PART 51
Ngabuburit yukkk...
Cekidot
🍁🍁🍁
Sudah satu tahun Kesya dan fagan menjalani kehidupan keluarga kecilnya, salah paham sudah sering terjadi di keluarga kecilnya. Terutama masalah itu dihasilkan dari Kesya, untung saja fagan bisa menghadapi semua salah paham itu dengan berfikir dewasa.
Dan sangat memaklumi sifat Kesya yang masih sangat muda untuk membangun sebuah keluarga, itu semua sudah fagan sadari bahwa itu resiko dari keputusan nya. Tapi fagan tetap senang, sudah memiliki seutuhnya wanita yang selama ini ia cintai.
"Assalamualaikum, rose, daddy pulang. Sya, pada dimana sih?."
Fagan melangkahkan kakinya hingga melewati ruangan tengah rumahnya. Di ruang tengah televisi sedang menyala, tapi fagan tidak melihat seseorang yang biasanya sedang menyaksikan acara kesukaan nya.
Terdengar suara rose seperti putus asa akan hal yang sama sekali tidak bisa ia pecahkan sendiri, bahkan panggilan Daddy sempat diucapkan oleh rose di sela-sela putus asanya itu.
"Ahhh, ini gimana caranya? Rose gak tauu. Andaikan Daddy disini."
"Daddy emang disini," ucap Fagan yang langsung duduk di sofa sambil mengangkat tubuh rose, mendudukkan rose di pangkuan nya. "Kenapa sih anak Daddy? Hmm, kenapa?."
"Daddy," teriak kegirangan rose, sambil mengalungkan tangannya di leher fagan.
"Daddy, rose gak bisa ngerjain PR matematika itu," adunya sambil menunjuk buku tulis diatas meja itu.
"Kenapa gak minta tolong sama mamah Kesya," suruh fagan pada gadis perempuan nya itu, pasalnya istri tercinta nya sama sekali belum muncul dihadapan nya. Padahal biasanya, jika fagan baru pulang dari rumah sakit, pasti Kesya sudah dengan sigap membawakan tas dan kemeja putih ke dalam kamarnya. Setelah itu, membuatkan teh manis hangat ditemani beberapa cemilan buatannya.
Rose menggeleng, "mamah Kesya sibuk Daddy, rose gak mau bikin mamah Kesya marah sama rose."
"Emangnya mamah Kesya marah?."
"Engga Daddy, tapi dari tadi mamah Kesya sedang sibuk sama laptop itu Daddy. Bahkan mamah Kesya sempat marah-marah dengan laptop itu dad."
Fagan sempat berfikir, akhir-akhir ini Kesya memang sering marah-marah sendiri. Terkadang emosional Kesya meluap pada waktu yang tidak pas, semua karena skripsi nya itu.
Seperti yang kalian tahu, ini adalah tahun terakhir Kesya berkuliah. Tiba saatnya, Kesya untuk membuat skripsi. Dan sekarang, dimana hal itu terjadi dan membuat sang pembuat skiripsi ingin menyerah saja dan mengikhlaskan semuanya.
Tapi kata menyerah tidak ada pada diri Kesya, dia harus selalu berusaha sampai sesuatu yang ia inginkan tercapai.
"Ya sudah, rose kerjain yang bisa dulu aja ya. Daddy mau bersih-bersih dulu, Daddy bau asem nih. Mau cium gak?," Fagan menggoda rose, dengan memajukan bibirnya berniat ingin mencium pipi rose tapi dengan cekatan rose turun dari pangkuan fagan.
"No," Ucap Kesya sambil membentuk huruf X dengan tangannya.
"Oke fine, daddy gak mau bantu rose."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (Tamat)
Romance*PARTNYA MASIH LENGKAP YA GUYYYSS" Seorang gadis penyuka vanilla, sangat menyukai cahaya Aurora dan sangat membenarkan adanya cinta sejati. Menantikan cinta sejati, seperti menunggu Aurora di siang hari. Namun, sangat penting untuk gadis lugu seper...