"not like that"
Jeonni pov
Mataku menatap bayangan pada cermin yang menampilkan diriku dengan pakaian rapih.
Liburan musim dingin tinggal seminggu lagi, dan aku harus memanfaatkan moment ini dengan bersenang-senang dengan sahabatku.
Aku terlihat serasi dengan baju panjang berwarna putih, celana jeans, dan sepatu berwarna abu-abu dan oversized coat berwarna coklat.
Tak lupa dengan Stachel Bag berwarna hijau muda yang menggantung cantik dibahuku. Aku juga menambahkan syal berwarna merah yang serasi dengan coat yang aku kenakan.
Semua sudah selesai, sekarang aku akan menemui Seulgi dicafe 'Lucky One' aku sangat tahu tentang cafe itu. Cafe yang sering aku kunjungi bersama Seulgi, Irene dan Sohyun dulu.
Tanganku sudah menggapai knop pintu, namun deringan ponsel menghentikanku. Tanganku langsung beralih pada ponsel.
"Ini... Seulgi ?" Aku menyerit heran saat melihat pesan yang dikirim seulgi.
From : Seulgi
Batalkan pertemuannya.To : Seulgi
Ada apa ? Kenapa tiba-tiba dibatalkan ?Setelah mengirim pesan itu Seulgi tak kunjung membalasnya. Dah hal itu membuatku berfikir negatif tentang ini.
Tapi tak lama kemudian ponselku kembali berdering. Aku sempat menatap senang mungkin itu dari seulgi, namun senyum itu berubah saat melihat siapa yang mengirim pesan.
From : Sehun ❤
Ayo bertemu, aku menunggumu diCafe dekat sekolah."S-sehun ? Kenapa bisa kebetulan begini ?" Gumamku sedikit terkejut sembari bergegas menuju kesana.
💊💉💊
Sehun pov
Aku langsung mematikan ponselku setelah pesan masuk.
From : Jeonni
Baiklah aku kesana. Kebetulan juga aku ingin pergi kesana.Aku menyunggingkan senyum. Tak lama permainan drama yang akan membuatku puas akan segera dimulai. Gadis dengan senyumannya itu tak akan meningat jika ia pernah senyum.
Rencana sudah dimulai, segera aku meraih kunci mobilku dan bergegas menuju Cafe dekat sekolah. Cafe 'Lucky One'.
Namun sebelum itu aku harus menelfon seseorang dulu. Jika aku tak memberitahunya dia akan marah dengan menyalahkanku 'kenapa kau tak memberi tahuku ?! Itu drama yang bagus' begitu kira-kira.
"Semuanya sudah selesai, dramanya akan dimulai. Jangan salahkan aku jika kau tak menontonnya." Ujarku panjang lebar pada ponsel itu.
"Iya-iya aku juga sudah selesai. Tenanglah aku akan pergi kesana dengannya."
"Kenapa harus dengannya ?" Ujarku dengan nada sedikit lirih.
"Eoh tenanglah, aku akan tetap menonton drama picisan itu."
"Yasudah terserah kau saja." Dan disaat itu juga kami mematikan ponsel secara sepihak.
💊💉💊
Jeonni pov
Kaki ini terus berjalan melewati orang-orang yang sedang berlalu lalang.
Sedikit lagi aku sampai. Aku hanya perlu berjalan sedikit lagi untuk sampai kesana, dan dapat aku lihat pria dengan jaket tebal berwarna hitam serta dipadukan dengan kaus berwarna biru sedang menunggu disana.
Itu Sehun. Dia terlihat sangat tampan dingan style yang terlihat natural. Dengan cepat aku segera menghampirinya, entah mengapa perasaanku senang saat bertemu ataupun melihatnya.
Tapi aku memperlambat kecepatanku mengingat perkataan Sehun beberapa tempo hari yang lalu. 'Aku mendekatimu karena aku ingin medapatkan Seulgi'
"Eoh kau sudah sampai ?" Pertannyaannya berhasil membuyarkan lamunanku. Aku menatalnya penuh senyum walau mengingat betapa sakitnya hati ini menyimpan banyaknya luka.
"Ya... kita akan kemana ?" Tanyaku. Sehun sedikit berfikir lalu menarikku dan memaksaku masuk kedalam mobilnya.
"Aku sudah memikirkannya, ayo kita ke garden of morning calm." Ujar sehun membuatku tersenyum girang.
Wajar sajakan karena aku tak pernah keluar rumah dan tentu saja appa tak akan mengijinkanku ikut dengan mereka jika berpergian. Tapi yasudahlah, intinya aku bisa pergi bersama sehun.
Apakah kali ini boleh aku bersenang-senang tanpa mengingat yang dia katakan tempo lalu ? Rasanya kalau aku terus mengingatnya hatiku bisa hancur.
Suasana canggung selalu menyelimuti didalam mobil. Aku ingin menanyakannya tapi takut membuat Sehun marah dan menghentikan acara jalan-jalan ini
tapi, disisi lain juga aku penasaran."S-sehun" ujarku berani membuka suara membuat yang dipanggil mengalihkan sedikit pandangannya padaku.
"Hmm ?" Jawab sehun masih fokus pada jalan. Aku memberanikan diri menengok kearahnya dan mulai bertanya.
"Kenapa kau masih mengajak aku jalan-jalan s-sedangkan kau mencintai Seulgi." Perkataanku berhasil membuatnya menghentikan mobilnya. Untunglah dijalan ini sepi, kalau tidak bisa tertabrak kami.
"Hah.. aku mengatakan itu karena merasa cemburu. Kau tahukan saat festifal ?" Tanya Sehun dan dijawab anggukan kepala olehku.
"Nah disaat itu aku tak sengaja melihat notifikasi hp mu yang kau taruh dimeja rias. Awalnya aku mengabaikannya hinggam..." Sehun menggantung kalimatnya lalu menarik nafas sejenak.
"Aku memutuskan melihatnya, dan saat itu aku marah sekali kemudian mengucapkan kalimat yang tidak-tidak padamu." Sambungnya.
Aku menatapnya, tersenyum, serta menampilkan lesung pada pipiku. "Kalau begitu maaf aku telahberperasangka buruk Sehun-a"
Tak lama sehun kembali menatapku dan berujar sesuatu.
💊💉💊
Sehun pov
"Tak masalah"
Aku ikut tersenyum. Bodoh. Satu kata yang menggambarkan dirinya saat ini. Dia dengan segala kebodohannya itu mempercayai setiap ucapanku.
Setelah itu aku kembali memfokuskan pandanganku ke jalan. Sesudah aku mengirim pesan keseseorang tanpa sepengetahuannya.
To : Love 😙
Semua sudah terkendali, kelinci sudah masuk perangkap, sekarang giliranmu Chagia~
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfiction[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]