Angin malam menerpa wajah mulus Kesya. Disinilah Kesya berada, melihat keadaan jalan raya kota Bogor dari atas bukit.
Bukit ini membuat Kesya lebih leluasa menyampaikan perasaan sedihnya, lewat air mata yang membentuk anak sungai sempurna di pipinya.
Suasana yang sangat sepi hanya suara jangkrik yang menemani kesunyian malam kesya, tidak ada yang mengetahui Kesya berada di bukit ini, bahkan ara saja tidak mengetahui keberadaan nya.
"Kesya laper tante... Hikss. Kesya enggak tau mau ngapain, Kesya beneran laper. Kesya butuh asupan hikssss," ucap Kesya yang masih sesegukan karena tangisnya.
Kesya menghapus air matanya. "Kenapa sih mereka ganggu gue? Gue salah apa sama mereka?!!"
"Apa karena mereka orang kaya, jadi mereka berhak tindas orang Kaya gue!!!"
"Arrrggghhhhhh."
"Gue laper."
"Kalo laper, kenapa gak ambil makan?"
Kesya mencari suara itu, ternyata suara itu berasal dari belakang tubuhnya. Seseorang berdiri tak jauh dari tempat Kesya berdiri.
"Kak fagan."
Fagan menghampiri Kesya, membawa sebuah piring berisi nasi dan beberapa lauk di samping nasinya.
"Nih," fagan menyodorkan piring itu.
"Bu_buat si_si_siapa kak?"
"Lo."
Kesya mengambil piring itu "Makasih kak, tapi kok kak fagan bisa disini?"
"Oh, it_itu gue abis kencing," jawab fagan asal.
Kesya mengkerut kan dahinya, "kak fagan pipis, sambil makan?"
Fagan berdecih "Bawel Lo."
Fagan pergi meninggalkan Kesya yang masih mematung karena sikap hangat nya, namun masih terhalang sikap dingin nya.
Kesya menatap piring yang sekarang sudah ada di tangannya, lalu menatap kepergian fagan, yang semakin jauh dari tempat nya berdiri.
"Kenapa sih es campur itu?"
"Eh, kok gue panggil dia es campur sih. Abisnya dia manis, tapi sayangnya dia dingin."
🍁🍁🍁
Hari semakin malam, kini acara pun ikut berganti. Acara api Unggung pun di mulai, semua siswa-siswi berkumpul melingkar bersama kelasnya.
Satu kelas di pimpin oleh 4 orang penanggung jawab dari OSIS, kelas Kesya di isi oleh Dante, Fagan, Angel, Dan Nisa.
"Oke, sekarang kita mau kesan dan pesan selama kita jadi penanggung jawab kalian, dari kalian semua ya."
Semua anak mendapatkan giliran, satu persatu di persilahkan untuk menyampaikan berbagai kesan dan pesan nya terhadap OSIS.
Rata-rata hanya kesan dan pesan klasik, yang biasa di ucapkan oleh siswa-siswi lainnya. Tapi tetap saja dilanjut. Sampai tiba waktunya, giliran Kesya yang ditunjuk untuk menyampaikan kesan dan pesannya.
Kesya berdiri, menatap teman-temannya yang melihat ke arahnya. Dante, lelaki itu sama sekali tidak menghilangkan senyum di wajahnya.
Wajahnya sangat berseri-seri, seperti melihat sang pujaan hati di hadapannya. Atau memang Dante sudah menaruh hati terhadap Kesya.
"Ha_hallo semuanya. Kesan saya semua kakaknya baik-baik, ganteng juga ada kok," ucap Kesya menjerat perkataan nya.
Matanya teralihkan menatap fagan, "yang dingin ada, tapi sebenarnya dia baik kok. Cuma karena sifat dinginnya aja, jadi mereka yang ditolong gak sadar kalo sebenarnya dia itu baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (Tamat)
Romance*PARTNYA MASIH LENGKAP YA GUYYYSS" Seorang gadis penyuka vanilla, sangat menyukai cahaya Aurora dan sangat membenarkan adanya cinta sejati. Menantikan cinta sejati, seperti menunggu Aurora di siang hari. Namun, sangat penting untuk gadis lugu seper...