Part 37

3.6K 154 8
                                    

Hallo semuanya, maaf ya. Kalo terlalu lama hehe. Jadi pengen Nebus kesalahan, gue up sampe 3 part ya... Okee. Jangan lupa sebelum membaca, budayakan votenya yaaaa.

✔️
✔️
✔️

Beberapa bulan sudah berlalu, kini tiba saatnya kelas 12 melaksanakan ujian nasional. Semua kelas 12 sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya, dengan bimbingan belajar yang sudah di ikuti selama beberapa bulan terakhir.

Dante salah satunya, siswa yang sangat berprestasi hingga mampu mengalahkan prestasi sepupunya sendiri.

Hubungannya dengan Kesya berjalan dengan lancar, beberapa kali ia berjalan-jalan bersama. Belum ada masalah yang menerpa hubungannya, Dante berharap tidak ada masalah apapun itu dan Kesya sudah menerimanya dengan sepenuh hati.

"Ya Allah Dan, masih aja Lo belajar."

Dante menoleh ke sumber suara, hanya senyuman tipis yang Dante lemparkan untuk membalas pernyataan dari temannya itu.

"Dan, Kesya apa kabar?."

"Baik kok dia."

Suara pintu terbuka, fagan masuk dengan tas yang hanya menggantung di pundak kanannya. Dante memperhatikan setiap langkah fagan, hingga fagan sudah duduk di tempatnya saja Dante masih memperhatikan nya.

Fagan dan Dante dipersatukan di kelas yang sama, entah hanya sebuah kebetulan atau memang sengaja mereka berdua di persatukan.

"Kenapa Lo liatin gue?," Ucap fagan tiba-tiba tanpa menoleh kepada Dante.

Fagan langsung mengeluarkan beberapa buku pelajaran, dan membukanya sembari membaca-baca sesuatu yang diyakinkan akan keluar di ujian nasional.

"Kesya masih sayang sama Lo," ucap Dante yang mampu membuat fagan mematung sebentar.

Teman Dante sedari tadi sudah keluar kelas, jadi hanya ada Dante dan Fagan di dalam kelas.

"Gue mohon gan, Lo luluh sama perasaan nya Kesya. Apa gak ada perasaan sedikit aja buat Kesya?," Lanjut Dante.

"Atau Lo jangan-jangan suka sama si Sandra?," Tebak Dante.

"Kenapa Lo bujuk gue buat luluh sama Kesya?. Lo kan pacarnya," ucap Dante tetap dengan pendirian nya, tidak menoleh.

Dante tersenyum sambil menunduk, lalu menatap Fagan, "tubuh Reynatta emang pacar gue, tapi gak buat hatinya. Hatinya masih sepenuh nya buat Lo gan, jadi gue mohon belajar buat suka sama Kesya, gue mohon gan."

Fagan menghela nafas beratnya, lalu menoleh ke Dante, "gue gak suka sama dia, lagi pula kalo gue belajar buat suka sama dia gak akan lama," fagan sedikit melirik ke bawah, "setelah lulus SMA gue bakalan lanjut study ke canada."

Dante mendelikkan matanya, menatap tidak percaya kepada Fagan, "Lo lagi mau ngehindar lagi."

"Gak."

Mereka berdua saling diam, dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya suara kipas angin yang memenuhi ruangan ini, tak lama beberapa anak sudah datang dan memasuki ruangan nya untuk melaksanakan ujian nasionalnya.

🍁🍁🍁

Kesya hanya bergelut dengan selimut di atas sofa yang baru saja Dewi beli beberapa hari yang lalu, semalaman tadi, Kesya ketiduran di sofa. Karena Dewi tidak tega membangunkan nya, alhasil Dewi membiarkan Kesya tidur di sofa dan menyelimuti tubuh Kesya dengan selimut.

Kesya sedikit mengerjapkan matanya, menerima cahaya matahari yang menerobos masuk ke matanya. Setelah menyadari bahwa kesadaran nya sudah cukup, reynatta duduk di atas sofa yang cukup empuk dan nyaman.

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang