Part 54. EXTRA PART 5

3.9K 119 1
                                    

Part 54
Kesya dibawa kerumah sakit terdekat dari pasar tersebut, berbeda dari rumah sakit tempat fagan bertugas.

Seorang wanita berpakaian serba putih, baru saja keluar dari ruangan dimana Kesya berada. Wanita itu menghampiri Rose, berlutut di hadapan Rose.

"Cantik, apa papah kamu ada disini?."

Rose mendongak, menatap wajah wanita itu "papah Rose, lagi kerja. Kerjanya sama kaya Tante," ucap Rose.

Hidung rose memerah, matanya juga sembab. Membuat wanita dihadapan nya tidak tega melihatnya, dan tidak mungkin harus berbicara soal menyangkut ibunya di dalam.

"Rose, Papah rose dokter di rumah sakit mana?."

"RS. Bintang Ahza Tante, tadi Rose udah coba telfon Daddy pake handphonenya mamah. Tapi Daddy gak angkat Tante," ucap rose semakin menangis menjadi-jadi.

"Boleh Tante pinjem handphonenya?," Wanita itu mengadahkan tangannya di depan Rose. Rose pun mengangguk, lalu memberikan ponselnya.

Dokter itu berdiri, lalu menatap layar ponsel dan mencari kontak di ponsel itu. Tak lama, akhirnya dokter itu menemukan nama yang sangat di yakini itu adalah nama suami pasiennya.

Tersambung.

Dokter itu segera berbicara, dan mengadukan semua yang terjadi pada istri nya. Setelah selesai bicara via telfon, dirinya memberikan kembali ponsel milik Kesya pada Rose. Mencoba menenangkan Rose, agar anak kecil di hadapannya ini tidak terus menangisi sang ibu.

"Sudah ya, Rose Jangan menangis lagi. Mamah rose gak papa kok, sebentar lagi rose punya adik kan?," Tanyanya berupaya menghibur Rose.

"Iya Tante, rose gak nangis lagi."

Namanya juga anak kecil, dia bilang seperti itu agar tidak terjadi apa-apa pada orang tercinta nya. Tapi kenyataannya, dia masih sesegukan dan menangis kembali.

🍁🍁🍁

Sekitar 25 menit fagan sampai rumah sakit yang di tuju, sebelum berangkat fagan sudah melepaskan jas putihnya terlebih dahulu. Dirinya terus mencari keberadaan Rose dan Kesya. Setelah mendapat telfon dari nomer milik istrinya, dan mendapatkan kabar yang menyatakan Kesya berada di rumah sakit dengan kondisi yang lumayan serius, membuat dirinya panik setengah mati pada saat perjalanan menuju ke rumah sakit ini.

Di lorong rumah sakit, fagan melihat Rose sedang duduk bersama wanita yang ia duga wanita itu orang yang menelfon nya. Fagan setengah berlari menghampiri anaknya, dan langsung memeluknya.

"Daddy!!! Mamah Kesya di dalam Daddy. Tolongin mamah, Daddy."

Rose menangis sejadi-jadinya di pelukan fagan, meminta bantuan pada fagan, agar segera menangani Kesya. Bagaimana mau menangani, fagan tidak terlalu paham soal kehamilan. Dia hanya tahu sedikit tentang kehamilan, karena dia bukan dokter di bidang itu.

"Iya, biar dokter yang periksa mamah ya sayang," ucap fagan lembut, tangannya tergerak mengelus punggung Rose.

"Daddy Kan dokter, masa Daddy gak bisa obatin mamah."

Fagan tersenyum, menjauhkan tubuh rose Dari tubuh tubuhnya, "iya, tapi disinikan juga ada dokter yang mau memeriksa mamah," ucapnya sambil membantu menghapus air mata Rose Yang mengalir di pipinya.

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang