Jeonni pov
Matahari bersinar begitu cerah.
Sinarnya sampai melewati celah jendela kamarku. "aah.." gumamku dengan tubuh yang melemah akibat kemarin malam.
Apa yang terjadi tadi malam ? karena oppaku ah, tidak! Itu karena aku. Karena aku pulang sangat larut untuk membeli beberapa obat.
💊💉💊
FLASHBACK ON
Hari ini aku tidak langsung pulang kerumah, karena ada beberapa hal yang harus aku kerjakan.
Tapi untunglah aku pulang tepat sebelum Oppa pulang. Aku berjalan menuju kamar Eomma. Aku sehabis membeli beberapa obat dari apotek, tadinya aku hanya mau membeli obat untukku.
Tapi karena aku ingat kalau obat milik Eomma habis, maka dari itu aku berniat membelikannya.
Saat aku membuka pintu kamar. Aku melihat sesosok wanita tua namun masih tetap cantik terlelap dalam tidurnya.
Karena tak kuasa untuk membangunkannya, aku pun hanya meletakkan obat itu dimeja rias.
Urusanku sudah selesai. aku pun kembali kekamar, Kamarku berada diatas sebelah ruang kerja oppa.
Namun saat aku ingin menaiki anak tangga tiba-tiba pintu terbuka. Aku beranjak untuk pergi kepintu. Dan ternyata dibalik pintu itu terdapat sosok pria bertubuh tinggi.
Aku tau itu oppa. Tapi saat ini oppa sedang mabuk, dan percayalah padaku kalau saat oppa sedang mabuk adalah hal paling berbahaya.
"O-oppa.." lirihku
Dengan refleks tubuhku mundur kebelakang dan sialnya terbentur oleh meja hias disana.
Dan benar saja oppa menghampiriku dengan wajah yang sudah memerah menandakan kalau ia sangat marah.
Dia mendekat kearahku, aku memandanginya dengan penuh rasa taku namun Oppa sudah semakin dekat menghampiriku. Tapi betapa terkejutnya aku saat oppa melawatiku.
Saat aku melihat kearah oppa berjalan, ternyata oppa berjalan menuju kamar Eomma.
refleks aku mendekatkan tubuhku dengan oppa. Oppa sudah berada didepan kamar Eomma, namun aku dibuat bingung saat Oppa yang secara tiba-tiba mengunci kamar Eomma.
"Oppa apa yang-kyaa!!" Ucapanku terhenti, tangan kekarnya tiba-tiba menarik dan menghempaskanku kelantai yang dingin.
Teriakanku sukses membuat eomma yang sedang tertidur terbangun. "Chanyeol!! Kau apakan adikmu ?" Dapat terdengar olehku teriakan Eomma dari dalam kamarnya.
Namun eomma tak bisa keluar. Karena pintunya telah terkunci oleh Oppa, Dan kunci itu dibuang asal olehnya. "Yakk! Chanyeol buka pintunya! CHANYEOL!!!"
Tapi oppa tak menghiraukannya. Dia tetap mendekatiku yang sedang terduduk dilantai rumah.
Oppa pun menyamai tingginya denganku, dia berjongkok dan mengangkat wajahku untuk terus memandangnya.
"Kenapa kau membunuhnya ?" Tanyanya dengan suara berat.
"H-huh ?"
"KENAPA KAU MEMBUNUHNYA!!!"
"CHANYEOL!!!" Teriak Eommaku saat oppa mulai dengan permainan kasarnya.
Dengan kasar Oppa menamparku. Aku hanya terdiam menahan rasa sakit yang semakin hari semakin membuatku tersiksa.
"KAU ADIK TAK BERGUNA!" Oppa menamparku lagi.
"KAU TIDAK TAU DIRI!" Oppa mulai menendangku.
"Chanyeol Eomma mohon! Dia adikmu! Sadar!" Eommaku terus membelaku. Tapi sayangnya rasa kasih sayang seorang kakak terhadap adiknya telah terselimuti oleh kabut kebencian.
"KAU SADAR! KAU ITU PEMBUNUH! SEORANG PEMBUNUH MENJIJIKAN YANG DENGAN TEGANYA MEMBUNUH GADIS TAK BERDOSA ITU!" Oppa terus memukuliku sesuai irama dari kata yang ia buat.
Dia terus meukuliku.. hingga darah keluar dari bagian hidung dan mulutku. Memang sakit tapi, Rasa sakit yang diberikan padaku tak sebanding dengan kata yang ia lontarkan padaku.
Oppa benar aku hanyalah seorang gadis menjijikan yang dengan berani membunuh sahabatnya sendiri.
Dan yang lebih parahnya lagi gadis itu pacar dari oppaku sendiri. Fakta yang tak bisa aku hindari adalah aku seorang pembunuh.
FLASHBACK OFF
Dengan bersusah payah akhirnya aku dapat mendudukan tubuhku dan memojakan diriku dikepala kasur.
"Aishh" aku menggigit bibir bawahku, rasa sakitnya masih terasa bahkan kemarin malam saat oppa puas memukuliku dan membiarkan aku pergi kekamar rasanya tidak sesakit ini. Tapi kenapa ?
Aku kembali mengambil obatku dan menelannya tanpa air. Aku sudah cukup terbiasa dengan ini, dan hanya obat ini perasaanku menjadi tenang.
💊💉💊
Hari ini hari minggu. Dan hari ini adalah hari pertamaku kencan dengan sehun.
Yahh walaupun fisikku sedang jauh dari kata baik saat ini. tapi aku tetap memaksakan diri untuk bertemu dengannya.
Kini aku tengah mengenakan swetter berwarna putih, rok mini berwarna hitam, sepatu, dan jangan lupa dipadukan oleh bando berpita berwarna hitam dengan rambut yang terurai.
Sungguh entah mengapa hari ini aku sangat bersemangat, aku dan Sehun akan bertemu disungai han.
"Apakah aku harus membawa ini ?" Gumamku, tapi tak beberapa lama aku memasukannya kedalam tas.
💊💉💊
"Oiii Sehun-ii!" Teriakku pada pemuda berkulit putih yang tengah besandar dipagar pembatas sungai han dengan jalan.
Dengan semangat aku menghampiri Sehun dan betapa kagumnya aku saat melihatnya menggunakan swetter biru berpaduan dengan celana jeans, dan topi berwarna hitam.
"Eoh hai!" Sapaannya berhasil membuyarkan lamunanku. Dan aku lebih terkejut lagi saat dia tersenyum padaku.
Oh astaga! Jantungkuuu! Tuhan kuharap aku tak akan mati ditempat ini!
💊💉💊
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfiction[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]