Part 56. EXTRA PART 7*LAST

6.4K 172 10
                                    

Part 56
Satu tahun telah berlalu, kini waktu yang telah ditunggu-tunggu tiba. Waktu dimana hari pernikahan antara Ara dan Dante dilaksanakan, mereka berdua sepakat memilih outdor sebagai tempat akad nya sekaligus resepsi.

Dilaksanakan di tempat wisata puncak, Bogor. Ara sengaja memilih tempat itu, karena mengingat udaranya yang masih sejuk dan akses dari Jakarta ke puncak juga tidak terlalu jauh.

Kini Ara sudah memakai gaun pernikahan nya, dan sudah dilengkapi oleh make up Yang membuat kesan cantik di wajahnya semakin terpancar. Menatap seluruh riasannya​ dari pantulan cermin, betapa kagum Ara melihat dirinya yang begitu pantas mengenakan gaun dan riasan lainnya. Tidak ada yang mengecewakan sama sekali, memang sahabatnya itu patut diacungkan jempol, karena Kesya lah yang memilihkan gaun pernikahan untuknya.

"Aduh-aduh cakep banget sih sahabat gue ini," ucap Kesya yang baru saja masuk ke kamar Ara, lalu menghampiri Ara yang sedang duduk di depan cermin, "congrats ya Beb. Semoga lancar sampai selesai," lanjutnya, sambil meletakkan kedua tangannya di atas pundak Ara.

Ara mengelus lembut tangan Kesya yang berada di pundak sebelah kanan, "makasih ya sya, Lo emang sahabat terbaik gue. Gak salah kak fagan pilih Lo jadi istrinya, walaupun jujur nih ya. Kak fagan sedikit gila sekarang," ucap Ara, disusul oleh kekehan kecilnya.

Kesya pun ikut tertawa, "iya loh. Gue juga bingung sebenarnya, kenapa Mas Fagan bisa berubah kaya gitu haha," wajahnya terlihat berfikir, tak lama Kesya menghela nafasnya dan menepuk-nepuk pundak Ara, "walaupun begitu, sebenarnya Mas Fagan tuh baik loh. Dia tuh gak beneran dingin kek es batu yang waktu itu kita bilang hahaha, dia tuh hangat sebenarnya."

"Iya ya hangat sya. Sampe setahun gue tinggal, eh udah ada Aurora."

Kesya tersenyum malu mengingat hal itu, padahal waktu itu Kesya sering melakukan hal itu bersama Fagan. Tapi hanya malam itu, Fagan melupakan sesuatu hingga terjadilah Aurora. Lagi pula pada saat itu, Kesya hanya menunggu wisuda saja. Setelah itu kan Kesya bebas ingin melakukan hal apapun, jadi tidak ada salahnya untuk hamil pada saat itu.

Tokk tokk tokk

Suara ketukan pintu, membuat kedua insan itu menoleh ke arah pintu secara bersamaan. Tak lama pintu itu terbuka, mendapati seorang fagan yang berpakaian kemeja putih disertai jas berwarna hitam, lengkap dengan dasi kupu-kupu berwarna hitamnya. Lebih terlihat seperti papah hitz masa kini, karena fagan sambil menggendong Aurora yang mengenakan setelan berwarna pink ditambah aksesoris flower corn Yang berwana senada dengan bajunya.


"Sya-ra, Dante udah berhasil ngucapin ijab qobul ya. Lo boleh langsung turun Ra, sya ajak Ara turunnya. Dituntun sya jangan di dorong Aranya," ucap Dante asal, dirinya hanya mau menggoda wanita-wanita yang sudah berdandan cantik di hari spesial ini.

"Bu-bun," suara Aurora yang sangat jelas memanggil Kesya, tangannya sambil ia majukan berharap Kesya menerima tangannya dan menggendongnya.

Tapi Kesya hanya menghampiri fagan, dan mencium kening,pipi, dan bibir milik Aurora. Tidak mengambil Aurora dari gendongan Fagan, "sayang, bunda mau jadi pengiring nya Tante Ara cantik dulu ya. Nanti baru bunda gendong Dede Ora ya," Ucap Kesya pada Aurora, yang dirinya sangat berharap Aurora akan mengerti. Namun, Aurora malah menangis.

"Yah, udah Mas kamu ajak keluar aja. Nanti kalo disini semakin nangis dia, gara-gara minta sama aku," suruh Kesya pada fagan.

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang