Part 46

3.5K 137 2
                                    

Part 46
Tiga tahun sudah berlalu, kini fagan sudah tidak berada di Canada lagi. Setelah lulus dari universitas nya, fagan tidak langsung kembali ke Indonesia. Dia bekerja di salah satu rumah sakit yang telah bekerja sama dengan kampusnya dulu, dan sekarang fagan sudah bekerja di salah satu rumah sakit di kota Jakarta.

Dia sangat merindukan Indonesia, dan gadis yang selama ini membuat perasaan nya terjaga selama di Canada, Kesya. Sampai sekarang dirinya belum mendapatkan kabar tentang Kesya dari Dante. Dante hanya memberitahunya bahwa Kesya sudah menjadi mahasiswi semester 6, dan sekarang dirinya sedang magang di salah satu rumah sakit. Namun, Dante tidak memberi tahu soal rumah sakit tersebut karena Kesya tidak memberitahukan soal itu kepada Dante.

"Pagi pak dokter," ucap seseorang yang masuk ke ruangan fagan.

Fagan menoleh ke arah pintu, dan melihat bahwa Dante sudah masuk ke dalam ruangannya.

"Apaan?."

"Jutek amat sih pak dokter," ledek Dante, sambil menarik kursi di depan meja fagan.

"Gimana ada kabar dari Kesya?," Tanya fagan yang langsung to the point.

Dante menggeleng, "kenapa gak lu aja, yang nyamperin doi ke rumahnya?."

Fagan hanya terdiam, mengingat dirinya sudah lama tidak memberikan kabar pada Kesya. Dia pasti sangat canggung jika bertemu dengan gadis itu.

"Kenapa lo, Takut Kesya marah, gara-gara Lo gak ngehubungin dia selama Lo di Canada."

"Salah sendiri, gaya-gayaan gak mau ngehubungin dia," lanjut Dante mengoceh.

"Bukannya gak mau, waktu itu gua bener-bener fokus sama tugas​ kampus biar gua bisa lulus cepet. Terbukti kan, gua lulus dengan predikat cumlaude."

"Sombong lu anjing, fokus-fokus tapi pas balik ke indo bawa anak. Gila sih lu," ucap Dante.

"Rose udah makan?," Tanya fagan mengenai kabar anak yang dimaksud Dante tadi.

"Udah lah, dia lagi sama nyokap gua. Mak gua kaya gak mau pisah dari tuh bocah, anak siapa sih sebenarnya tuh bocah?," Tanya Dante Yang sudah tau jawabannya, namun tetap masih ditanyakan.

"Anak gua lah."

"Gua gak mau tau, cari kabar tentang Kesya buat gua. Ada cewe bule yang mau gua kenalin sama Lo," ucap fagan, sambil berdiri lalu menyambar jas putihnya yang ia gantung di belakang pintu ruangan nya, "gua ada jam kerja sekarang."

"Cewe bule njir, dikiranya gua gak selaku itu kali ya. Sampe cewe bule mau dia kenalin ke gua. Gak papa dah, mau bazir kalo ditolak," ucap Dante sendiri sambil senyum-senyum tidak jelas, sepertinya otak Dante sudah terkena virus penyakit dari otak Dimas yang sampai sekarang belum berubah juga.

🍁🍁🍁

Kesya sedang bersiap-siap menuju tempat bekerjanya, alias tempat magang nya selama pelatihan kerja. Hari ini, Kesya sedikit terlambat. Karena alarm sialan itu, Kesya tidak bisa bangun pagi. Jam wekernya habis Batere di saat yang tidak tepat, dirinya benar-benar terburu-buru.

"Sya, sarapan dulu yu," ajak Dewi.

"Gak bisa Tan, Kesya buru-buru, Kesya udah telat nih."

Aurora (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang