*** apartement jensoo***
Jennie masuk ke dalam apartemen dan melihat jisoo sedang sibuk berkutik dengan laptopnya. Jennie duduk di samping jisoo. "Apa yang kau lakukan?" Tanya jennie.
"Oh aku sedang mengedit artikel tentang lisa. Bagaimama pekerjaanmu hari ini?" Tanya jisoo tanpa memandang jennie. "Hmm cukup melelahkan. Unnie, aku bertemu dengan lisa di LACE tadi dan dia bisa membantu jika kau mau mengadakan pemotretan" ucap jennie.
Jisoo terdiam seketika. Ia menatap ke arah jennie dengan pandangan serius.
"Jinja? Apa yang ia lakukan di LACE?" Tanya jisoo. "Hmm dia sedang berada di sekitar sini untuk perjalanan bisnis dan dia memerlukan suatu barang jadi dia pergi ke LACE" ucap jennie. "Itu suatu kebetulan yang besar. Aku sangat menantikan ini jennie. Tapi siapa yang akan menjadi fotografernya?" Tanya jisoo.
"Hmm bagaimana jika sehun?" Ucap jennie. "Ide bagus. Aku akan menelpon sehun. Tapi bagaimana caramu menghubungi lisa?" ucap jisoo. "Aku memiliki nomor teleponnya" ucap jennie.
Jisoo pun melongo tak percaya.
"Orang terkaya, paling sulit dipahami, paling misterius di korea memberimu nomor teleponnya?" Tanya jisoo. Jennie hanya mengangguk. "Sudah pasti dia menyukaimu" ucap jisoo dengan tegas. Jennie hanya tertawa mendengarnya "dia hanya mencoba bersikap baik padaku" ucap jennie.
"Sekarang telpon lisa. Tanyakan dia mau pemotretan dimana dan jam berapa?" Ucap jisoo. " kenapa bukan kau saja yang berbicara dengannya?"tanya jennie. "Yak jennie kim. Kau yang memiliki hubungan dengannya" ucap jisoo. "What? Hubungan? Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali selain wawancara kemaren" ucap jennie. "Setidaknya kau bertemu dengannya tadi. Lagi pula dia memberikan nomor ponselnya padamu. Aku rasa dia ingin mengenalmu lebih dekat" ucap jisoo. Pipi jennie pun mulai memerah mendengar ucapan jisoo. Jisoo tertawa melihat reaksi jennie. "Sudahlah jennie akui saja jika kau menyukainya" ucap jisoo. "Anniya, aku tidak menyukainya" ucap jennie. "Kalau begitu cepat telpon lisa" ucap jisoo.
Jennie mengeluarkan ponselnya dan mengetik nomor ponsel lisa.
"Halo" ucap lisa dengan nada dingin.
"Halo ms manoban. Its me jennie kim" ucap jennie.
"Oh ms kim. Senang mendengar suaramu" ucap lisa lembut (oh god. Cara bicaranya sangat lembut. Bahkan menggoda. Astaga fokus jennie) batin jennie."Ms manoban, saya ingin membicarakan soal pemotretan untuk artikel kami" ucap jennie.
"Okey. Besok bisa" ucap lisa. "Dimana tempat yang nyaman untuk anda" tanya jennie. "Aku menginap di hotel xxx. Kalian bisa menemuiku disini jam 1 siang" ucap lisa."Okey kami akan menemui anda disana" ucap jennie. "Aku menunggumu jennie" ucap lisa lalu menutup panghilannya. (Jennie? Astaga. Dia menyebut namaku lagi. Jantungku berdetak tak karuan) batin jennie. Jisoo menatap dengan wajah dengan tatapan serius. "What?" Tanya jennie.
"Jennie kim. kau menyukainya! Aku belum pernah melihat atau mendengar kau begitu, begitu … terpengaruh oleh siapa pun sebelumnya. Pipimu benar-benar memerah.” ucap jisoo. "No unnie, aku hanya malu setiap mengingat kejadian saat wawancara. Itu sangat memalukan" ucap jennie. "Benarkah karna itu?" Ucap jisoo dengan penuh curiga."Sudahlah aku ingin mandi. Siapkan saja makan malam kita" ucap jennie lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya. "Yak jennie kim. Kau menghindar dariku" teriak jisoo.
*** restaurant hotel***
Lisa sedang menikmati makan malam bersama lee dan chang wook. "Chang wook bisa kau panggilkan woo bin?" Ucap lisa. "Tentu saja. Aku akan memanggilnya" ucap chang wook lalu berjalan meninggalkan lisa dan lee. "Siapa yang menelponmu?" Tanya lee. "Jennie kim, dia mahasiswa yang mewawancaraiku dan dia ingin mengadakan pemotretan untukku" ucap lisa. Lee pun terkejut mendengarnya. "Wawancara? Pemotretan? Bagaimana bisa? Bukan kah kau tak mau melakukan hal itu. Apa kau menyukainya?" Ucap lee. Lisa hanya menoleh dan menatap tajam ke arah lee. Melihat tatapan lisa lee pun terdiam seketika.
"Permisi ms maboban anda memanggil saya?" Ucap woo bin. "Besok aku ada pemotretan untuk majalah kampus. Bisakah kau menyiapkan ruangan untukku?" Ucap lisa. "Tentu saja ms manoban. Saya akan menyiapkan ruangan untuk anda" ucap woo bin. "Bagus. Aku akan melakukan pemotretan jam 1 siang dan ada wanita yang bernama jennie kim yang datang. Langsung saja tunjukan padanya ruangan itu" ucap lisa. "Baik ms manoban. Akan saya lakukan sesuai perintah anda"ucap woo bin. Lisa hanya mengangguk. Woo bin pun membungkuk dan meninggalkan lisa. "Ayo lanjutkan makanmu hyung" ucap lisa
"Aku penasaran dengan wanita yang bernama jennie kim. Aku rasa dia wanita yang akan merubahmu menjadi orang yang lebih hangat" ucap lee. "Memangnya ada yang salah dengan sikapku sekarang? Aku rasa tidak ada yang salah" ucap lisa datar. "Tentu saja. Kau selalu bermasalah lisa. Apa yang membuatmu seperti ini?" Ucap lee.
"Aku tidak mengerti maksumu hyung" ucap lisa. "Lisa aku yakin kau tau maksudku. Kau bukan orang bodoh" ucap lee. Lisa menatap mata lee. "Aku lelah. Aku akan pergi tidur" ucap lisa lalu berjalan meninggalkan lee min hoo dan chang wook. "Dia selalu seperti itu" geruru lee. "Mr lee. Apa bos selalu dingin seperti itu?" Tanya chang wook.
"panggil aku hyung. Aku tidak nyaman kau panggi mr lee" ucap lee. "Tapi bos hanya mau dipanggil ms manoban" ucap chang wook. " im not your bos. Kau sudah lama bekerja bersama lisa dan aku mengenalmu dengan baik. Kita berteman bukan? Jadi panggil aku hyung" ucap lee. "Yes hyung" ucap lee.
"Lisa dulu tidak seperti itu. Dia sangat hangat kepada semua orang. Saat ia menginjak usia 15 tahun. Entah mengapa dia menjadi sangat dingin dan tertutup" ucap lee. Chang wook hanya menganggukkan kepalanya. "Chang wook. Apa di sekitar sini tidak ada bar? Aku mulai bosan dengan keadaan disini. Sangat berbeda dengan new york"ucap lee.
"Tentu saja ada hyung. Apa kau ingin kesana? Aku bisa mengantarmu" ucap chang wook. "Ya,tapi tidak sekarang. Chang wook, tolong jaga lisa untukku. Aku khawatir dengan sikapnya" ucap lee. "Of course hyung. Aku akan menjaga bos dengan baik" ucap chang wook sambil tersenyum
"Baiklah aku. Aku akan ke kamarku sekarang" ucap lee. Chang wook hanya mengangguk dan lee berjalan meninggalkan chang wook.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOMINANT (Selesai)
Romance" aku bukan seorang yang gila kontrol tapi aku seorang yang dominan dalam segala hal" ucap lisa Lalisa manoban CEO Manoban Corps Perusahaan terbesar di korea. Salah satu orang yang berpengaruh di dunia dalam bidang bisnis. Semua orang tau bahwa lisa...