"Hari dimana aku ingin berlari ke tempat itu. Dimana hati membawaku"💙💙💙
•••2 hari kemudian...
Keysa sudah sedikit pulih walaupun luka dipipinya masih membekas. Tapi walau ia sudah sembuh, bi Mirna melarangnya untuk sekolah karena keadaan Keysa yang belum stabil.
"Ayolahh bi Mirna... Izinin Keysa sekolah yaa, Keysa bosan di rumah terus" rengek Keysa pagi pagi sekali. Yaa sekarang masih jam setengah lima pagi, dan Keysa sedari tadi merengek pada bi Mirna.
"Tidak, tidak boleh... Non Keysa harus istirahat. Emm...besok baru boleh sekolah" bujuk bi Mirna pada Keysa yang memang dasarnya memiliki sifat keras kepala.
"Hmm... Yaudah besok boleh sekolah, bi Mirna janji yaa.." Keysa pun kembali lagi ke kamarnya karena tiba tiba kepalanya sedikit pusing.
•••
Tok! Tok! Tok!
"Masuk aja bi" ucap Keysa dari balik selimutnya, ia masih bergelung di atas tempat tidurnya. Sumpah demi apapun tiba tiba kepalanya pusing sekali.
"Non Keysa... Tuan William dan Nyonya Arumi sudah pulang, mereka menunggu non Keysa di bawah. Ada sesuatu hal yang akan dibicarakan" ucap bi Mirna sambil menyingkap selimut yang menutupi tubuh Keysa.
Deg!
"Bi... T-tapi Keysa---" ucapan Keysa bergetar.
"Non Keysa pasti bisa, kalau ada apa apa ada bi Mirna" ucap bi Mirna sambil mengelus pucuk kepala Keysa bermaksud menenangkan.
"Yaudahh non Keysa sekarang cuci muka terus ke bawah ya" bi Mirna pun keluar dari kamar Keysa.
•••
Suasana di ruang keluarga serasa mencekam, atsmosfer serasa menipis karena aura tajam dari William dan hawa dingin dari Keysa.
Kedua orang tuanya tidak menanyakan keadaan nya sama sekali, walau terlihat jelas luka di pipi Keysa dan tubuh bagian lain. Satu kesimpulan *Mereka memang tidak peduli dan tidak akan pernah peduli*
"Papa mau bicara apa?" tanya Keysa dingin tapi berusaha untuk sopan dihadapan papanya.
"Nanti minggu depan kamu harus ikut papa, gak ada penolakan" ucap William mutlak, tapi Keysa jelas menolak. Ia tau akan dijodohkan lagi dan dengan orang yang sama.
"Keysa udah bilang, Keysa gak mau" jawab Keysa, sekarang persetan dengan kesopanan.
"Papa bilang tak ada penolakan!" setelah mengatakan itu William bergegas pergi keluar dari rumah di ikuti oleh Arumi. Lihat, mamanya bahkan tidak membela apalagi berusaha untuk menghentikan perjodohan sialan ini, Arumi hanya melirik sekilas ke arah Keysa. Mereka berdua memang tidak pernah memikirkan perasaannya.
"Bi Mirna... Hiks... Keysa harus apa? Hiks..." tangisan Keysa pecah, bi Mirna hanya diam sambil memeluk erat Keysa.
"Kita lihat takdir tuhan akan seperti apa" ucap bi Mirna sambil menahan air matanya, ia tak tahan dengan semua rahasia yang ada pada kaluarga ini. Tapi ia yakin rahasia ini perlahan lahan akan terbongkar, dan tentu saja akan menyakiti Keysa dan Arkan. Biarlah takdir yang membawa mereka kepada kenyataan itu.
❤❤❤
•••"Aku sudah bilang mas, batalkan perjodohan ini" bujuk Arumi saat sudah berada di mobil, mereka akan menuju ke jepang.
![](https://img.wattpad.com/cover/172133587-288-k591449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Key'vin [COMPLETED] ✅
Teen Fiction[Revisi] "Gue benci cowok, karena cowok yang membuat hidup gue menderita"~ Keysa Anastasya Azzara "Tapi gue janji akan jadi cowok pertama yang balikin senyum lo"~ Kevin Malvino Nathaniel Keysa, sosok yang terlampau cuek dan dingin. Di pandangan ora...