Part 22

3.9K 141 0
                                    

Cuaca pagi kali ini sangat sejuk, seperti nya membuat gaya tarik gravitasi di atas kasur lebih kuat dibandingkan harus berdiri di atas lantai untuk memulai aktifitas hari ini.

Tapi tidak dengan Kesya, dirinya baru saja turun dari angkutan umum. Hari ini dia tidak naik ojek, Kesya memberi alasan kepada tantenya bahwa dia sedang ingin naik angkot dan malas untuk naik ojek.

Padahal, Kesya seperti itu karena uang sakunya tidak cukup untuk naik ojek, dan belajar untuk lebih berhemat uang.

"Kesya," panggil seorang pria dan Kesya langsung menolehnya.

"Kenapa no?," Tanya Kesya pada seorang laki-laki yang ia kenal dengan nama keno. Ya keno, teman sekelasnya yang notabennya adalah mantan kekasih dari sahabatnya.

Keno membuka tasnya, dan mengeluarkan selembar kertas, "sya gue nitip ini ya," ucap keno yang sedikit terburu-buru.

"Apa nih?," Tanya Kesya, tangannya sambil membuka kertas yang dililipat menjadi dua oleh keno.

"Formulir OSIS, nanti gue ambil lagi ke Lo."

"Emang Lo mau kemana?."

"Gue mau ke kamar mandi syaaaa!!," Ucap keno tangannya tak lepas memegangi bawah​ celananya.

"Lah kan Lo bisa taro di tas," ucap Kesya.

"Apanya?, Pipisnya gue taro tas. Bau Pesing lah sya," jawab keno yang semakin tidak di mengerti oleh Kesya.

"Apaan sih? Kertasnya keno."

Keno langsung berlari, meninggalkan Kesya, "tas gue gak muat sya!!!!!."

Arah mata Kesya mengikuti kepergian keno, yang berlari secepat kilat.

"Lah, terus kalo tasnya penuh tadi kan kertasnya dia taro tas, kok keno gak jelas sih. Pantes aja, Ara minta putus dari dia," Kesya menggeleng sambil tersenyum.

Pada saat memasuki koridor sekolah, Kesya melihat Dante sedang berjalan santai bersama teman-teman nya.

"Kak Dante," panggil Kesya.

Dante menoleh, lalu berhenti.

Kesya sudah di hadapan Dante, tapi dirinya masih mengatur nafasnya yang terengah-engah karena berlari tadi.

"Dan, kita duluan ya," ucap salah satu teman Dante mewakili teman Dante yang lainnya.

"Oh iya-iya," jawab Dante sambil membalas tos-san temannya.

Setelah teman-teman Dante pergi, Kesya langsung menyerahkan formulir miliknya dan formulir milik keno.

"Kak, itu formulir aku sama keno," ucap Kesya sambil menutup tasnya kembali.

"Oh, oke-oke," ucap Dante yang masih memperhatikan kertas formulir itu, lebih tepatnya formulir milik Kesya.

"Aku permisi dulu ya kak," pamit Kesya.

"Hati-hati sya."

"Kok hati-hati kak, kan aku cuma mau ke kelas."

"Ya hati-hati aja sya, kali aja nanti lo jatuh gimana?," ucap Dante asal.

"Kak Dante doain aku jatuh?," Tanya Kesya dengan wajah polosnya.

"Gak gitu sya-.. ya pokoknya hati-hati aja lah," ucap Dante dengan nada pasrah nya.

"Hahahaha, iya kak iya, panik gitu sih muka nya hehe," ucap Kesya langsung pergi dari hadapan Dante.

Dante menatap formulir Kesya, "Bukan Lo yang jatuh sya, gue sya yang jatuh-," ucap Dante terhenti.

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang