part 41

16.7K 1.1K 32
                                    

"Aww kepalaku sakit sekali" rintih lisa sambil mengusap kepalanya. Ia duduk bersandar kepala tempat tidur. Lisa tidak melihat jennie disampingnya. "Kemana dia" gerutu lisa.

Cklek

Pintu kamar lisa terbuka. Jennie masuk sambil membawa nampan kecil berisi bubur dan segelas air. Jennie meletakkan nampan itu di tempat tidur. "Ini makanlah dan minum obat"  ucap jennie. Lisa menggelekan kepalanya sambil memajukan bibirnya.

"Sayang berhentilah cemburu berlebihan. Aku sedang mengandung anakamu. Mana mungkin aku menghianatimu. Apa kau tak malu jika anakmu tau kalau appanya cemburu berlebihan" ucap jennie.

"Kau membuatku kesal" ucap lisa sambil melipat tangannya. "Sayang lihatlah aku" ucap jennie. Lisa menoleh ke arah jennie.

Lisa tertawa terbahak bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa tertawa terbahak bahak. "Bagaimana aku bisa marah padamu jika tingkahmu seperti itu" ucap lisa. "Kalau begitu jangan marah. Aku tak ingin suamiku cepat tua" ucap jennie.

"Give me morning kiss" ucap lisa sambil menunjuk bibirnya. Jennie pun mengecup bibir lisa. "Aku akan menyuapimu" ucap jennie. Lisa hanya mengangguk. Jennie menyuapi lisa sesendok bubur lisa langsung melahapnya.

"Sayang bukankah umurku lebih muda darimu" tanya lisa. "Ya, aku setahun lebih tua darimu. Why?" Ucap jennie. "Hmm apa aku harus memanggilmj noona?" Tanya lisa sambil tertawa.

"Lalu apa aku harus memanggilmu dongsaeng" ucap jennie. Lisa tertawa mendengar celetukan jennie. "Kau harusnya memanggilku. Lisa oppa" ucap lisa. Jennie tertawa mendengarnya. "Why? Kenapa kau tertawa?" Tanya lisa.

"Aku geli mendengarnya. Oh apa aku harus memanggilmu unnie" ucap jennie. "What? Oh no. Jangan panggil aku seperti itu. Aku bisa menghamilimu jadi kau tidak pantas memanggilku seperti itu" ucap lisa. Jennie pun tertawa lalu membelai pipi lisa.

"Aku becanda sayang. Aku akan memanggilmu lili" ucap jennie. "Lili?" Tanya lisa. "Ya, lisa menjadi lili. Hanya aku yang boleh memanggilmu lili" ucap jennie. "Not bad nini" ucap lisa sambil tersenyum. "Nini?" Tanya jennie. "Ya,jennie menjadi nini" ucap lisa.

"Aku menyukainya. Ayo buka mulutmu lagi" ucap jennie. Lisa pun membuka mulutnya dan jennie memasukkan sesendok bubur. Lisa membelai perut jennie kemudian menciumnya.

"Hei lisa junior ataupun jennie junior. Appa akan bekerka keras untuk kalian. Meskipun appa tidak akan miskin tapi appa akan berus memnahagiakan kalian. Jaga eomma baik baik dan jangan nakal. Arra" ucap lisa sambil mengusap perut jennie. "Ne appa" ucap jennie dengan menirukan suara anak kecil. Lisa dan jennie tertawa bersamaan.

"Sayang sepertinya aku tak perlu menjalani pengobatan psikologisku. Seperti yang kau lihat aku sudah sembuh" ucap lisa  "ya baiklah kita tidak akan ke psikiater. Aku percaya padamu oppa" ucap jennie

Lisa dan jennie hanya tertawa. "Sayang aku harus mandi dan ke kantor" ucap lisa lalu mengecup kening jennie. "Minum dulu obatmu" ucap jennie. Lisa langsung meminum obatnya lalu berjalan masuk ke kamar mandi.

*** lisa's office***

Lisa baru saja duduk di kursi ruangannya. Ia tersenyum saat melihat foto jennie dan fotonya di sebuah pigora kecil di atas mejanya

 Ia tersenyum saat melihat foto jennie dan fotonya di sebuah pigora kecil di atas mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau melengkapi hidupku sayang. Aku akan selalu menjagamu" ucap lisa.

Tok tok tok

Mi so masuk menghampiri lisa. "Ms manoban, ms jisoo ingin bertemu dengan anda" ucap mi so. "Apa aku punya agenda penting hari ini?" Tanya lisa. "Tidak ada" ucap mi so. "Kalau begitu suruh ms jisoo masuk" ucap lisa. Mi so kemudian kelaur dari ruangan lisa.

Beberapa saat kemudian jisoo masuk kedalam ruangan lisa. "Unnie duduklah" ucap lisa. Jisoo pun duduk di depan lisa. "Ada apa unnie?" Tanya lisa. "Aku hanya bilang bahwa pernikahan kalian telah siap. Rose dan aku menyiapkannya dengan matang" ucap jisoo. "Bisa kau jelaskan padaku unnie" ucap lisa.

Jisoo pun menjelaskan dengan sangat detail.

30 menit kemudian

"Aku menyukainya unnie. Live music hingga menu manakannya aku setuju. Lalu bagaimana mengenai pembayarannya" ucap lisa.

"Nah itu lisa yang ingin aku sampaikan. Aku minta maaf lisa tapi aku tidak memiliki uang sebanyak itu" ucap jisoo. "No, its okey unnie. Katakan padaku berapa yang kau butuhkan" ucap lisa.

"Aku dan rose membutuhkan uang sebesar 500 juta won" ucap jisoo. Lisa tercengang mendengarnya. "Why? Apa terlalu banyak?" Tanya jisoo. Lisa hanya menggelengkan kepalamya. Lisa menulis sebuah cek dan memberikannya pada jisoo.

"Pakai uang itu dan jadikan pernikahanku sangat meriah dan mewah" ucap lisa. Jisoo tercengang saat melihat jumlah yang di berikan lisa. "Why? Apa itu kurang? Aku akan memberimu lagi" ucap lisa. "Satu milyar won? Itu sangat banyak lisa" ucap jisoo.

"Bagiku itu sedikit unnie" ucap lisa sambil tertawa. "Tolong persiapkan dengan baik unnie. Jika pernikahan ku berjalan lancar sesuai dengan apa yang aku dan jennie bayangkan. Aku akan memberimu sebuah mobil mewah" ucap lisa. "Lisa, jennie itu sahabatku aku akan membantu kalian. Tapi jika kau memberiku mobil aku juga tidak akan menolaknya" ucap jisoo sambil tertawa. Lisa pun juga tertawa mendengarnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap jisoo. "Ne unnie berhati hatilah" ucap lisa. Jisoo pun keluar dari ruangan lisa dan lisa kembali fokus pada pekerjaannya.

THE DOMINANT (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang