"kata orang gak ada yang berhasil meluluhkannya,karena ada benteng es yang melindungi hatinya"
❄❄❄
•••Suasana di kantin terbilang cukup ramai, mereka semua sibuk pada kegiatan masing-masing, ada yang membeli makanan, mengobrol, ataupun memperhatikan gebetan dari jauh *eh :)
"Eh Vin, lo tadi kemana aja? Bolos gak ngajak ngajak..." tanya Andra, sahabat Kevin. Yaahh bisa disebut sahabat dari kecil.
"Bukan b-o-l-o-s, tapi gue kesiangan. Dan sialnya lagi gue ketemu sama monster sekolah, dan hampir dibunuh" jawab Kevin datar, tapi gimana ya susah mendeskripsikannya, ok lupakan-_
"Cieeelahh....sudah gue duga. Seharusnya gue gak boleh nanya." ucap Andra sambil tertawa mengejek.
"Dih, malah ketawa. Gue do'ain lo dihukum bu Sarah." ujar Kevin dan dibalas dengan pukulan di kepala.
"Mulut! Do'ain yang bagus kek." protes Andra.
"WOY!!!! Lu berdua ke kantin gak ngajak gue, sampe disini aja pertemanan kita? Fine! Mulai---" cerocos Reza, belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, mulut Reza sudah dibungkam oleh Satya.
"Cuiihhh.... Lepasin ihh tangan lo dari mulut gue tya!!"
"Tya tya... nama gue Satya bukan tya, awas lo manggil tya lagi, gue bikin lebam muka lo." ucap Satya sambil mengepalkan tangannya ke depan wajah Reza.
"Selow dong, galak amat ah elah, pms lu?" tanya Reza.
"Woy mulut rombeng, bisa diem gak sih?!" Kevin benar benar kesal dengan kelakuan kedua sahabatnya.
"Kevin sayang, nama gue udah bagus bagus lo kasih sebutan jelek" protes Reza.
"Najis gue dipanggil sayang sama lo." ucap Kevin jijik.
"Idiiihh Vin, lo harusnya seneng dong di sayang sama Reza yang ganteng pake banget." kata Reza sambil menekankan 3 kata terakhir.
Kevin, Andra, dan Satya menatap Reza dengan pandangan jijik.
'kenapa gue punya temen model kaya Reza' batin ketiganya.
Mereka berempat pun terlibat dalam obrolan random yang topiknya tak menentu kemana arahnya.
Namun, perhatian Kevin beralih ke cewek berambut lurus yang sedang fokus membaca novel.
"Ehh kalian tau gak cewek itu siapa?" tanya Kevin tiba tiba.
"Yang mana Vin? Disini cewek itu banyak." Andra balik bertanya.
"Itu, yang lagi baca novel." Kevin mengangkat dagunya. Menunjuk ke meja yang ditempati empat orang siswi.
"Ohhh... itu, dia Keysa Anastasya Azzara, kelas XII IPA 1. Kelas tetangga sama kita." jawab Andra.
"Oh..." Kevin hanya ber-oh ria, padahal di hatinya memekik riang karena mendapat target baru.
"Anjir Vin... penyakit playboy lo kambuh. Tapi bisa juga lo milih cewek." Satya hanya menggelengkan kepalanya.
"Yeuu! Lu pikir gue penyakitan? Sampe kambuh segala." tanya Kevin tak terima.
"Ehh Vin, berani taruhan gak? Kalau lo nembak dia, menurut lo dia bakal nerima gak?" tanya Andra.
"Ya jelaslah pasti diterima, mana ada yang bisa nolak pesona gue." Kevin menyombongkan diri.
"Hahahah, gue gak percaya." seru Satya.
"Kenapa?" tanya Kevin kesal, teman-temannya meragukan pesonanya dalam memikat wanita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Key'vin [COMPLETED] ✅
Teen Fiction[Revisi] "Gue benci cowok, karena cowok yang membuat hidup gue menderita"~ Keysa Anastasya Azzara "Tapi gue janji akan jadi cowok pertama yang balikin senyum lo"~ Kevin Malvino Nathaniel Keysa, sosok yang terlampau cuek dan dingin. Di pandangan ora...