Chapter 4

2.5K 195 8
                                    

Sejak Max mengira Sean berpacaran dengan Elena, pemuda pirang itu tidak segan-segan mengabarkannya kepada seluruh penghuni sekolah bahwa sahabatnya yang setelah sekian lama melajang kini telah memiliki seorang kekasih.

Max memberitahukannya lewat akun gosip sekolah. Itu pun tanpa persetujuan Sean. Karena Max yakin bahwa Sean sedang menjalin hubungan dengan gadis pindahan itu. Bagaimana tidak, sesuatu yang langka bagi seorang Sean bisa dekat dengan seorang gadis, jika bukan karena berpacaran.

Sungguh tidak bisa dipercaya

Sepertinya Sean harus berterima kasih pada sahabat laknat-nya itu yang telah membuat dirinya bingung dan gelisah. Jika saja Elena sampai mendengar berita tidak benar itu, gadis itu bisa salah paham atau mungkin akan menjauhinya.

Bahkan berita itu sudah sampai ke pendengaran kepala sekolah. Yang tak lain adalah Mrs. Joanna, si wanita tua galak itu. Kerena itulah Sean sekarang berada di rungannya.

"Kerja bagus Sean dalam beberapa hari kau bisa menjadikan Elena kekasihmu," kata Mrs. Joanna tersenyum bangga. Tidak dapat dipercaya wanita itu berbicara seperti itu.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan," Sean membantah.

"Maksudmu?" tanya Mrs. Joanna mengerutkan dahinya.

"Kau yang menyuruhku untuk selalu bersama dengan gadis itu, jadi semua orang mengira aku berpacaran dengannya," terang Sean. Jujur saja ia tidak bisa melibatkan Max dalam persoalan ini.

"Begitu rupanya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu jika Elena sampai mengetahui hal ini," ucap Mrs. Joanna.

"Ya aku sudah memikirkannya, aku tidak mau lepas dari tugas ini hanya karena kabar itu," kata Sean memasang wajahnya lesu.

Mrs. Joanna menatap datar anak muridnya itu. "Sebaiknya kau jelaskan pada semua orang jika berita itu tidaklah benar," katanya dengan tegas.

"Tapi bagaimana aku bisa melakukannya?" tanya Sean sedikit ragu.

Wanita setengah baya itu tampak memikirkan sesuatu. Lalu senyum misterius terbit di bibirnya, seperti ada bohlam menyala di atas kepalanya.

"Begini saja, jika kau tidak ingin bertindak. Maka biarlah semua orang menyangka bahwa Elena adalah kekasihmu. Itu akan memudahkanmu untuk menemani dan menjaganya." Mrs. Joanna menyeringai kecil.

"Tapi apakah Elena setuju dengan hal itu?" Sean bertanya dengan ragu.

"Jelaskan saja padanya. Masalah gadis itu setuju ataupun tidak, itu tidak masalah. Kau tetap awasi saja dan cari tahu tentangnya, untukku."  Mrs. Joanna menekankan kata di akhir kalimatnya.

Sean sedikit mengerutkan dahinya. "Apa kau memanfaatkanku Mrs. Joanna?" tanya Sean mencurigai niat wanita itu.

"Tutup saja mulutmu dan lakukan apa yang aku katakan." Wanita itu mempertegas nada bicaranya.

"Tapi...," kata Sean mencoba untuk membantah.

"Ingat hukumanmu Sean, aku akan mengeluarkanmu dari sekolah jika kau tidak berhasil mencari tahu latar belakang gadis itu," ancam wanita itu menatap tajam. "Dan jangan beritahu siapapun soal hal ini," sambungnya mempertegas lalu mempersilahkan Sean keluar dari ruangannya.

Memang mudah bagi Joanna bisa mengancam pemuda itu untuk menuruti perkataannya. Alasan kenapa ia memberi tugas itu pada Sean karena ia merasa aneh dengan Elena. Apa lagi James, pria yang mengaku sebagai kakak Elena, yang pernah Joanna kenal di masa lalu. Beruntung pria itu tidak mengenali dirinya. Tapi yang membuat Joanna bingung, siapa Elena? Gadis itu begitu misterius di matanya.

ROSE DEATH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang