Chapter 21

1.1K 101 1
                                    

Hari minggu, memang terdengar menyenangkan bagi sebagian orang. Begitu juga dengan Elena, tidak ada sekolah dan tentunya merasa sedikit terbebas dari tugas-tugas menyebalkan yang diberikan oleh para guru. Apalagi sekarang ia merasa senang bisa menghabiskan waktunya sendiri di dalam kamarnya dengan setumpukan buku favoritnya.

Elena tidak mau memikirkan apapun. Yang ia perlukan sekarang hanyalah ketenangan. Tidak ada gangguan dari siapapun. Tapi James, pastinya kakaknya itu akan sangat menganggu. Mengingat hari ini pria itu tidak bekerja dan akan lebih banyak meluangkan waktu untuknya.

Seperti janji James padanya. Setiap minggu James akan meluangkan waktu untuk Elena dan akan bersenang-senang bersama. Tapi rasanya Elena tidak membutuhkan itu untuk hari ini. Ia hanya tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Namun, rasanya tidak baik mengabaikan niat baik kakaknya itu. Elena tahu James menyayanginya. James memiliki segala cara untuk membuat Elena merasa senang dan tertawa. Bahkan setiap minggu James sempat menawarkannya untuk menonton film comedy bersama, tapi Elena lebih memilih film horror. Karena menurutnya, sesuatu yang seram dan menegangkan itu sangat keren.

"Mau jalan-jalan keluar?" tanya seorang pria yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya. Siapa lagi jika bukan James.

Elena menutup bukunya dan memandang datar. "Kemana?" tanyanya.

James melangkah mendekat. "Ke tempat kerjaku." Pria itu tampak bersemangat.

"Kau tidak bekerja hari ini," kata Elena setengah mengeryit

James tersenyum. "Hari ini kita akan menjadi pengunjung di tempat kerjaku."

Elena terdiam cukup lama memandang James sebelum akhirnya bicara lagi. "James, aku tidak ingin pergi ke mana-mana."

James pun menghela nafasnya lalu mendekat ke arah Elena dan duduk di sebelahnya. "Aku sudah janji untuk meluangkan waktu untukmu hari ini. Ayolah jangan keras kepala, ikut bersamaku."

Elena terdiam dan mengalihkan pandangannya dari tatapan James. Sehingga James harus memutar dagu gadis itu agar menatapnya kembali.

"Apa kau sedang banyak pikiran? Tidak biasanya kau menolak ajakanku," tanya James berusaha tersenyum.

Elena menggeleng pelan, tapi terlihat ragu. James bisa merasakan sesuatu yang disembunyikan olehnya. "Katakan padaku Elena!" pintanya dengan nada cemas.

Tatapan dingin Elena pun mulai terlihat. "Tidak ada apapun, aku mohon kau jangan berpikir hal aneh lagi James."

James kini menghela nafas berat. "Baiklah-baiklah. Tapi sekarang kau harus ikut denganku. Tidak ada penolakan." Sembari tersenyum.

"Jangan paksa aku," tegas Elena pelan dan mengalihkan pandangannya.

"Jika aku tidak memaksamu, kau akan terus keras kepala seperti ini," kata James frustasi menghadapi gadis itu.

Elena menatap James tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Keheningan pun menyelimuti kamar Elena dan James hanya bisa menatap netra gelap gadis itu.

"Aku merindukanmu," ucap James tiba-tiba. Elena masih terdiam.

Yang James rasakan saat ini hanyalah ia sangat merindukan seseorang. Merindukan semua tentangnya. James tidak menyangka akan bertindak sejauh ini demi mendapatkan apa yang tidak sempat ia miliki dahulu. James merindukan sosok itu. Sosok wanita yang membuatnya jatuh cinta.

Dan gadis di hadapannya saat ini membuat James kembali merasakan cinta itu. Namun sayangnya James tidak bisa berbuat banyak. Gadis itu hanya menganggapnya sebagai seorang kakak.

"Maksudmu?" tanya Elena dengan kerutan di dahinya.

James mengerjapkan matanya. "Maksudku, akhir-akhir ini aku merasa kurang memperhatikanmu. Aku rindu menghabiskan waktu bersamamu."

ROSE DEATH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang