Pram sekarang sedang berada di rumah sakit menemani Najma, wanita itu baru saja melahirkan bayinya tadi pagi. Jangan tanya bagaimana perasaan Pram saat mendampingi Najma melahirkan, ia sangat gugup dan takut.
Kepalanya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif. Setelah Najma melahirkan bayinya dengan selamat semua rasa yang tadi bersarang di dadanya sirna sudah berganti menjadi perasaan bahagia.
Seorang bayi perempuan yang begitu cantik, akan menjadi warna baru dalam kisah cinta mereka. "Selamat sayang, akhirnya kamu menjadi seorang Ibu," ucap Pram tulus, ia ikut bahagia dengan kelahiran sang bayi.
Tentu saja, ini semua berasal dari idenya. Najma dulu memilih agar mereka mengambil bayi di panti asuhan saja, tapi Pram bersikeras agar Najma memiliki anak kandung dengan cara menikah dengan lelaki lain.
"Maaf," ucap Najma melihat bekas cakaran di lengan Pram. Rasa sakit yang ia rasakan saat melahirkan tadi membuatnya tidak sadar sudah melukai lengan pria itu.
"Ini hanya luka kecil. Tidak perlu meminta maaf." Pram mendaratkan sebuah kecupan di bibir Najma, wajah wanita itu terlihat pucat namun rona kebahagiaan terpancar jelas di sana.
Seorang perawat masuk ke ruangan Najma dengan membawa bayi mungil digendongnya, senyum di wajah Najma merekah. Ia tidak sabar menunggu perawat itu memberikan bayinya, untuk ia susui.
"Saatnya memberikan ASI untuk bayinya Bu," ucap perawat itu ramah. Najma menanggapinya dengan tersenyum dan mengangguk.
Najma menatap bayinya dengan haru, terlebih saat sosok mungil itu mulai menyusu dengannya. Beginikah rasanya menjadi seorang Ibu setelah sekian tahun menunggu, seperti ini juga kah yang dirasakan orang tuanya dulu?
"Dia cantik." Najma menoleh ke asal suara, ia menatap Pram dengan lembut tatapan yang sudah lama tidak ia berikan untuk pria itu.
"Kamu jadi memberikan dia nama Akela Saskia?" Tanya Pram, matanya tak lepas menatap bayi cantik yang sedang menyusu itu.
"Iya, bukankah sebelumnya sudah aku katakan kalau Akela Saskia itu nama pemberian Bayu. Kamu tidak keberatan kan?"
Wajah Pram terlihat kecut. "aku tidak keberatan, kurasa tidak ada salahnya kita memakaikan nama pilihan Bayu untuknya. Anggap saja itu untuk menghormati Bayu sebagai Ayah biologisnya," ucap Pram, pria itu berusaha menekan egonya.
Tidak apa sekarang ia mengalah, lagi pula nanti Najma dan bayinya akan menjadi miliknya. Pemuda kampung itu tidak akan bisa mengusik kebahagiaan mereka, dengan seiring waktu berjalan Bayu akan terlupakan.
*****
Bayu melompat dari tempat duduknya saking terkejutnya saat melihat sebuah gambar yang dikirim Najma melalui WhatsApp ke ponselnya, wanita itu sudah melahirkan bayinya. Seorang bayi perempuan yang begitu cantik, Bayu sekarang resmi menyandang status sebagai seorang Bapak.
Bayu yang kebetulan belum berangkat ke kebun, berteriak-teriak mencari Ibunya. Ia menemukan wanita yang sudah melahirkannya itu, di halaman depan rumahnya tengah menyirami tanaman. Hampir saja ia disiram Ibunya, karena kehadirannya yang secara tiba-tiba dan terkesan mengagetkan.
"Ada apa Bayu? Kamu ini teriak-teriak seperti di hutan saja." Gerutu Ibunya. Bayu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ia menampilkan cengiran khasnya ketika sedang bertingkah konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Titipan (New Version)
RomanceBayu tidak pernah menyangka jika Pram tuannya meminta dia untuk menikahi istri pria itu, Pram menginginkan Bayu menghamili Najma istri kesayangannya. Disitu harga diri Bayu benar-benar terhina, namun ia tidak punya pilihan ketika Pram mengancamnya...