Part 25

3.9K 150 0
                                    

Disarankan baca part ini sambil dengerin musik ya, soalnya part ini sedikit panjang hehehehe. Biar gak bosen ajeee.

🎶

🎶

🎶


"karena gue sayang sama Lo."

Kalimat yang menurut Kesya sangat mujarab untuk hatinya, jantungnya berdegup kencang tidak karuan. Kesya berharap fagan tidak mendengar degup jantungnya, jika fagan mendengar nya Kesya benar-benar malu.

"Maaf kak, kalo mau ngelucu mending kak fagan ikut stand up comedy aja."

Fagan memutar bola matanya malas, "gue serius," ucapnya matanya sambil menatap serius ke arah mata Kesya.

"Ya terus aku harus apa kak?. Aku belum pernah pacaran kak soalnya," ucap jujur Kesya.

"Ya udah ayo balik," ajakan fagan berhasil membuat Kesya ikut dengannya.

🍁🍁🍁

Fagan tidak langsung mengantar Kesya pulang ke rumahnya, dia mengajak Kesya ke rumah fagan.

Kesya lebih banyak diam, sepanjang perjalanan juga tidak berbicara sedikit pun dengan fagan. Entahlah ada sesuatu hal apa yang sedang mengganggu pikirannya.

"Nama Lo siapa?," Tanya fagan.

"Kesya kak," jawab kesya di samping fagan.

"Segitu gak pentingnya gue buat kak fagan, sampe dia gak tau nama gue," batin kesya.

Di dalam rumah fagan, Kesya seperti orang yang kebingungan. Pasalnya baru kali ini dia memasuki rumah sebesar rumah fagan.

"Eh kak fagan udah balik," sapa Anita yang langsung melemparkan tatapannya kepada Kesya yang berdiri  tepat di belakang fagan.

"Mamah mana?," Tanya fagan to the poin.

Anita menggerakkan jari telunjuknya ke arah belakang, "ada di belakang, lagi ada tamu."

"Siapa?," Tanya fagan.

"Mana gue tau," jawab Anita. "Kak, itu siapa? Kok berantakan gitu sih."

Fagan menoleh ke arah Kesya, memang benar kondisi Kesya benar-benar berantakan. Sudah tidak bisa di deskripsikan lagi, sebagian seragam sekolahnya sudah tertutup oleh tepung terigu.

"Nit, tolong pinjemin baju buat dia ya," ucap asal fagan, masalahnya tubuh Anita dengan Kesya sangat berbeda. Pastinya pakaian Anita tidak ada yang muat untuk Kesya.

"Mana ada yang muat sih kak, gak jelas banget sih Lo es batu."

"Ada, waktu itu Lo beli baju kegedean. Kasih dia."

"Ishh, itu kan mau aku jual kak," ucap Anita sedikit kesal.

"Udah kak, gak papa. Aku pulang aja deh," ucap Kesya melerai pertikaian antara adik dan kakak itu.

"Gak papa sya," fagan mencegah nya. "Gue yang beli," lanjutnya pada Anita.

Anita langsung menghampiri Kesya, dan menggandengnya layaknya seseorang yang sudah akrab atau kenal lama.

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang