Part 47

3.7K 129 10
                                    

Dante berlari dengan mengeluarkan semua tenaganya, ia rela mengeluarkan semua tenaganya hanya karena informasi yang sangat penting bagi fagan.

Brakkkkkkk

"Gan, ada informasi penting buat Lo."

Dante datang disaat waktu yang tidak tepat, ada satu pasien yang baru saja ditangani oleh fagan. Untung saja sudah selesai pemeriksaan, jika belum fagan akan menyakini kita semua setelah pemeriksaan, fagan akan menyuntikkan cairan berbahaya kedalam tubuh Dante.

"Terimakasih dok, saya permisi dok."

Fagan mengangguk dan tak lupa menjabat tangan pasien tersebut, fagan sempat meminta maaf dengan kejadian barusan yang terjadi.

Dante pun tersenyum pada pasien tersebut, merasa tidak enak karena melakukan hal yang sangat-sangat memalukan dan tidak sopan.

"Percuma Lo pernah menjabat jadi ketos," ucap fagan menatap sinis kearah Dante yang langsung mendekat ke arah mejanya.

"Lo gak usah marah-marah dulu, gue mau bilang sesuatu yang selama ini Lo tanyain."

Fagan hanya membuka beberapa catatan nama pasien yang hari ini harus di periksa olehnya, merasa tidak peduli dengan berita yang ingin Dante katakan kepadanya.

"Cepet waktu gue gak banyak."

"Kesya ada disini. Dia magang disini, sebagai perawat."

Tangan fagan terasa berhenti, enggan untuk membuka halaman selanjutnya pada catatan tersebut. Matanya mendelik ke arah Dante, dan menaikan sebelah alisnya tanda bahwa dirinya harus percaya atau tidak.

"Gue serius, tadi gue liat dia di bawah. Kalo lo-.."

Secepat kilat, fagan langsung keluar dari ruangannya. Tanpa memikirkan jadwal kontrol Yang seharusnya ia lakukan hari ini, tiba-tiba berantakan karena berita dari Dante.

"Katanya ada jadwal kontrol pasien woyyyy," Dante hanya menggeleng, tidak tahu harus dengan cara apa mengekspresikan kebahagiaan ini, " Gue merasa lega liat Kesya bahagian bersama pria yang di sayang, walaupun hati gue belum sepenuhnya ikhlas ngelepas Kesya buat fagan. Tapi gue yakin, fagan bisa jagain Kesya. Sama kaya fagan jagain rose yang jelas-jelas bukan darah dagingnya."

🍁🍁🍁

Sama seperti Dante, fagan berlari menuju meja resepsionis dimana daftar nama mahasiswi magang tersebut tertera disana. Dengan nafas yang mulai tidak beraturan, fagan mencoba berlari sekuat tenaga membuktikan perkataan dante.

"Ada yang bisa dibantu dokter fagan?."

"To_long cek na_ma ma_has_iswi magang," ucapnya tersengal-sengal, karena berlari tadi.

Petugas itu segera menggerakan mouse agar kursor bergerak sesuai yang diinginkan, mengklik salah satu daftar nama lalu mengscroll nya mencoba mencari nama yang dimaksud fagan.

"Maaf dok, atas nama siapa?."

"Kesya Athaleta Almeera."

Pada saat sedang mencari, datang seorang gadis sambil mengapit pahanya sambil sedikit meloncat seperti seorang yang sedang menahan buang air kecil.

"Maaf mba, kamar mandi dimana ya?."

Suara itu berhasil membuat petugas dan fagan menoleh ke arah gadis tersebut secara bersamaan, betapa terkejutnya fagan, tanpa harus menemukan namanya, fagan sudah bertemu secara langsung dengan seseorang yang namanya sedang ia cari.

"Kesya."

"Kak fagan."

"Sya, lo-.."

"Kak maaf banget, Kesya harus ke kamar mandi sekarang. Kesya udah gak kuat, mba tadi dimana kamar mandinya?."

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang