"~Kaku ku tidak pada sembarangan orang, dan peduliku bukan tanpa alasan. Setidaknya jika aku kaku lantas perlahan peduli, berarti kamu beda~"🐰🐰🐰
•••"Keysa gak bisa dipaksa" ucap Arumi.
"Aku gak mau tau, pokoknya Keysa harus mau. Cukup dulu saja ia menghancurkan perusahaanku. Dan sekarang keluarganya Mark memberi kesempatan seperti dulu, perusahaanku akan diberi suntikan dana kalau Keysa mau menikah dengan anaknya" ucap William, katakan saja ia orang tua yang egois. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri, ia tak memikirkan apakah anaknya bahagia?
"Tapi---"
"Kalau kau tak bisa membujuk Keysa dengan cara halus dan lembut sesuai keinginanmu. Aku bisa saja memaksanya dengan kekerasan" ucap William memotong protesan Arumi. Terpancar aura keegoisan di dalam diri William.
"Akan ku usahakan" ucap Arumi pasrah, ia mati matian menahan buliran krystal bening yang terbendung di pelupuk matanya. Ia teringat ucapan Keysa tadi. 'mama macam apa yang gak bisa ngertiin anaknya?' pertanyaan putrinya terus berputar putar di kepalanya.
🦁🦁🦁
•••"KEVIIINN!!!" teriakan Diana menggema di seluruh penjuru rumah mewah itu.
"Aisshh apaan sih bunda teriak teriak?!" tanya Kevin dengan muka bantalnya. Kevin baru saja terlelap tidur dan akan menuju alam mimpi. Padahal ini masih sore.
"Gak baik tau tidur sore sore, pamali!!" nasehat Diana.
"Iya...iya Kevin tau, pamali. Tapi Kevin ngantuk~~~" Kevin merengek seperti anak kecil.
"Dihh... Jijik ihh kak Kevin" ujar Daniel yang tiba tiba muncul di belakang Kevin.
"Diem lu bocil!!" ucap Kevin tak suka. "Bunda manggil Kevin mau apa?" tanya Kevin saat mengingat kenapa ia berada di sini.
"Tuhh kan bunda lupa! Au ahh lupa" ucap Diana sambil menepuk jidatnya. Kevin memandang bundanya malas, heyy ia terpaksa bangun dari tidurnya karena teriakan keras bundanya yang menuntut.
"Ahh bunda mah! Au ah kesel" ucap Kevin sambil meniru nada bicara bundanya. "Heh Daniel lo mau kemana? Sore sore dah rapih aja" tanya Kevin tiba tiba saat melihat adiknya sudah berpakaian rapi.
"K. E. P. O" ucap Daniel sinis. Ia buru buru meninggalkan dapur sambil membawa cemilan dan menuju ruang keluarga, diikuti Kevin tentunya. "Apaan ihh kak Kevin ngikutin?!" tanya Daniel.
"K. E. P. O" ucap Kevin mengulang ucapan Daniel.
"Ihh" setelah itu pun hening, tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Mereka sibuk dengan acara televisi.
"Ehh Vin--"
"Hmmm" gumam Kevin.
Ctak! Kepala Kevin dipukul oleh spatulanya Diana. Anak kurang ajar, orang tua mau ngomong main motong aja.
"Aisshh sakit bunda" ringis Kevin.
"Bunda belum selesai ngomong! Bunda mau nanya, kok Keysa gak di ajak lagi kesini. Bunda suka tau sama dia, cantik banget. Yakin kamu gak mau dia jadi pacar kamu hmm?" tanya Arumi sembari menggoda anak sulungnya itu.
"Kapan kapan Kevin ajak dia kesini deh--tunggu dulu?! Apa?! Bunda nanya apa?!!" tanya Kevin syok! Heyy ia berteriak tepat ditelinga Daniel.
"Ihh!! Kak Kevin jauh jauh sana!! Berisik!! " ucap Daniel, entah kenapa ia sensitif sekali sekarang. Pms kali/plak ditampar Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key'vin [COMPLETED] ✅
Подростковая литература[Revisi] "Gue benci cowok, karena cowok yang membuat hidup gue menderita"~ Keysa Anastasya Azzara "Tapi gue janji akan jadi cowok pertama yang balikin senyum lo"~ Kevin Malvino Nathaniel Keysa, sosok yang terlampau cuek dan dingin. Di pandangan ora...