Dante memasuki halaman rumah Fagan, tiba-tiba saja fagan menelponnya dan menyuruhnya untuk datang ke rumahnya sekarang juga.
"Selamat sore den Dante," sapa security rumah fagan.
Dante mengangguk lalu tersenyum ramah, "sore pak, fagannya ada?," Tanya Dante berbasa-basi.
"Ada kok den, nyonya juga ada."
"Tante Rena udah balik dari Singapura."
"Iya den, sekitar sebulan yang lalu sampainya."
Dante mengangguk mengerti, "ya udah, saya masuk dulu ya pak."
"Mobilnya mau dimasukkin ke garasi den?," Tawar security itu.
Tangan Dante bergerak, "gak usah pak, saya sebentar doang kok."
"Oke siap den," security itu menunjukkan sikap sempurna kepada Dante.
"Woelah pak, siap bener kaya pasukan pengibar bendera haha."
"Den Dante bisa aja."
"Hahaha," ketawa Dante sambil berjalan masuk ke dalam rumah fagan.
🍁🍁🍁
Di ruang tengah rumah fagan sepi, hanya suara televisi yang mengisi ruangan sebesar ini. Tidak ada tanda-tanda kehidupan disini.
"Anitaaaa," Dante tahu, seseorang yang sedang menonton tv itu Anita.
Volume tv yang sengaja ia besarkan, membuat suasana ruangan rumah ini terkesan ramai. Padahal hanya Anita saja yang sedang menyaksikan acara tv Korea, yang Dante tahu itu adalah sebuah drama Korea yang sekarang sedang di gandrungi banyak orang.
"Kenapa?," Setelah mendengar jawaban Anita, Dante menghampiri Anita yang sedang terbaring di sofa sembari memainkan ponselnya.
"Bener-bener Lo ya, Lo lagi nyalain tv, tapi tv yang nonton Lo."
"Apaan sih kak?," Ucap Anita yang langsung duduk, dan meletakkan ponselnya di atas meja.
"Kak Dante mau ketemu sama kak fagan kan?," Tanya Anita yang di balas anggukan oleh Dante. "Kak Fagan ada di kamarnya, kakak masuk aja," Anita menunjuk ke atas, memberi tahu letak kamar fagan.
"Kok Lo tau sih?," Tanya Dante heran, sambil sesekali mengambil isi ciki milik Anita.
"Tadi si es balok bilang ke aku gitu kak."
Dante semakin mengkerutkan dahinya, hingga kedua alisnya hampir menyatu mendengar penuturan dari Anita.
"Es balok?," Tanya nya kebingungan.
"Oh iya, es balok itu kak fagan," ucap Anita dengan gaya santainya.
Dante menoyor kepala Anita, "dasar Lo adek durhaka. Sekarang Lo kelas berapa sih?."
"Kelas 6 SD, tapi sebentar lagi aku mau masuk SMP ya kak," ucapnya penuh semangat.
Dante berdiri, dan berjalan menuju ke lantai atas sambil berkata, "masih kecil segala pake behel."
Anita langsung tersedak mendengar ucapan Dante yang persis dengan apa yang di ucapkan Fagan.
"Ihhhhh, kak danteeeeeeee!!!!!"
"Apaan sih Nita? Kok teriak-teriak," Rena datang dengan segelas teh hangat di tangannya.
"Itu mah, kak Dante ngeselin banget sama kaya kak fagan," adu Anita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (Tamat)
Romantik*PARTNYA MASIH LENGKAP YA GUYYYSS" Seorang gadis penyuka vanilla, sangat menyukai cahaya Aurora dan sangat membenarkan adanya cinta sejati. Menantikan cinta sejati, seperti menunggu Aurora di siang hari. Namun, sangat penting untuk gadis lugu seper...