Gomora pun meraung sangar. Dia kemudian mulai berjalan maju kembali.
"Sodom."Ucap Chopper lirih dengan berlinangan air mata.
"Chopper, kemarilah."Ucapku sambil merentangkan kedua tangan-ku.
Chopper pun lalu langsung berlari ke arah-ku dan kemudian memeluk-ku.
"Yoshi, yoshi."Ucapku sambil mengelus punggung Chopper.
"(NAMAMU)-CHAN! AKU JUGA SEDIH! PELUK AKU!"Teriak Sanji dengan mata yang lope-lope.
"Kau bisa memeluk Zoro."Ucapku datar.
"MANA SUDI!"Teriak Zoro dan Sanji garang.
'Pulu pulu pulu.'
"Ah? Denden Mushinya berbunyi?"Tanggap Nami.
"Siapa yang menelfon, Nami?"Tanyaku.
"Entahlah. Ha'i, siapa ini?"Ucap Nami yang menjawab panggilan telfonnya.
"Ini aku."Ucap Kokoro di sebrang sana.
"Kokoro-san!"Pekikku.
"Ada apa, Kokoro Ba-san?"Tanya Zambai.
"Ngahaha! Sepertinya kalian semua masih hidup, dimana kalian?"Tanya Kokoro.
"Kami sedang menuju gedung keadilan. Memang kenapa, Kokoro-san?"Ucapku.
"Itu bagus. Ada sesuatu yang ingin aku katakan, tapi aku tadi lupa."Ucap Kokoro.
"Sesuatu yang lupa kau beritahu?"Tanggap Nami.
"Pasti sangat sulit di sana, aku akan memberitahukan sesuatu, dengarkan baik-baik. Peta yang dibuat Pauli di sana tidak ada jalan antara menara keadilan dengan gedung pengadilan, bukan?"Ucap Kokoro.
"Itu benar. Itu sedikit mengganggu-ku."Ucap Sanji.
"Lihatlah ke arah gedung pengadilan, bukankah di kelilingnya terdapat menara."Ucap Kokoro.
"Ya, kau benar, Kokoro-san."Ucapku.
"Di bagian kanan dan kiri menara, di lantai atas, masing-masing kedua menara itu, kau akan menemukan sebuah tuas. Jika kau menarik kedua tuas itu, maka jembatan yang berada di antara kedua bangunan itu akan turun dan dapat kalian lewati."Ucap Kokoro.
"Souka. Jadi untuk menurunkan jembatan kita harus menarik tuas yang ada di paling atas menara kanan dan kiri itu ya."Ucapku.
"Ba-san! Bagaimana bisa kau mengetahuinya?"Tanya Zambai.
"Pada masa lalu, aku dan Tom-san datang kemari untuk memperbaiki jembatan itu. Dasar pemerintah dunia bodoh yang tak tau terimakasih!"Pekik Kokoro.
"Kau jangan melampiaskan kemarahan-mu kepada-ku!"Pekik Zambai.
"Chimney juga ingin mengatakan sesuatu kepada kalian."Ucap Kokoro.
"Eh? Chimney?"Tanggapku.
"Moshi moshi! Kaizoku Neechan, kau bisa mendengar-ku?"Ucap Chimney.
"Ada apa, Chimney?"Tanggapku.
"Ano ne... Aku melihat Gomu no Kaizoku Niichan di atap gedung pengadilan!"Ucap Chimney.
"Hontou? Luffy berada disana?"Tanggap Nami.
"Aku juga melihat ada batu yang hancur diatap gedung pengadilan. Tampaknya ada pertarungan disitu!"Pekik Chimney.
"Souka. Di atas atap. Aku mengerti. Arigatou na, Chimney!"Pekikku.
"Gadis Kaizoku, kau jangan mematikan Denden Mushinya! Kami harus mengetahui situasi yang sedang terjadi di sana."Ucap Kokoro.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
FanfictionSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece....... Ini ceritanya sama persis seperti One Piece yang biasa, hanya saja ada kamu didalamnya, kira-kira apa yang akan terjadi pada dirimu?