para laki-laki suka sekali melakukan hal yang berlebihan. Kau kan juga seperti itu."Ucap Zoro.

"Itu tidak benar. Aku seorang perempuan yang kalem."Ucapku.

"Saat kau pingsan saja."Ucap Zoro.

"Kau tinggal mengiyakan saja, apa susahnya sih?!"Pekikku kesal.

"Bukankah berbohong tidak baik?"Tanggap Zoro.

"Kau itu menyebalkan sekali ya. Semenjak kapan kau peduli baik atau tidak?"Ucapku.

"Hahaha!"Tanggap Zoro yang hanya membalas ucapan-ku dengan tawanya.

Aku menatap Zoro yang sedang tertawa itu dengan kesal, dan kemudian aku tersenyum dengan pipi yang bersemu kemerahan.

'Bisa-bisanya aku menyukainya hanya karena senyum dan tawanya yang jarang dia keluarkan itu.'Pikirku.

"Kita hampir sampai di Bangunan R! Ganbatte!"Pekik Nami pada anak-anak.

"Kita hampir sampai! Ganbatte!"Pekik G-5.

"AH! LUFFY!"Teriakku sambil tersenyum lebar karena sudah melihat Luffy saat kami mulai memasuki bangunan R itu.

"Oh, (namamu)! Nami!"Pekik Luffy.

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang