Author pov
"Sehun! Yak! Oh Sehun! Bagunlah.. astaga.. anak ayam ini.." tabah sang gadis berambut panjang.
"YAK SEHUN!" teriaknya yang sudah tak sabar menghadapi kelakuan Sehun.
Perlahan Sehun membuka matanya dan saat melihat sosok itu Sehun langsung memeluknya.
"Ah.. ada apa ini ? Tumben sekali kau menelukku ?" Ujarnya membalas pelukan Sehun.
"Aku merindukanmu.. jangan tinggalkan aku.. tetaplah bersamaku.." Ricau Sehun.
Park Jeonni. Gadis itu menyerit kebingungan mendengar perkataan kekasihnya itu.
"Hey.. kau kenapa ? Astaga Sehun. Aku selalu ada disampingmu." Jeonni melonggarkan pelukan mereka, wajahnya mulai tertawa saat melihat Sehun sudah menangis seperti akan kecil.
"Kenapa kau tertawa ? Hiks.." Sehun masih dalam mode menangisnya.
"Haha.. sudahlah aku baik-baik saja. Kau sehabis bermimpi buruk ya ?" Tebak Jeonni.
"Ah.. rupanya hanya mimpi syukurlah.." Sehun bernafas lega lalu mengusap air matanya.
"Kau sehabis bermimpi apa ?" Tanya Jeonni penasaran.
Sehun yang merasa malu memalingkan wajahnya, "sudahlah kau tak perlu tau!"
Astaga anak ayam tetaplah anak ayam :)
"Maaf ya.. pasti karena aku." Merasa bersalah, Jeonni langsung meminta maaf.
Dan itu membuat hati Sehun luluh. Wajahnya tampak tersenyum. Memang benar ini karena Jeonni tapi tak sepenuhnya salah Jeonni.
"Sudahlah tak apa, lagi pula ini efek dari surat yang kau tinggalkan itu! Astaga aku hampir jantungan!" Omel Sehun.
"Iya maaf... lagi pula kau juga aneh! Memelukku sembari menangis seperti anak kecil dan mengatakan jangan pergi. Astaga kau mengatakan itu seharusnya saat aku benar pergi!" Ujar Jeonni tak mau kalah.
"Kau aneh juga! Haiss.. jangan pergi kemana-mana! Tetaplah disini. Jangan kemana-mana tanpa Seizinku." Tegas Sehun.
Jeonni tersenyum kemudian kembali memeluk Sehun. "Terima kasih karena telah menjadi alasanku hidup."
Sehun membalas pelukan setelah mengecup kening Jeonni, "dan terima kasih karena mau bertahan bersamaku."
Jeonni melepaskan pelukannya dan menyandarkan tubuhnya. "Besok kita pergi kepemakamannya ya."
"Huh ? Pemakama siapa ?" Tanya Sehun.
"Ya Tuhan. Sungguh aku itu.. besok kita kesana harus!?" Ujar Jeonni.
"Kau baru saja sadar! Tunggu seminggu kedepan dan aku akan memanggil dokter untukmu! Lagipula pemakaman siapa ?" Sehun mencoba mengingat siapa orang yang Jeonni maksud.
Jeonni menundukan kepalanya matanya menatap sendu infus yang bersarang ditangannya, "Seseorang yang mendonorkan jantungnya untukku.. Kim Taehyung."
💊💉💊
Didepan pintu Chanyeol memandang dengan tatapan bahagia, akhirnya gadis kesayangannya itu kembali mendapatkan kebahagiaannya.
Awalnya Chanyeol ingin masuk dan memeluk Jeonni sama yang seperti Sehun lakukan Setelah 3 hari melewati masa koma.
Dan jangan lupakan dua sosok dengan sayap putih yang tersenyum melihat keakraban mereka.
Kim Taehyung serta adik kecilnya.. Kim Sohyun.
Tamat.
Yeyyy!!! Tamat juga akhirnya!
Dengan ini Seson dua batal buat dibikin cerita ya! Maaf yang udah nunggu sebelumnya.
Kalian bisa lihat kok cerita aku yang lainnya. Gak cuma ' Painkiller ' yang seru, cerita lainnya juga gak kalah seru.
Follow juga instagram aku ya!
@erinanoona
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfiction[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]