Key'vin [COMPLETED] ✅

PART 5 🌻-He's Coming Again-🌻

"Kedatanganmu itu membuat luka baru diatas luka lamaku."

🌻🌻🌻
•••

"Alex?"

Seketika tubuh Keysa menegang, ia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia, orang yang telah menghancurkan kepercayaan Keysa pada cowok.

"Um? Hai?" sapanya tanpa beban sama sekali, ia seolah-olah melupakan perbuatan yang dilakukannya dulu.

"Mau ngapain lo?" Keysa bertanya dengan nada dingin, namun sorot matanya berkaca kaca, penuh dengan tatapan luka dan benci.

"Ada waktu gak? Gue mau ngobrol sebentar."

"Sorry, gue gak ada waktu." tolak Keysa. Saat akan pergi, Alex menahannya.

"Please... Ayo." Alex memaksa, Keysa mencoba melepaskan cengkeraman tersebut namun sia-sia,

"Gak mau."

Tolakannya seperti tak didengar sama sekali. Ia ditarik paksa menuju mobil Alex.

Namun, sebelum Alex memasukkannya ke dalam mobil, Kevin menarik tangan Keysa sampai tubuh Keysa ada di belakang Kevin.

"Lo jangan kasar dong sama cewek!!" bentak Kevin menggebu-gebu, ia tak suka jika cewek di kasari oleh cowok.

"Kasar? Gue gak kasar sama dia." ujar Alex, pandangannya kepada Kevin sedikit sinis.

"Alex?" Kevin terkejut bukan main.

"Jangan ikut campur, ini urusan gue sama dia." ucap Alex.

"Urusan Keysa, ya urusan gue juga." Kevin memegang pergelangan tangan Keysa erat. Berjaga-jaga jika Alex akan menarik Keysa secara paksa.

"Gue gak bakal biarin lo nyentuh dan ngerusak cewek yang gue sayang, untuk yang kedua kalinya." lirih Kevin.

Tanpa diduga Alex memukul rahang Kevin, manik matanya menggelap. Sepertinya Alex tidak suka jika masa lalunya dengan Kevin dibahas kembali.

"Urusan kita, belum selesai." geram Alex, lalu pergi begitu saja.

❄❄❄
•••

#Kevin pov

"Nih pake jaket gue"

Gue ngasih jaket ke Keysa. Karena tubuhnya basah kuyup karena terguyur air hujan.

"Gak usah"

Keysa menolak, entah mengapa ia tidak bersifat dingin ke gue, kan aneh gitu.

"Lo basah kuyup, nanti sakit"

Gue memaksa, wajah serta bibirnya pucat karena kedinginan, dan matanya sedikit memerah; Keysa menangis?

"Um? Makasih?"

Ucapnya tulus, lalu tangannya menerima jaket yang gue sodorkan.

"Hm."

Gue bergumam, bingung akan membalas apa. Perubahan sikap Keysa yang terlalu mendadak membuat kinerja jantungnya tidak seperti biasa.